Courser in English | CROSS-CULTURAL COUNSELING |
Program | Bimbingan dan Konseling |
SKS | 2 SKS |
RPS | 26 Data |
RPS (Rencanan Perkuliahan Semester)
Mata kuliah ini membekali mahasiswa tentang Pengantar, Kontrak Perkuliahan, Konsep Konseling Lintas Budaya, Asas, prinsip dan hambatan KLB, Bimbingan konseling dan kebudayaan, Dimensi-dimensi budaya dalam KLB, Konselor dalam KLB, Empati budaya dalam KLB, Kebudayaan dan kontak budaya, Kebudayaan dan kepribadian, Kerangka umum KLB, Kebudayaan dan komunikasi sebagai elemen budaya, Perspektif Etic dan Emic dalam Konseling Lintas Budaya, Konseling Multibudaya, Praktik/simulasi KLB dgn teman sebaya (individu).
Learning Outcomes
Capaian Pembelajaran (CP)
|
CPL-PRODI yang dibebankan pada MK |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
CPL1 (S5) |
Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama, dan kepercayaan, serta pendapat atau temuan orisinal orang lain; |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
CPL2 (P20) |
Menguasai informasi dan problematik perkembangan masyarakat dalam proses pendidikan dan latar sosial budayanya |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
CPL3 (KU5) |
Mampu mengambil keputusan secara tepat dalam konteks penyelesaian masalah di bidang keahliannya, berdasarkan hasil analisis informasi dan data; |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
CPL4 (KU8) |
Mampu melakukan proses evaluasi diri terhadap kelompok kerja yang berada di bawah tanggung jawabnya, dan mampu mengelola pembelajaran secara mandiri; |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
CPL5 (KK33) |
Terampil menggunakan berbagai informasi dan problematik perkembangan masyarakat yang terkait dengan proses pendidikan dan latar sosial budayanya sebagai kerangka pikir (world view) layanan bimbingan dan konseling yang menjadi tanggung jawabnya |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
CPL6 (KK62) |
Terampil mengembangkan ciri khas bimbingan dan konseling berdasarkan kearifan lokal |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (CPMK) |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
CPMK1 |
Mahasiswa mampu menjelaskan konsep, asas, prinsip, hambatan, BK dan kebudayaan, serta dimensi-dimensi budaya dalam KLB (CPL1, CPL2). |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
CPMK2 |
Mahasiswa mampu menguraikan konselor, empati budaya, kebudayaan dan kontak budaya, kebudayaan dan kepribadian dalam KLB (CPL1, CPL2). |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
CPMK3 |
Mahasiswa mampu membedakan kerangka umum KLB, kebudayaan dan komunikasi sebagai elemen budaya, perspektif etic dan emic dalam konseling lintas budaya, serta Konseling Multibudaya (CPL2, CPL3, CPL4). |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
CPMK4 |
Mahasiswa mampu merancang praktik/simulasi KLB dgn teman sebaya (individu) (CPL3, CPL4, CPL5, CPL6). |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Kemampuan akhir tiap tahapan belajar (Sub-CPMK) |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Sub-CPMK1 |
Mahasiswa mampu menjelaskan Konsep Konseling Lintas Budaya (C3, A3) (CPMK1) |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Sub-CPMK2 |
Mahasiswa mampu memberikan argumentasi Asas, prinsip dan hambatan KLB (C4, A3, P2) (CPMK1) |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Sub-CPMK3 |
Mahasiswa mampu memperbandingkan BK dan kebudayaan (C5, A4) (CPMK1) |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Sub-CPMK4 |
Mahasiswa mampu menyimpulkan Dimensi-dimensi budaya dalam KLB (C5, A4) (CPMK1) |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Sub-CPMK5 |
Mahasiswa mampu menyusun Konselor dalam KLB (C6, A5, P2) (CPMK2) |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Sub-CPMK6 |
Mahasiswa mampu membahas Empati budaya dalam KLB (C5, A5) (CPMK2) |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Sub-CPMK7 |
Mahasiswa mampu membahas Kebudayaan dan kontak budaya (C5, A5) (CPMK2) |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Sub-CPMK8 |
Mahasiswa mampu menguraikan Kebudayaan dan kepribadian (C5, A5) (CPMK2) |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Sub-CPMK9 |
Mahasiswa mampu membandingkan Kerangka umum KLB (C5, A4) (CPMK3) |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Sub-CPMK10 |
Mahasiswa mampu menguraikan Kebudayaan dan komunikasi sebagai elemen budaya (C5, A5) (CPMK3) |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Sub-CPMK11 |
Mahasiswa mampu menguraikan Perspektif Etic dan Emic dalam Konseling Lintas Budaya (C5, A5) (CPMK3) |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Sub-CPMK12 |
Mahasiswa mampu menguraikan Konseling Multibudaya (C5, A5) (CPMK3) |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Sub-CPMK13 |
Mahasiswa mampu merancang praktik/simulasi KLB dgn teman sebaya (individu) (C6, A5) (CPMK4) |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
Korelasi CPMK terhadap Sub-CPMK |
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
Pustaka |
Utama |
|
|
||
Pendukung |
|
|
|
Details ...
Mata kuliah ini membekali mahasiswa tentang Pengantar, Kontrak Perkuliahan, Konsep Konseling Lintas Budaya, Asas, prinsip dan hambatan KLB, Bimbingan konseling dan kebudayaan, Dimensi-dimensi budaya dalam KLB, Konselor dalam KLB, Empati budaya dalam KLB, Kebudayaan dan kontak budaya, Kebudayaan dan kepribadian, Kerangka umum KLB, Kebudayaan dan komunikasi sebagai elemen budaya, Perspektif Etic dan Emic dalam Konseling Lintas Budaya, Konseling Multibudaya, Praktik/simulasi KLB dgn teman sebaya (individu).
Learning Outcomes
Capaian Pembelajaran (CP)
|
CPL-PRODI yang dibebankan pada MK |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
CPL1 (S5) |
Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama, dan kepercayaan, serta pendapat atau temuan orisinal orang lain; |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
CPL2 (P20) |
Menguasai informasi dan problematik perkembangan masyarakat dalam proses pendidikan dan latar sosial budayanya |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
CPL3 (KU5) |
Mampu mengambil keputusan secara tepat dalam konteks penyelesaian masalah di bidang keahliannya, berdasarkan hasil analisis informasi dan data; |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
CPL4 (KU8) |
Mampu melakukan proses evaluasi diri terhadap kelompok kerja yang berada di bawah tanggung jawabnya, dan mampu mengelola pembelajaran secara mandiri; |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
CPL5 (KK33) |
Terampil menggunakan berbagai informasi dan problematik perkembangan masyarakat yang terkait dengan proses pendidikan dan latar sosial budayanya sebagai kerangka pikir (world view) layanan bimbingan dan konseling yang menjadi tanggung jawabnya |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
CPL6 (KK62) |
Terampil mengembangkan ciri khas bimbingan dan konseling berdasarkan kearifan lokal |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (CPMK) |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
CPMK1 |
Mahasiswa mampu menjelaskan konsep, asas, prinsip, hambatan, BK dan kebudayaan, serta dimensi-dimensi budaya dalam KLB (CPL1, CPL2). |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
CPMK2 |
Mahasiswa mampu menguraikan konselor, empati budaya, kebudayaan dan kontak budaya, kebudayaan dan kepribadian dalam KLB (CPL1, CPL2). |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
CPMK3 |
Mahasiswa mampu membedakan kerangka umum KLB, kebudayaan dan komunikasi sebagai elemen budaya, perspektif etic dan emic dalam konseling lintas budaya, serta Konseling Multibudaya (CPL2, CPL3, CPL4). |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
CPMK4 |
Mahasiswa mampu merancang praktik/simulasi KLB dgn teman sebaya (individu) (CPL3, CPL4, CPL5, CPL6). |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Kemampuan akhir tiap tahapan belajar (Sub-CPMK) |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Sub-CPMK1 |
Mahasiswa mampu menjelaskan Konsep Konseling Lintas Budaya (C3, A3) (CPMK1) |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Sub-CPMK2 |
Mahasiswa mampu memberikan argumentasi Asas, prinsip dan hambatan KLB (C4, A3, P2) (CPMK1) |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Sub-CPMK3 |
Mahasiswa mampu memperbandingkan BK dan kebudayaan (C5, A4) (CPMK1) |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Sub-CPMK4 |
Mahasiswa mampu menyimpulkan Dimensi-dimensi budaya dalam KLB (C5, A4) (CPMK1) |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Sub-CPMK5 |
Mahasiswa mampu menyusun Konselor dalam KLB (C6, A5, P2) (CPMK2) |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Sub-CPMK6 |
Mahasiswa mampu membahas Empati budaya dalam KLB (C5, A5) (CPMK2) |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Sub-CPMK7 |
Mahasiswa mampu membahas Kebudayaan dan kontak budaya (C5, A5) (CPMK2) |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Sub-CPMK8 |
Mahasiswa mampu menguraikan Kebudayaan dan kepribadian (C5, A5) (CPMK2) |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Sub-CPMK9 |
Mahasiswa mampu membandingkan Kerangka umum KLB (C5, A4) (CPMK3) |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Sub-CPMK10 |
Mahasiswa mampu menguraikan Kebudayaan dan komunikasi sebagai elemen budaya (C5, A5) (CPMK3) |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Sub-CPMK11 |
Mahasiswa mampu menguraikan Perspektif Etic dan Emic dalam Konseling Lintas Budaya (C5, A5) (CPMK3) |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Sub-CPMK12 |
Mahasiswa mampu menguraikan Konseling Multibudaya (C5, A5) (CPMK3) |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Sub-CPMK13 |
Mahasiswa mampu merancang praktik/simulasi KLB dgn teman sebaya (individu) (C6, A5) (CPMK4) |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
Korelasi CPMK terhadap Sub-CPMK |
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
Pustaka |
Utama |
|
|
||
Pendukung |
|
|
|
Details ...
Mata kuliah ini membekali mahasiswa tentang Pengantar, Kontrak Perkuliahan, Konsep Konseling Lintas Budaya, Asas, prinsip dan hambatan KLB, Bimbingan konseling dan kebudayaan, Dimensi-dimensi budaya dalam KLB, Konselor dalam KLB, Empati budaya dalam KLB, Kebudayaan dan kontak budaya, Kebudayaan dan kepribadian, Kerangka umum KLB, Kebudayaan dan komunikasi sebagai elemen budaya, Perspektif Etic dan Emic dalam Konseling Lintas Budaya, Konseling Multibudaya, Praktik/simulasi KLB dgn teman sebaya (individu).
Learning Outcomes
Capaian Pembelajaran (CP)
|
CPL-PRODI yang dibebankan pada MK |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
CPL1 (S5) |
Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama, dan kepercayaan, serta pendapat atau temuan orisinal orang lain; |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
CPL2 (P20) |
Menguasai informasi dan problematik perkembangan masyarakat dalam proses pendidikan dan latar sosial budayanya |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
CPL3 (KU5) |
Mampu mengambil keputusan secara tepat dalam konteks penyelesaian masalah di bidang keahliannya, berdasarkan hasil analisis informasi dan data; |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
CPL4 (KU8) |
Mampu melakukan proses evaluasi diri terhadap kelompok kerja yang berada di bawah tanggung jawabnya, dan mampu mengelola pembelajaran secara mandiri; |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
CPL5 (KK33) |
Terampil menggunakan berbagai informasi dan problematik perkembangan masyarakat yang terkait dengan proses pendidikan dan latar sosial budayanya sebagai kerangka pikir (world view) layanan bimbingan dan konseling yang menjadi tanggung jawabnya |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
CPL6 (KK62) |
Terampil mengembangkan ciri khas bimbingan dan konseling berdasarkan kearifan lokal |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (CPMK) |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
CPMK1 |
Mahasiswa mampu menjelaskan konsep, asas, prinsip, hambatan, BK dan kebudayaan, serta dimensi-dimensi budaya dalam KLB (CPL1, CPL2). |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
CPMK2 |
Mahasiswa mampu menguraikan konselor, empati budaya, kebudayaan dan kontak budaya, kebudayaan dan kepribadian dalam KLB (CPL1, CPL2). |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
CPMK3 |
Mahasiswa mampu membedakan kerangka umum KLB, kebudayaan dan komunikasi sebagai elemen budaya, perspektif etic dan emic dalam konseling lintas budaya, serta Konseling Multibudaya (CPL2, CPL3, CPL4). |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
CPMK4 |
Mahasiswa mampu merancang praktik/simulasi KLB dgn teman sebaya (individu) (CPL3, CPL4, CPL5, CPL6). |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Kemampuan akhir tiap tahapan belajar (Sub-CPMK) |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Sub-CPMK1 |
Mahasiswa mampu menjelaskan Konsep Konseling Lintas Budaya (C3, A3) (CPMK1) |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Sub-CPMK2 |
Mahasiswa mampu memberikan argumentasi Asas, prinsip dan hambatan KLB (C4, A3, P2) (CPMK1) |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Sub-CPMK3 |
Mahasiswa mampu memperbandingkan BK dan kebudayaan (C5, A4) (CPMK1) |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Sub-CPMK4 |
Mahasiswa mampu menyimpulkan Dimensi-dimensi budaya dalam KLB (C5, A4) (CPMK1) |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Sub-CPMK5 |
Mahasiswa mampu menyusun Konselor dalam KLB (C6, A5, P2) (CPMK2) |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Sub-CPMK6 |
Mahasiswa mampu membahas Empati budaya dalam KLB (C5, A5) (CPMK2) |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Sub-CPMK7 |
Mahasiswa mampu membahas Kebudayaan dan kontak budaya (C5, A5) (CPMK2) |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Sub-CPMK8 |
Mahasiswa mampu menguraikan Kebudayaan dan kepribadian (C5, A5) (CPMK2) |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Sub-CPMK9 |
Mahasiswa mampu membandingkan Kerangka umum KLB (C5, A4) (CPMK3) |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Sub-CPMK10 |
Mahasiswa mampu menguraikan Kebudayaan dan komunikasi sebagai elemen budaya (C5, A5) (CPMK3) |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Sub-CPMK11 |
Mahasiswa mampu menguraikan Perspektif Etic dan Emic dalam Konseling Lintas Budaya (C5, A5) (CPMK3) |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Sub-CPMK12 |
Mahasiswa mampu menguraikan Konseling Multibudaya (C5, A5) (CPMK3) |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Sub-CPMK13 |
Mahasiswa mampu merancang praktik/simulasi KLB dgn teman sebaya (individu) (C6, A5) (CPMK4) |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
Korelasi CPMK terhadap Sub-CPMK |
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
Pustaka |
Utama |
|
|
||
Pendukung |
|
|
|
Details ...
Mata kuliah ini membekali mahasiswa tentang Pengantar, Kontrak Perkuliahan, Konsep Konseling Lintas Budaya, Asas, prinsip dan hambatan KLB, Bimbingan konseling dan kebudayaan, Dimensi-dimensi budaya dalam KLB, Konselor dalam KLB, Empati budaya dalam KLB, Kebudayaan dan kontak budaya, Kebudayaan dan kepribadian, Kerangka umum KLB, Kebudayaan dan komunikasi sebagai elemen budaya, Perspektif Etic dan Emic dalam Konseling Lintas Budaya, Konseling Multibudaya, Praktik/simulasi KLB dgn teman sebaya (individu).
Learning Outcomes
Capaian Pembelajaran (CP)
|
CPL-PRODI yang dibebankan pada MK |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
CPL1 (S5) |
Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama, dan kepercayaan, serta pendapat atau temuan orisinal orang lain; |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
CPL2 (P20) |
Menguasai informasi dan problematik perkembangan masyarakat dalam proses pendidikan dan latar sosial budayanya |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
CPL3 (KU5) |
Mampu mengambil keputusan secara tepat dalam konteks penyelesaian masalah di bidang keahliannya, berdasarkan hasil analisis informasi dan data; |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
CPL4 (KU8) |
Mampu melakukan proses evaluasi diri terhadap kelompok kerja yang berada di bawah tanggung jawabnya, dan mampu mengelola pembelajaran secara mandiri; |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
CPL5 (KK33) |
Terampil menggunakan berbagai informasi dan problematik perkembangan masyarakat yang terkait dengan proses pendidikan dan latar sosial budayanya sebagai kerangka pikir (world view) layanan bimbingan dan konseling yang menjadi tanggung jawabnya |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
CPL6 (KK62) |
Terampil mengembangkan ciri khas bimbingan dan konseling berdasarkan kearifan lokal |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (CPMK) |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
CPMK1 |
Mahasiswa mampu menjelaskan konsep, asas, prinsip, hambatan, BK dan kebudayaan, serta dimensi-dimensi budaya dalam KLB (CPL1, CPL2). |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
CPMK2 |
Mahasiswa mampu menguraikan konselor, empati budaya, kebudayaan dan kontak budaya, kebudayaan dan kepribadian dalam KLB (CPL1, CPL2). |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
CPMK3 |
Mahasiswa mampu membedakan kerangka umum KLB, kebudayaan dan komunikasi sebagai elemen budaya, perspektif etic dan emic dalam konseling lintas budaya, serta Konseling Multibudaya (CPL2, CPL3, CPL4). |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
CPMK4 |
Mahasiswa mampu merancang praktik/simulasi KLB dgn teman sebaya (individu) (CPL3, CPL4, CPL5, CPL6). |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Kemampuan akhir tiap tahapan belajar (Sub-CPMK) |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Sub-CPMK1 |
Mahasiswa mampu menjelaskan Konsep Konseling Lintas Budaya (C3, A3) (CPMK1) |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Sub-CPMK2 |
Mahasiswa mampu memberikan argumentasi Asas, prinsip dan hambatan KLB (C4, A3, P2) (CPMK1) |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Sub-CPMK3 |
Mahasiswa mampu memperbandingkan BK dan kebudayaan (C5, A4) (CPMK1) |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Sub-CPMK4 |
Mahasiswa mampu menyimpulkan Dimensi-dimensi budaya dalam KLB (C5, A4) (CPMK1) |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Sub-CPMK5 |
Mahasiswa mampu menyusun Konselor dalam KLB (C6, A5, P2) (CPMK2) |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Sub-CPMK6 |
Mahasiswa mampu membahas Empati budaya dalam KLB (C5, A5) (CPMK2) |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Sub-CPMK7 |
Mahasiswa mampu membahas Kebudayaan dan kontak budaya (C5, A5) (CPMK2) |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Sub-CPMK8 |
Mahasiswa mampu menguraikan Kebudayaan dan kepribadian (C5, A5) (CPMK2) |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Sub-CPMK9 |
Mahasiswa mampu membandingkan Kerangka umum KLB (C5, A4) (CPMK3) |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Sub-CPMK10 |
Mahasiswa mampu menguraikan Kebudayaan dan komunikasi sebagai elemen budaya (C5, A5) (CPMK3) |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Sub-CPMK11 |
Mahasiswa mampu menguraikan Perspektif Etic dan Emic dalam Konseling Lintas Budaya (C5, A5) (CPMK3) |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Sub-CPMK12 |
Mahasiswa mampu menguraikan Konseling Multibudaya (C5, A5) (CPMK3) |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Sub-CPMK13 |
Mahasiswa mampu merancang praktik/simulasi KLB dgn teman sebaya (individu) (C6, A5) (CPMK4) |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
Korelasi CPMK terhadap Sub-CPMK |
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
Pustaka |
Utama |
|
|
||
Pendukung |
|
|
|
Details ...
Pengantar, Kontrak Perkuliahan, mengidentifikasikan kebutuhan informasi, Konsep Konseling Lintas Budaya, Asas, prinsip dan hambatan KLB, Bimbingan konseling dan kebudayaan, Dimensi-dimensi budaya dalam KLB, Konselor dalam KLB, Empati budaya dalam KLB, Kebudayaan dan kontak budaya, Kebudayaan dan kepribadian, Kerangka umum KLB, Kebudayaan dan komunikasi sebagai elemen budaya, Perspektif Etic dan Emic dalam Konseling Lintas Budaya, Konseling Multibudaya, Praktik/simulasi KLB dgn teman sebaya (individu)
Learning Outcomes- Sikap dan Tata Nilai
a.menghargai budaya orang lain
b. memahami etika dalam masyarakat
- Keterampilan Umum
a.memahami budaya setiap individu
b. memiliki keterampilan sebagai konselor yang peka budaya
- Penguasaan pengetahuan
a. Menguasai konsep dasar konseling lintas budaya
b. dst
- Keterampilan Khusus
a. mampu mempraktikan klb
b. dst
ReferencesPustaka pokok :
- Jumarin. 2002. Dasar-dasar Konseling Lintas Budaya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset
- Adhiputra, Anak Agung Ngurah. 2013.Konseling Lintas Budaya. Yogyakarta: Graha Ilmu
- Supriadi, Dedi. 2001. Konseling Lintas Budaya: isu-isu dan relevansinya di Indonesia. Pidato pengukuhan jabatan guru besar tetap dalam bidang BK. Jakarta: Depdiknas dan UPI
- Robert and Marianne. 2010. Bimbingan dan konseling edisi ke tujuh. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
- Larry,dkk. 2010. Komunikasi Lintas Budaya. Jakarta: Salemba Humanika
Pustaka Pelengkap
- Ahmadi, Abu. 1986. Antropologi Budaya: mengenal kebudayaan dan suku-suku bangsa di Indonesia. Surabaya: Pelangi.
- Anderson, D.J., Gingras, A.C. 1991. Sensitizing Counselor and Educators to Multicultural Issues: an interactive approach. Journal of Counseling and Development. 70: 91-93.
- Arredondo, Patricia., Gonsalves, John. 1980. Preparing Culturally Effective Counselors. The Presonnel and Guidance Journal. Juni.
- Barnadib. 1995. Meninjau Kebudayaan Nasional dan Sumbangan bagi Bimbingan dan Konseling. Makalah disampaikan dalam Kongres VIII dan Konvensi Nasional X IPBI di Surabaya.
- Bilton, Tony., et al. 1981. Introductory Sosiology. London: The Macmillan Press Ltd.
- Brammer, Lawrence., Shostrom, Everett. 1982. Therapeutic Psychology: fundamentals of counseling and psychotherapy (4th ed). New Jersey: Prentice-Hall Inc.
- Brislin, Richard. 1981. Cross-Cultural Encounter. New York: Pergamon Press.
- Budi. 11 Pebruari 1995. Penyimpangan Sosial Remaja Perkotaan. Harian Jayakarta. Hal IV. Kolom 4-9.
- Carter, RT. 1991. Cultural Values: a review of empirical research and implications for counseling. Journal of Counseling & Development. 70: 164-173.
- Chinapah, V. 1987. Differential Acces to Primary Schooling: can education promote equality in a multi-cultural society? International Journal for the Advanced of Counseling. 10: 5-17.
- Davenport, Donna., Yurich, John. 1991. Multicultural Gender Issues. Journal of Counseling & Development. 70 (1): 64-71.
- Dewantara, KH. 1977. Pendidikan 9(cetakan kedua). Yogyakarta: Majalis Luhur Persatuan Taman Siswa.
- D”Andrea, Michael., Daniels, Judy, 1991. Exploring the Different Levels of Multicultural Counseling Training in Counselor Educations. Journal of Counseling & Development. 70: 78-85.
- Fetterman, David. 198
- 4. Ethnography in Educational Evaluation (2nd ed). California: Sage Publications.
- Ford, Robert. 1987. Cultural Awareness and Cross-Cultural Counseling. International Journal for the Advanced Counseling. 10: 71-78.
- Fraenkel, Jack. 1977. How to Teach About Values: an analityc approach. New Jersey: Prentice-Hall, Inc.
- Gerertz, Hildred. 1983. Keluarga Jawa. Jakarta: Grafiti Pres.
- Goldenweiser, Alexander. 1968. History, Psychology and Culture. Oregon: Gloucester, Mass.
- Goode, William. 1991. Sosiologi Keluarga (terjemahan oleh Lailahanum Hasyim). Jakarta: Bumi Aksara.
- Graves, Desmond. 1986. Coorporate Culture – Diagnosis and Change. New York: The Free Press.
- Herr, Edmin (ed). 1989. Counseling in a Dynamic Society: opportunities and chalenges. American Association for Counseling and Development.
- Ihromi, TO. 1990. Pokok-pokok Antropologi Budaya. Jakarta: Gramedia.
- Keesing, Roger., Keesing, Felix. 1971. New Perspective ini Cultural Antrhopology. New York: Holt, Rinehart and Winston, Inc.
- Koentjaraningrat. 1988. Manusia dan Kebudayaan di Indonesia. Jakarta: Penerbit Djambatan.
- Koentjaraningrat. 1990. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta.
- Kuntowijoyo. 1987. Budaya dan Masyarakat. Yogyakarta: Tiara Wacana.
- Loekmono, Lobby. 1991. Tantangan Konseling. Semarang: Penerbit Satya Wacana.
- McRae, Mary., Johnson, Samuel. 1991. Toward Training for Competence in Multicultural Counselor Education. Journal of Counseling & development. 70 (1): 131-135.
- Menanti, Asih. 2005. Konseling Indigenous. Makalah disampaikan pada Konvensi Nasional ABKIN di Bandung 2005.
- Munandir. 1989. Bimbingan Sekolah di Indonesia: Corak yang Bagaimana. Disajikan dallam pidato pengukuhan guru besar IKIP Malang tanggal 6 Juli 1989.
- Mulder, Niels. 1985. Pribadi dan Masyarakat di Jawa. Jakarta: Penerbit Sinar Harapan.
- Nwachuku, Uchena., Ivey, Allene. 1991. Culture-Specific Counseling: an alternative training model. Journal of Counseling and Development. 70: 106-111.
- Persell, Caroline. 1990. Understanding Society (3rd ed). New York: Harper and Row Publishers, Inc.
- Prayitno. 1987. Profesionalisasi Konseling dan Pendidikan Konselor. Jakarta: Depdikbud.
- Ritzer, George (et al). 1979. Sosiology: experiencing a changing society. Boston: Allyn and Bacon, Inc.
- Rosjidan. 1994. Proses dan Teknik Konseling yang Memperhatikan Budaya Setempat. Pendidik Konselor. 4 Juni, h. 17-22.
- Rosjidan. 1995. Pengembangan Bimbingan dan Konseling dengan Budaya Nasional: rintisan. Makalah disampaikan dalam Kongres VIII dan Konvensi nasional X IPBI di Surabaya.
- Shertzer, Bruce., Stone, Shelley. 1981. Fundamentals of Guidance (4th ed). Boston: Houghton Mifflin Company.
- Soetarno. 1996. Tesis: telaah nilai-nilai bimbingan yang terkandung di dalam serat wedhatama dan implikasinya terhadap penyusunan bahan bimbingan pribadi dan sosial kurikulum SMU 1994. Malang: Pasca Sarjana IKIP Malang (tidak dipublikasikan).
- Spradley, James., McCurdy, David. 1979. Issues in Cultural Antrhopology. Boston: Little, Brown and Company.
- Suara Karya. 13 Maret 1995. Sifat “Gay” dan sifat “Lesbian” Tumbuh dari Faktor Biologis, Sosial ataukah …? Hal VIII, kolom 4-9.
- Sujamto. 1992. Refleksi Budaya Jawa. Semarang: Dahara Prize.
- Surabaya Post. 14 Maret 1995. Kejar Karier, Mereka Enggan Menikah. Hal IX, kolom 1-6.
- Surya, Muhammad. 1994. Peranan Konselor di Masa Depan. Jurnal Pendidik Konselor. 4 Juni, h. 3-8.
- Surya, Muhammad. 1995. Identifikasi Kebutuhan, Tantangan dan Masalah Bimbingan dan Konseling dan Implikasinya bagi Pengembangan Profil Konselor Abad XXI. Makalah disampaikan dalam Kongres VIII dan Konvensi Nasional X IPBI di Surabaya.
- Suseno, Magnis, Franz. 1993. Etika Jawa. Sebuah Analisa Falsafi tentang Kebijaksanaan Hidup Jawa. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
- Vontress, Clemmont. 2002. Online Readings in Psychology and Culture (Unit 10, Chapter 1), (http://www.wwu.edu/~culture). Diakses tanggal 20 Mei 2007.
- Wells, Alan. 1970. Social Institutions. London: Heinemann.
- Westbrook, Franklin., Seadlacek, william. 1991. Forty Years of Using Labels to Communicate About Nontraditional Students: does it help or hurt? Journal of Counseling & development. 70 (1): 18-20.
Yusuf, Yusmar. 1991. Psikologi Antar Budaya. Bandung: Remaja Rosda Karya.
Details ...
Pengantar, Kontrak Perkuliahan, mengidentifikasikan kebutuhan informasi, Konsep Konseling Lintas Budaya, Asas, prinsip dan hambatan KLB, Bimbingan konseling dan kebudayaan, Dimensi-dimensi budaya dalam KLB, Konselor dalam KLB, Empati budaya dalam KLB, Kebudayaan dan kontak budaya, Kebudayaan dan kepribadian, Kerangka umum KLB, Kebudayaan dan komunikasi sebagai elemen budaya, Perspektif Etic dan Emic dalam Konseling Lintas Budaya, Konseling Multibudaya, Praktik/simulasi KLB dgn teman sebaya (individu)
Learning Outcomes- Sikap dan Tata Nilai
a.menghargai budaya orang lain
b. memahami etika dalam masyarakat
- Keterampilan Umum
a.memahami budaya setiap individu
b. memiliki keterampilan sebagai konselor yang peka budaya
- Penguasaan pengetahuan
a. Menguasai konsep dasar konseling lintas budaya
b. dst
- Keterampilan Khusus
a. mampu mempraktikan klb
b. dst
ReferencesPustaka pokok :
- Jumarin. 2002. Dasar-dasar Konseling Lintas Budaya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset
- Adhiputra, Anak Agung Ngurah. 2013.Konseling Lintas Budaya. Yogyakarta: Graha Ilmu
- Supriadi, Dedi. 2001. Konseling Lintas Budaya: isu-isu dan relevansinya di Indonesia. Pidato pengukuhan jabatan guru besar tetap dalam bidang BK. Jakarta: Depdiknas dan UPI
- Robert and Marianne. 2010. Bimbingan dan konseling edisi ke tujuh. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
- Larry,dkk. 2010. Komunikasi Lintas Budaya. Jakarta: Salemba Humanika
Pustaka Pelengkap
- Ahmadi, Abu. 1986. Antropologi Budaya: mengenal kebudayaan dan suku-suku bangsa di Indonesia. Surabaya: Pelangi.
- Anderson, D.J., Gingras, A.C. 1991. Sensitizing Counselor and Educators to Multicultural Issues: an interactive approach. Journal of Counseling and Development. 70: 91-93.
- Arredondo, Patricia., Gonsalves, John. 1980. Preparing Culturally Effective Counselors. The Presonnel and Guidance Journal. Juni.
- Barnadib. 1995. Meninjau Kebudayaan Nasional dan Sumbangan bagi Bimbingan dan Konseling. Makalah disampaikan dalam Kongres VIII dan Konvensi Nasional X IPBI di Surabaya.
- Bilton, Tony., et al. 1981. Introductory Sosiology. London: The Macmillan Press Ltd.
- Brammer, Lawrence., Shostrom, Everett. 1982. Therapeutic Psychology: fundamentals of counseling and psychotherapy (4th ed). New Jersey: Prentice-Hall Inc.
- Brislin, Richard. 1981. Cross-Cultural Encounter. New York: Pergamon Press.
- Budi. 11 Pebruari 1995. Penyimpangan Sosial Remaja Perkotaan. Harian Jayakarta. Hal IV. Kolom 4-9.
- Carter, RT. 1991. Cultural Values: a review of empirical research and implications for counseling. Journal of Counseling & Development. 70: 164-173.
- Chinapah, V. 1987. Differential Acces to Primary Schooling: can education promote equality in a multi-cultural society? International Journal for the Advanced of Counseling. 10: 5-17.
- Davenport, Donna., Yurich, John. 1991. Multicultural Gender Issues. Journal of Counseling & Development. 70 (1): 64-71.
- Dewantara, KH. 1977. Pendidikan 9(cetakan kedua). Yogyakarta: Majalis Luhur Persatuan Taman Siswa.
- D”Andrea, Michael., Daniels, Judy, 1991. Exploring the Different Levels of Multicultural Counseling Training in Counselor Educations. Journal of Counseling & Development. 70: 78-85.
- Fetterman, David. 198
- 4. Ethnography in Educational Evaluation (2nd ed). California: Sage Publications.
- Ford, Robert. 1987. Cultural Awareness and Cross-Cultural Counseling. International Journal for the Advanced Counseling. 10: 71-78.
- Fraenkel, Jack. 1977. How to Teach About Values: an analityc approach. New Jersey: Prentice-Hall, Inc.
- Gerertz, Hildred. 1983. Keluarga Jawa. Jakarta: Grafiti Pres.
- Goldenweiser, Alexander. 1968. History, Psychology and Culture. Oregon: Gloucester, Mass.
- Goode, William. 1991. Sosiologi Keluarga (terjemahan oleh Lailahanum Hasyim). Jakarta: Bumi Aksara.
- Graves, Desmond. 1986. Coorporate Culture – Diagnosis and Change. New York: The Free Press.
- Herr, Edmin (ed). 1989. Counseling in a Dynamic Society: opportunities and chalenges. American Association for Counseling and Development.
- Ihromi, TO. 1990. Pokok-pokok Antropologi Budaya. Jakarta: Gramedia.
- Keesing, Roger., Keesing, Felix. 1971. New Perspective ini Cultural Antrhopology. New York: Holt, Rinehart and Winston, Inc.
- Koentjaraningrat. 1988. Manusia dan Kebudayaan di Indonesia. Jakarta: Penerbit Djambatan.
- Koentjaraningrat. 1990. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta.
- Kuntowijoyo. 1987. Budaya dan Masyarakat. Yogyakarta: Tiara Wacana.
- Loekmono, Lobby. 1991. Tantangan Konseling. Semarang: Penerbit Satya Wacana.
- McRae, Mary., Johnson, Samuel. 1991. Toward Training for Competence in Multicultural Counselor Education. Journal of Counseling & development. 70 (1): 131-135.
- Menanti, Asih. 2005. Konseling Indigenous. Makalah disampaikan pada Konvensi Nasional ABKIN di Bandung 2005.
- Munandir. 1989. Bimbingan Sekolah di Indonesia: Corak yang Bagaimana. Disajikan dallam pidato pengukuhan guru besar IKIP Malang tanggal 6 Juli 1989.
- Mulder, Niels. 1985. Pribadi dan Masyarakat di Jawa. Jakarta: Penerbit Sinar Harapan.
- Nwachuku, Uchena., Ivey, Allene. 1991. Culture-Specific Counseling: an alternative training model. Journal of Counseling and Development. 70: 106-111.
- Persell, Caroline. 1990. Understanding Society (3rd ed). New York: Harper and Row Publishers, Inc.
- Prayitno. 1987. Profesionalisasi Konseling dan Pendidikan Konselor. Jakarta: Depdikbud.
- Ritzer, George (et al). 1979. Sosiology: experiencing a changing society. Boston: Allyn and Bacon, Inc.
- Rosjidan. 1994. Proses dan Teknik Konseling yang Memperhatikan Budaya Setempat. Pendidik Konselor. 4 Juni, h. 17-22.
- Rosjidan. 1995. Pengembangan Bimbingan dan Konseling dengan Budaya Nasional: rintisan. Makalah disampaikan dalam Kongres VIII dan Konvensi nasional X IPBI di Surabaya.
- Shertzer, Bruce., Stone, Shelley. 1981. Fundamentals of Guidance (4th ed). Boston: Houghton Mifflin Company.
- Soetarno. 1996. Tesis: telaah nilai-nilai bimbingan yang terkandung di dalam serat wedhatama dan implikasinya terhadap penyusunan bahan bimbingan pribadi dan sosial kurikulum SMU 1994. Malang: Pasca Sarjana IKIP Malang (tidak dipublikasikan).
- Spradley, James., McCurdy, David. 1979. Issues in Cultural Antrhopology. Boston: Little, Brown and Company.
- Suara Karya. 13 Maret 1995. Sifat “Gay” dan sifat “Lesbian” Tumbuh dari Faktor Biologis, Sosial ataukah …? Hal VIII, kolom 4-9.
- Sujamto. 1992. Refleksi Budaya Jawa. Semarang: Dahara Prize.
- Surabaya Post. 14 Maret 1995. Kejar Karier, Mereka Enggan Menikah. Hal IX, kolom 1-6.
- Surya, Muhammad. 1994. Peranan Konselor di Masa Depan. Jurnal Pendidik Konselor. 4 Juni, h. 3-8.
- Surya, Muhammad. 1995. Identifikasi Kebutuhan, Tantangan dan Masalah Bimbingan dan Konseling dan Implikasinya bagi Pengembangan Profil Konselor Abad XXI. Makalah disampaikan dalam Kongres VIII dan Konvensi Nasional X IPBI di Surabaya.
- Suseno, Magnis, Franz. 1993. Etika Jawa. Sebuah Analisa Falsafi tentang Kebijaksanaan Hidup Jawa. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
- Vontress, Clemmont. 2002. Online Readings in Psychology and Culture (Unit 10, Chapter 1), (http://www.wwu.edu/~culture). Diakses tanggal 20 Mei 2007.
- Wells, Alan. 1970. Social Institutions. London: Heinemann.
- Westbrook, Franklin., Seadlacek, william. 1991. Forty Years of Using Labels to Communicate About Nontraditional Students: does it help or hurt? Journal of Counseling & development. 70 (1): 18-20.
Yusuf, Yusmar. 1991. Psikologi Antar Budaya. Bandung: Remaja Rosda Karya.
Details ...
Pengantar, Kontrak Perkuliahan, mengidentifikasikan kebutuhan informasi, Konsep Konseling Lintas Budaya, Asas, prinsip dan hambatan KLB, Bimbingan konseling dan kebudayaan, Dimensi-dimensi budaya dalam KLB, Konselor dalam KLB, Empati budaya dalam KLB, Kebudayaan dan kontak budaya, Kebudayaan dan kepribadian, Kerangka umum KLB, Kebudayaan dan komunikasi sebagai elemen budaya, Perspektif Etic dan Emic dalam Konseling Lintas Budaya, Konseling Multibudaya, Praktik/simulasi KLB dgn teman sebaya (individu)
Learning Outcomes- Sikap dan Tata Nilai
a.menghargai budaya orang lain
b. memahami etika dalam masyarakat
- Keterampilan Umum
a.memahami budaya setiap individu
b. memiliki keterampilan sebagai konselor yang peka budaya
- Penguasaan pengetahuan
a. Menguasai konsep dasar konseling lintas budaya
b. dst
- Keterampilan Khusus
a. mampu mempraktikan klb
b. dst
ReferencesPustaka pokok :
- Jumarin. 2002. Dasar-dasar Konseling Lintas Budaya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset
- Adhiputra, Anak Agung Ngurah. 2013.Konseling Lintas Budaya. Yogyakarta: Graha Ilmu
- Supriadi, Dedi. 2001. Konseling Lintas Budaya: isu-isu dan relevansinya di Indonesia. Pidato pengukuhan jabatan guru besar tetap dalam bidang BK. Jakarta: Depdiknas dan UPI
- Robert and Marianne. 2010. Bimbingan dan konseling edisi ke tujuh. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
- Larry,dkk. 2010. Komunikasi Lintas Budaya. Jakarta: Salemba Humanika
Pustaka Pelengkap
- Ahmadi, Abu. 1986. Antropologi Budaya: mengenal kebudayaan dan suku-suku bangsa di Indonesia. Surabaya: Pelangi.
- Anderson, D.J., Gingras, A.C. 1991. Sensitizing Counselor and Educators to Multicultural Issues: an interactive approach. Journal of Counseling and Development. 70: 91-93.
- Arredondo, Patricia., Gonsalves, John. 1980. Preparing Culturally Effective Counselors. The Presonnel and Guidance Journal. Juni.
- Barnadib. 1995. Meninjau Kebudayaan Nasional dan Sumbangan bagi Bimbingan dan Konseling. Makalah disampaikan dalam Kongres VIII dan Konvensi Nasional X IPBI di Surabaya.
- Bilton, Tony., et al. 1981. Introductory Sosiology. London: The Macmillan Press Ltd.
- Brammer, Lawrence., Shostrom, Everett. 1982. Therapeutic Psychology: fundamentals of counseling and psychotherapy (4th ed). New Jersey: Prentice-Hall Inc.
- Brislin, Richard. 1981. Cross-Cultural Encounter. New York: Pergamon Press.
- Budi. 11 Pebruari 1995. Penyimpangan Sosial Remaja Perkotaan. Harian Jayakarta. Hal IV. Kolom 4-9.
- Carter, RT. 1991. Cultural Values: a review of empirical research and implications for counseling. Journal of Counseling & Development. 70: 164-173.
- Chinapah, V. 1987. Differential Acces to Primary Schooling: can education promote equality in a multi-cultural society? International Journal for the Advanced of Counseling. 10: 5-17.
- Davenport, Donna., Yurich, John. 1991. Multicultural Gender Issues. Journal of Counseling & Development. 70 (1): 64-71.
- Dewantara, KH. 1977. Pendidikan 9(cetakan kedua). Yogyakarta: Majalis Luhur Persatuan Taman Siswa.
- D”Andrea, Michael., Daniels, Judy, 1991. Exploring the Different Levels of Multicultural Counseling Training in Counselor Educations. Journal of Counseling & Development. 70: 78-85.
- Fetterman, David. 198
- 4. Ethnography in Educational Evaluation (2nd ed). California: Sage Publications.
- Ford, Robert. 1987. Cultural Awareness and Cross-Cultural Counseling. International Journal for the Advanced Counseling. 10: 71-78.
- Fraenkel, Jack. 1977. How to Teach About Values: an analityc approach. New Jersey: Prentice-Hall, Inc.
- Gerertz, Hildred. 1983. Keluarga Jawa. Jakarta: Grafiti Pres.
- Goldenweiser, Alexander. 1968. History, Psychology and Culture. Oregon: Gloucester, Mass.
- Goode, William. 1991. Sosiologi Keluarga (terjemahan oleh Lailahanum Hasyim). Jakarta: Bumi Aksara.
- Graves, Desmond. 1986. Coorporate Culture – Diagnosis and Change. New York: The Free Press.
- Herr, Edmin (ed). 1989. Counseling in a Dynamic Society: opportunities and chalenges. American Association for Counseling and Development.
- Ihromi, TO. 1990. Pokok-pokok Antropologi Budaya. Jakarta: Gramedia.
- Keesing, Roger., Keesing, Felix. 1971. New Perspective ini Cultural Antrhopology. New York: Holt, Rinehart and Winston, Inc.
- Koentjaraningrat. 1988. Manusia dan Kebudayaan di Indonesia. Jakarta: Penerbit Djambatan.
- Koentjaraningrat. 1990. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta.
- Kuntowijoyo. 1987. Budaya dan Masyarakat. Yogyakarta: Tiara Wacana.
- Loekmono, Lobby. 1991. Tantangan Konseling. Semarang: Penerbit Satya Wacana.
- McRae, Mary., Johnson, Samuel. 1991. Toward Training for Competence in Multicultural Counselor Education. Journal of Counseling & development. 70 (1): 131-135.
- Menanti, Asih. 2005. Konseling Indigenous. Makalah disampaikan pada Konvensi Nasional ABKIN di Bandung 2005.
- Munandir. 1989. Bimbingan Sekolah di Indonesia: Corak yang Bagaimana. Disajikan dallam pidato pengukuhan guru besar IKIP Malang tanggal 6 Juli 1989.
- Mulder, Niels. 1985. Pribadi dan Masyarakat di Jawa. Jakarta: Penerbit Sinar Harapan.
- Nwachuku, Uchena., Ivey, Allene. 1991. Culture-Specific Counseling: an alternative training model. Journal of Counseling and Development. 70: 106-111.
- Persell, Caroline. 1990. Understanding Society (3rd ed). New York: Harper and Row Publishers, Inc.
- Prayitno. 1987. Profesionalisasi Konseling dan Pendidikan Konselor. Jakarta: Depdikbud.
- Ritzer, George (et al). 1979. Sosiology: experiencing a changing society. Boston: Allyn and Bacon, Inc.
- Rosjidan. 1994. Proses dan Teknik Konseling yang Memperhatikan Budaya Setempat. Pendidik Konselor. 4 Juni, h. 17-22.
- Rosjidan. 1995. Pengembangan Bimbingan dan Konseling dengan Budaya Nasional: rintisan. Makalah disampaikan dalam Kongres VIII dan Konvensi nasional X IPBI di Surabaya.
- Shertzer, Bruce., Stone, Shelley. 1981. Fundamentals of Guidance (4th ed). Boston: Houghton Mifflin Company.
- Soetarno. 1996. Tesis: telaah nilai-nilai bimbingan yang terkandung di dalam serat wedhatama dan implikasinya terhadap penyusunan bahan bimbingan pribadi dan sosial kurikulum SMU 1994. Malang: Pasca Sarjana IKIP Malang (tidak dipublikasikan).
- Spradley, James., McCurdy, David. 1979. Issues in Cultural Antrhopology. Boston: Little, Brown and Company.
- Suara Karya. 13 Maret 1995. Sifat “Gay” dan sifat “Lesbian” Tumbuh dari Faktor Biologis, Sosial ataukah …? Hal VIII, kolom 4-9.
- Sujamto. 1992. Refleksi Budaya Jawa. Semarang: Dahara Prize.
- Surabaya Post. 14 Maret 1995. Kejar Karier, Mereka Enggan Menikah. Hal IX, kolom 1-6.
- Surya, Muhammad. 1994. Peranan Konselor di Masa Depan. Jurnal Pendidik Konselor. 4 Juni, h. 3-8.
- Surya, Muhammad. 1995. Identifikasi Kebutuhan, Tantangan dan Masalah Bimbingan dan Konseling dan Implikasinya bagi Pengembangan Profil Konselor Abad XXI. Makalah disampaikan dalam Kongres VIII dan Konvensi Nasional X IPBI di Surabaya.
- Suseno, Magnis, Franz. 1993. Etika Jawa. Sebuah Analisa Falsafi tentang Kebijaksanaan Hidup Jawa. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
- Vontress, Clemmont. 2002. Online Readings in Psychology and Culture (Unit 10, Chapter 1), (http://www.wwu.edu/~culture). Diakses tanggal 20 Mei 2007.
- Wells, Alan. 1970. Social Institutions. London: Heinemann.
- Westbrook, Franklin., Seadlacek, william. 1991. Forty Years of Using Labels to Communicate About Nontraditional Students: does it help or hurt? Journal of Counseling & development. 70 (1): 18-20.
Yusuf, Yusmar. 1991. Psikologi Antar Budaya. Bandung: Remaja Rosda Karya.
Details ...