Mata kuliah ini mempelajari konsep dan prinsip dasar fisika sebagai bekal awal untuk mempelajari fisika di Perguruan Tinggi.   Perkuliahan ini didukung kegiatan praktikum sehingga akan menunjang keterampilan proses sains mahasiswa. Materi yang dipelajari adalah kelistrikan, kemagnetan, dan optika.

Sikap: (1) Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap religius. Menunjukkan sikap bertanggung jawab atas pekerjaan di bidang pendidikan fisika secara mandiri 

Pengetahuan : (1) Menguasai konsep teoritis dan prinsip-prinsip pokok fisika klasik 

Keterampilan Khusus : (1) Mampu mengaplikasikan keterampilan proses sains dalam belajar fisika 

Keterampilan Umum : (1) Mampu menerapkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan inovatif dalam konteks pengembangan atau implementasi ilmu pengetahuan dan/ atau teknologi sesuai dengan bidang pendidikan fisika.

Fisika Dasar. Paul Tipler

Mata kuliah fisika dasar II diharapkan dapat memfasilitasi mahasiswa menguasai berbagai konsep  serta hukum-hukum dasar fisika dalam bentuk deskripsi matematis menggunakan konsep vektor, kalkulus sederhana, serta integral vektor. Selain itu, mahasiswa  dapat menguasai berbagai konsep dan prinsip berhubungan dengan interaksi antara muatan listrik dengan medan gaya listrik statik, yaitu perhitungan medan listrik statik oleh berbagai distribusi muatan listrik, konsep dielektrik dan kapasitansi, konduksi listrik dalam logam, interaksi antara muatan bergerak dan medan magnet statik, imbas magnetik dan induktansi, rangkaian listrik dc dan ac. Selanjutnya,agar dikuasai berbagai konsep dan prinsip tentang gejala gelombang sebagai medan yang merambat secara matematis, berbagai sifat yang bersifat umum untuk berbagai macam gejala gelombang dalam alam serta berbagai konsep dan prinsip dasar dalam fisika modern, yaitu  fisika untuk benda yang bergerak mendekati kecepatan cahaya,  benda dengan ukuran atomis, benda dalam jumlah amat besar, serta susunan dasar zat.

1. Sikap: Menunjukkan sikap disiplin, peduli dan bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang keahliannya .

2. Keterampilan Umum: Menunjukkan keterampilan kinerja yang teliti dan objektif.

3. Keterampilan Khusus: Memecahkan persoalan terkait dasar-dasar fisika

4. Pengetahuan: Menguasai dasar-dasar fisika secara teori dan prosedural

1. Stanford, A. L. and Tanner, J. M., 1985, Physics for Students of  Science and Engineering, Academic Press, Inc., Orlando.
2. Young, H.D., and Freedman, R.A., 2000, Sears and Zemansky’s University Physics, Addison-Wesley, San Francisco.
3. Raymond A. Serway & John W. Jewett, Physics for Scientists and Engineers.
4. David Halliday, Robert Resnick and Jearl Walker,  Fundamentals of Physics Extended.

Mata kuliah ini mempelajari konsep dan prinsip dasar fisika sebagai bekal awal untuk mempelajari fisika di Perguruan Tinggi.   Perkuliahan ini didukung kegiatan praktikum sehingga akan menunjang keterampilan proses sains mahasiswa. Materi yang dipelajari adalah kelistrikan, kemagnetan, dan optika.

Sikap:

• Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap religius.
• Menunjukkan sikap bertanggung jawab atas pekerjaan di bidang pendidikan fisika secara mandiri

Pengetahuan:

• Menguasai konsep teoritis dan prinsip-prinsip pokok fisika klasik

Keterampilan khusus:

• Mampu mengaplikasikan keterampilan proses sains dalam belajar fisika

Keterampilan Umum:

Mampu menerapkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan inovatif dalam konteks pengembangan atau implementasi ilmu pengetahuan dan/ atau teknologi sesuai dengan bidang pendidikan fisika

Paul  A.  Tipler  (Dr.  Bambang  Soegijono). (2001). FISIKA, untuk  Sains  dan Teknik, Erlangga-Jakarta.

David Halliday & Robert Resnick (Pantur Silaban & Erwin Sucipto),   (1989). FISIKA jilid 2, Erlangga-Jakarta

Mata kuliah ini mempelajari konsep dan prinsip dasar fisika sebagai bekal awal untuk mempelajari fisika di Perguruan Tinggi.   Perkuliahan ini didukung kegiatan praktikum sehingga akan menunjang keterampilan proses sains mahasiswa. Materi yang dipelajari adalah kelistrikan, kemagnetan, dan optika.

1. David Halliday & Robert Resnick (Pantur Silaban & Erwin Sucipto),   (1989). FISIKA, Erlangga-Jakarta.
2. Paul  A.  Tipler  (Dr.  Bambang  Soegijono). (2001). FISIKA, untuk  Sains  dan Teknik, Erlangga-Jakarta.

Mata kuliah ini adalah kelanjutan dari mata kuliah Fisika Dasar I dan merupakan prasyarat bagi kelompok mata kuliah keahlian program studi pada program S-1 Program Studi Pendidikan Fisika. Setelah mengikuti perkuliahan ini mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan pengetahuan dasar kelistrikan,  kemagnetan,  gelombang  elektromagnetik  dan  optika serta dapat mengembangkan dan mengaplikasikannya untuk mempelajari pengetahuan fisika yang lebih tinggi. Dalam perkuliahan ini dibahas muatan gaya dan medan listrik, hukum Gauss, potensial listrik, hambatan dan arus listrik, rangkaian DC, kemagnetan, induksi elektromagnetik, osilasi elektromagnetik dan rangkaian arus bolak balik, gelombang elektromagnetik, dan optik geometris. Perkuliahan dilaksanakan melalui tatap muka, tugas terstruktur, dan belajar mandiri. Metode pembelajaran yang digunakan antara lain metode ceramah, diskusi, problem solving, dan problem based learning.  

1. David Halliday & Robert Resnick (Pantur Silaban & Erwin Sucipto),   (1989). FISIKA, Erlangga-Jakarta.
2. Paul  A.  Tipler  (Dr.  Bambang  Soegijono). (2001). FISIKA, untuk  Sains  dan Teknik, Erlangga-Jakarta.

Mata kuliah ini adalah kelanjutan dari mata kuliah Fisika Dasar I dan merupakan prasyarat bagi kelompok mata kuliah keahlian program studi pada program S-1 Program Studi Pendidikan Fisika. Setelah mengikuti perkuliahan ini mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan pengetahuan dasar kelistrikan,  kemagnetan,  gelombang  elektromagnetik  dan  optika serta dapat mengembangkan dan mengaplikasikannya untuk mempelajari pengetahuan fisika yang lebih tinggi. Dalam perkuliahan ini dibahas muatan gaya dan medan listrik, hukum Gauss, potensial listrik, hambatan dan arus listrik, rangkaian DC, kemagnetan, induksi elektromagnetik, osilasi elektromagnetik dan rangkaian arus bolak balik, gelombang elektromagnetik, dan optik geometris. Perkuliahan dilaksanakan melalui tatap muka, tugas terstruktur, dan belajar mandiri. Metode pembelajaran yang digunakan antara lain metode ceramah, diskusi, problem solving, dan problem based learning.  

1. David Halliday & Robert Resnick (Pantur Silaban & Erwin Sucipto),   (1989). FISIKA, Erlangga-Jakarta.
2. Paul  A.  Tipler  (Dr.  Bambang  Soegijono). (2001). FISIKA, untuk  Sains  dan Teknik, Erlangga-Jakarta.