Metodik Renang, Curriculum : 2020


Courser in EnglishSWIMMING METHODICS
ProgramPendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi
SKS2 SKS
RPS5 Data

RPS (Rencanan Perkuliahan Semester)

Course Descriptions

Mahasiswa harus lulus mata kuliah renang 1

Dalam perkuliahan ini dibahas berbagai model/pendekatan bukan saja mengenai penguasaan keterampilan dasar gerak 4 gaya dalam renang, namun juga mengupas tataran pengetahuan, pemahaman secara teoretis dan filosofis aktivitas aquatik. Pada perkuliahan ini juga mengkaji isu-isu/ masalah-masalah yang dihadapi dalam penerapan berbagai model-model pendekatan pembelajaran penjas yang mutahir serta kreatif dan aspiratif dalam pemanfaatan /modifikasi mediadan alat pembelajaran

Learning Outcomes

Setelah mengikuti perkuliahan mata kuliah ini mahasiswa memiliki pengetahuan, sikap, dan keterampilan memperagakan renang berbagai gaya, yang tergabung dalam pembelajaran metodik Renang , serta diharapkan mampu mengaplikasikannya dalam kegiatan keterampilan pribadi maupun untuk kepentingan proses belajar mengajar, juga mampu menyerap ide-ide secara kreatif dalam mengikuti isu-isu terkini yang terkait bagi perkembangan kemajuan pendidikan jasmani di dunia

References

Bernard, A. 2010. Asthma and swimming: weighing the benefits and the risks. Journal de pediatria. 86: 171-82. Bottai, M., Pistelli, F. 2002. Longitudinal changes of body mass index, spirometry and diffusion in a general population. American College of Chest Physicians. 20: 665-673. Cameron, J. R. 2009. Fisika Tubuh Manusia. Jakarta: Sagung Seto. Dewayani C. T. 2007. Belajar Renang. Bandung: Aneka Ilmu. Ellis, R. 2011. Asthma and the competitive swimmer. British Swimming asciation. FINA HAND BOOK 2009-2013. Constitution and Rules. Federation Internationale De Natation. Guyton, A. C. 2008. Fisiologi Kedokteran. Edisi 11. Jakarta: Buku Kedokteran EGC. Hall, J. E. 2010. Guyton & Hall Buku Saku Fisiologi Kedokteran. Edisi ke-11. Jakarta: EGC. Hernawati. 2008. Sistem Pernafasan Manusia Pada kondisi Latihan Dan Perbedaan Ketinggian. Jakarta: ECG. Holloway, R. 2004. Breathing exercises for asthma. Cochrane Database Syst Rev: 1: CD001277. Jain, P. 2008. Utility of Peak Expiratory Flow Monitoring. CHEST The Cardiopulmonary and Critical Care Journal. No. 114, pp: 861-876 Jones, D. 2003. Comparison of the oxigen Cost of Breathing Exercice and Spontaneous Breathing in Patiens With Stable Chronic Obstructive Pulmonary Disease. Phys Ther Vol 83 (5): 424-31. Madina DS. 2007. Nilai Kapasitas Vital Paru dan Hubungannya dengan Karakteristik Fisik pada Atlet Berbagai Cabang Olahraga. (tesis) Bandung: Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran. Maharani. 2014. Pengaruh Renang Intensitas Rendah (Low Intensity Swimming) terhadap Kapasitas Vital Paru. J Mandala of Health. Volume 7, Nomor 3. September 2014. Maranatha, D. 2004. Penyakit Paru Obstruksi Kronik (PPOK). Dalam: Buku Ajar Ilmu Penyakit Paru FK UNAIR Dr.Soetomo. Surabaya, pp:28-29. Mulia, M. 2005. Kesehatan Lingkungan. Yogyakarta: Graha Ilmu. Muliarta, I. M. & Susy, P. 2007. Gambaran Spirometri pada Pengelas di Bengkel Las Kodya Denpasar Tahun 2007. Laporan Penelitian. Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. Muttaqin, A. 2008. Askep Klien dengan Gangguan Sistem Pernapasan. Jakarta: Salemba Medika. Neldi, H. 2007. Pemanfaatan Media Pengajaran Renang. Malang: Wineka Media. Notoatmodjo, S. 2012. Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Permaesih. Pengaruh Nilai Kapasitas Paru Terhadap Perubahan fisiologis Tubuh Terhadap Prestasi Atlet. Jurnal Ilmu Keolahragaan, Vol 29, No. 2, 2007: 129-133. Pollock, M. & Wilmore, J. 2007. Exercise in Health Disease. Wb Sounder. Co, Philadelpi: 131-152. Rab, T. 2010. Ilmu Penyakit Paru. Jakarta: TIM. Redaksi, Tim. 2008. Buku Pintar Renang. Jakarta: Media Pusindo. Rio, F. G. 2009. The Mechanism of Respiratory Failure in Paraneoplastic Pemphigus. The New England Journal of Medicine. No:11. pp: 341-848. Rosetya, MI. 2011. Perbedaan antara Nilai Arus Puncak Ekspirasi Sebelum dan Sesudah Olahraga Renang Selama Dua Bela Minggu. (Skripsi). Semarang. Universitas Diponegoro. Setiawan, T. 2005. Ketrampilan Renang II. Semarang: Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang. Smeltzer S. C., Bare G. B. 2013. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, Edisi 8 Volume 1. Jakarta: Buku Kedokteran EGC. Sugianto. 2006. Perkembangan dan Belajar Motorik. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Supriasa, I. 2001. Penentuan Status Gizi. Jakarta: EGC. Tamyiz, M. 2008. Olahraga Renang sebagai Terapi Penyakit Dalam. Jakarta: Intisari Olahraga.


Details ...
Course Descriptions

Mahasiswa harus lulus mata kuliah renang 1

Dalam perkuliahan ini dibahas berbagai model/pendekatan bukan saja mengenai penguasaan keterampilan dasar gerak 4 gaya dalam renang, namun juga mengupas tataran pengetahuan, pemahaman secara teoretis dan filosofis aktivitas aquatik. Pada perkuliahan ini juga mengkaji isu-isu/ masalah-masalah yang dihadapi dalam penerapan berbagai model-model pendekatan pembelajaran penjas yang mutahir serta kreatif dan aspiratif dalam pemanfaatan /modifikasi mediadan alat pembelajaran

Learning Outcomes

Setelah mengikuti perkuliahan mata kuliah ini mahasiswa memiliki pengetahuan, sikap, dan keterampilan memperagakan renang berbagai gaya, yang tergabung dalam pembelajaran metodik Renang , serta diharapkan mampu mengaplikasikannya dalam kegiatan keterampilan pribadi maupun untuk kepentingan proses belajar mengajar, juga mampu menyerap ide-ide secara kreatif dalam mengikuti isu-isu terkini yang terkait bagi perkembangan kemajuan pendidikan jasmani di dunia

References

Bernard, A. 2010. Asthma and swimming: weighing the benefits and the risks. Journal de pediatria. 86: 171-82. Bottai, M., Pistelli, F. 2002. Longitudinal changes of body mass index, spirometry and diffusion in a general population. American College of Chest Physicians. 20: 665-673. Cameron, J. R. 2009. Fisika Tubuh Manusia. Jakarta: Sagung Seto. Dewayani C. T. 2007. Belajar Renang. Bandung: Aneka Ilmu. Ellis, R. 2011. Asthma and the competitive swimmer. British Swimming asciation. FINA HAND BOOK 2009-2013. Constitution and Rules. Federation Internationale De Natation. Guyton, A. C. 2008. Fisiologi Kedokteran. Edisi 11. Jakarta: Buku Kedokteran EGC. Hall, J. E. 2010. Guyton & Hall Buku Saku Fisiologi Kedokteran. Edisi ke-11. Jakarta: EGC. Hernawati. 2008. Sistem Pernafasan Manusia Pada kondisi Latihan Dan Perbedaan Ketinggian. Jakarta: ECG. Holloway, R. 2004. Breathing exercises for asthma. Cochrane Database Syst Rev: 1: CD001277. Jain, P. 2008. Utility of Peak Expiratory Flow Monitoring. CHEST The Cardiopulmonary and Critical Care Journal. No. 114, pp: 861-876 Jones, D. 2003. Comparison of the oxigen Cost of Breathing Exercice and Spontaneous Breathing in Patiens With Stable Chronic Obstructive Pulmonary Disease. Phys Ther Vol 83 (5): 424-31. Madina DS. 2007. Nilai Kapasitas Vital Paru dan Hubungannya dengan Karakteristik Fisik pada Atlet Berbagai Cabang Olahraga. (tesis) Bandung: Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran. Maharani. 2014. Pengaruh Renang Intensitas Rendah (Low Intensity Swimming) terhadap Kapasitas Vital Paru. J Mandala of Health. Volume 7, Nomor 3. September 2014. Maranatha, D. 2004. Penyakit Paru Obstruksi Kronik (PPOK). Dalam: Buku Ajar Ilmu Penyakit Paru FK UNAIR Dr.Soetomo. Surabaya, pp:28-29. Mulia, M. 2005. Kesehatan Lingkungan. Yogyakarta: Graha Ilmu. Muliarta, I. M. & Susy, P. 2007. Gambaran Spirometri pada Pengelas di Bengkel Las Kodya Denpasar Tahun 2007. Laporan Penelitian. Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. Muttaqin, A. 2008. Askep Klien dengan Gangguan Sistem Pernapasan. Jakarta: Salemba Medika. Neldi, H. 2007. Pemanfaatan Media Pengajaran Renang. Malang: Wineka Media. Notoatmodjo, S. 2012. Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Permaesih. Pengaruh Nilai Kapasitas Paru Terhadap Perubahan fisiologis Tubuh Terhadap Prestasi Atlet. Jurnal Ilmu Keolahragaan, Vol 29, No. 2, 2007: 129-133. Pollock, M. & Wilmore, J. 2007. Exercise in Health Disease. Wb Sounder. Co, Philadelpi: 131-152. Rab, T. 2010. Ilmu Penyakit Paru. Jakarta: TIM. Redaksi, Tim. 2008. Buku Pintar Renang. Jakarta: Media Pusindo. Rio, F. G. 2009. The Mechanism of Respiratory Failure in Paraneoplastic Pemphigus. The New England Journal of Medicine. No:11. pp: 341-848. Rosetya, MI. 2011. Perbedaan antara Nilai Arus Puncak Ekspirasi Sebelum dan Sesudah Olahraga Renang Selama Dua Bela Minggu. (Skripsi). Semarang. Universitas Diponegoro. Setiawan, T. 2005. Ketrampilan Renang II. Semarang: Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang. Smeltzer S. C., Bare G. B. 2013. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, Edisi 8 Volume 1. Jakarta: Buku Kedokteran EGC. Sugianto. 2006. Perkembangan dan Belajar Motorik. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Supriasa, I. 2001. Penentuan Status Gizi. Jakarta: EGC. Tamyiz, M. 2008. Olahraga Renang sebagai Terapi Penyakit Dalam. Jakarta: Intisari Olahraga.


Details ...
Course Descriptions

Mahasiswa harus lulus mata kuliah renang 1

Dalam perkuliahan ini dibahas berbagai model/pendekatan bukan saja mengenai penguasaan keterampilan dasar gerak 4 gaya dalam renang, namun juga mengupas tataran pengetahuan, pemahaman secara teoretis dan filosofis aktivitas aquatik. Pada perkuliahan ini juga mengkaji isu-isu/ masalah-masalah yang dihadapi dalam penerapan berbagai model-model pendekatan pembelajaran penjas yang mutahir serta kreatif dan aspiratif dalam pemanfaatan /modifikasi mediadan alat pembelajaran

Learning Outcomes

Setelah mengikuti perkuliahan mata kuliah ini mahasiswa memiliki pengetahuan, sikap, dan keterampilan memperagakan renang berbagai gaya, yang tergabung dalam pembelajaran metodik Renang , serta diharapkan mampu mengaplikasikannya dalam kegiatan keterampilan pribadi maupun untuk kepentingan proses belajar mengajar, juga mampu menyerap ide-ide secara kreatif dalam mengikuti isu-isu terkini yang terkait bagi perkembangan kemajuan pendidikan jasmani di dunia

References

Bernard, A. 2010. Asthma and swimming: weighing the benefits and the risks. Journal de pediatria. 86: 171-82. Bottai, M., Pistelli, F. 2002. Longitudinal changes of body mass index, spirometry and diffusion in a general population. American College of Chest Physicians. 20: 665-673. Cameron, J. R. 2009. Fisika Tubuh Manusia. Jakarta: Sagung Seto. Dewayani C. T. 2007. Belajar Renang. Bandung: Aneka Ilmu. Ellis, R. 2011. Asthma and the competitive swimmer. British Swimming asciation. FINA HAND BOOK 2009-2013. Constitution and Rules. Federation Internationale De Natation. Guyton, A. C. 2008. Fisiologi Kedokteran. Edisi 11. Jakarta: Buku Kedokteran EGC. Hall, J. E. 2010. Guyton & Hall Buku Saku Fisiologi Kedokteran. Edisi ke-11. Jakarta: EGC. Hernawati. 2008. Sistem Pernafasan Manusia Pada kondisi Latihan Dan Perbedaan Ketinggian. Jakarta: ECG. Holloway, R. 2004. Breathing exercises for asthma. Cochrane Database Syst Rev: 1: CD001277. Jain, P. 2008. Utility of Peak Expiratory Flow Monitoring. CHEST The Cardiopulmonary and Critical Care Journal. No. 114, pp: 861-876 Jones, D. 2003. Comparison of the oxigen Cost of Breathing Exercice and Spontaneous Breathing in Patiens With Stable Chronic Obstructive Pulmonary Disease. Phys Ther Vol 83 (5): 424-31. Madina DS. 2007. Nilai Kapasitas Vital Paru dan Hubungannya dengan Karakteristik Fisik pada Atlet Berbagai Cabang Olahraga. (tesis) Bandung: Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran. Maharani. 2014. Pengaruh Renang Intensitas Rendah (Low Intensity Swimming) terhadap Kapasitas Vital Paru. J Mandala of Health. Volume 7, Nomor 3. September 2014. Maranatha, D. 2004. Penyakit Paru Obstruksi Kronik (PPOK). Dalam: Buku Ajar Ilmu Penyakit Paru FK UNAIR Dr.Soetomo. Surabaya, pp:28-29. Mulia, M. 2005. Kesehatan Lingkungan. Yogyakarta: Graha Ilmu. Muliarta, I. M. & Susy, P. 2007. Gambaran Spirometri pada Pengelas di Bengkel Las Kodya Denpasar Tahun 2007. Laporan Penelitian. Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. Muttaqin, A. 2008. Askep Klien dengan Gangguan Sistem Pernapasan. Jakarta: Salemba Medika. Neldi, H. 2007. Pemanfaatan Media Pengajaran Renang. Malang: Wineka Media. Notoatmodjo, S. 2012. Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Permaesih. Pengaruh Nilai Kapasitas Paru Terhadap Perubahan fisiologis Tubuh Terhadap Prestasi Atlet. Jurnal Ilmu Keolahragaan, Vol 29, No. 2, 2007: 129-133. Pollock, M. & Wilmore, J. 2007. Exercise in Health Disease. Wb Sounder. Co, Philadelpi: 131-152. Rab, T. 2010. Ilmu Penyakit Paru. Jakarta: TIM. Redaksi, Tim. 2008. Buku Pintar Renang. Jakarta: Media Pusindo. Rio, F. G. 2009. The Mechanism of Respiratory Failure in Paraneoplastic Pemphigus. The New England Journal of Medicine. No:11. pp: 341-848. Rosetya, MI. 2011. Perbedaan antara Nilai Arus Puncak Ekspirasi Sebelum dan Sesudah Olahraga Renang Selama Dua Bela Minggu. (Skripsi). Semarang. Universitas Diponegoro. Setiawan, T. 2005. Ketrampilan Renang II. Semarang: Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang. Smeltzer S. C., Bare G. B. 2013. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, Edisi 8 Volume 1. Jakarta: Buku Kedokteran EGC. Sugianto. 2006. Perkembangan dan Belajar Motorik. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Supriasa, I. 2001. Penentuan Status Gizi. Jakarta: EGC. Tamyiz, M. 2008. Olahraga Renang sebagai Terapi Penyakit Dalam. Jakarta: Intisari Olahraga.


Details ...
Course Descriptions

Mahasiswa harus lulus mata kuliah renang 1

Dalam perkuliahan ini dibahas berbagai model/pendekatan bukan saja mengenai penguasaan keterampilan dasar gerak 4 gaya dalam renang, namun juga mengupas tataran pengetahuan, pemahaman secara teoretis dan filosofis aktivitas aquatik. Pada perkuliahan ini juga mengkaji isu-isu/ masalah-masalah yang dihadapi dalam penerapan berbagai model-model pendekatan pembelajaran penjas yang mutahir serta kreatif dan aspiratif dalam pemanfaatan /modifikasi mediadan alat pembelajaran

Learning Outcomes

Setelah mengikuti perkuliahan mata kuliah ini mahasiswa memiliki pengetahuan, sikap, dan keterampilan memperagakan renang berbagai gaya, yang tergabung dalam pembelajaran metodik Renang , serta diharapkan mampu mengaplikasikannya dalam kegiatan keterampilan pribadi maupun untuk kepentingan proses belajar mengajar, juga mampu menyerap ide-ide secara kreatif dalam mengikuti isu-isu terkini yang terkait bagi perkembangan kemajuan pendidikan jasmani di dunia

References

Bernard, A. 2010. Asthma and swimming: weighing the benefits and the risks. Journal de pediatria. 86: 171-82. Bottai, M., Pistelli, F. 2002. Longitudinal changes of body mass index, spirometry and diffusion in a general population. American College of Chest Physicians. 20: 665-673. Cameron, J. R. 2009. Fisika Tubuh Manusia. Jakarta: Sagung Seto. Dewayani C. T. 2007. Belajar Renang. Bandung: Aneka Ilmu. Ellis, R. 2011. Asthma and the competitive swimmer. British Swimming asciation. FINA HAND BOOK 2009-2013. Constitution and Rules. Federation Internationale De Natation. Guyton, A. C. 2008. Fisiologi Kedokteran. Edisi 11. Jakarta: Buku Kedokteran EGC. Hall, J. E. 2010. Guyton & Hall Buku Saku Fisiologi Kedokteran. Edisi ke-11. Jakarta: EGC. Hernawati. 2008. Sistem Pernafasan Manusia Pada kondisi Latihan Dan Perbedaan Ketinggian. Jakarta: ECG. Holloway, R. 2004. Breathing exercises for asthma. Cochrane Database Syst Rev: 1: CD001277. Jain, P. 2008. Utility of Peak Expiratory Flow Monitoring. CHEST The Cardiopulmonary and Critical Care Journal. No. 114, pp: 861-876 Jones, D. 2003. Comparison of the oxigen Cost of Breathing Exercice and Spontaneous Breathing in Patiens With Stable Chronic Obstructive Pulmonary Disease. Phys Ther Vol 83 (5): 424-31. Madina DS. 2007. Nilai Kapasitas Vital Paru dan Hubungannya dengan Karakteristik Fisik pada Atlet Berbagai Cabang Olahraga. (tesis) Bandung: Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran. Maharani. 2014. Pengaruh Renang Intensitas Rendah (Low Intensity Swimming) terhadap Kapasitas Vital Paru. J Mandala of Health. Volume 7, Nomor 3. September 2014. Maranatha, D. 2004. Penyakit Paru Obstruksi Kronik (PPOK). Dalam: Buku Ajar Ilmu Penyakit Paru FK UNAIR Dr.Soetomo. Surabaya, pp:28-29. Mulia, M. 2005. Kesehatan Lingkungan. Yogyakarta: Graha Ilmu. Muliarta, I. M. & Susy, P. 2007. Gambaran Spirometri pada Pengelas di Bengkel Las Kodya Denpasar Tahun 2007. Laporan Penelitian. Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. Muttaqin, A. 2008. Askep Klien dengan Gangguan Sistem Pernapasan. Jakarta: Salemba Medika. Neldi, H. 2007. Pemanfaatan Media Pengajaran Renang. Malang: Wineka Media. Notoatmodjo, S. 2012. Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Permaesih. Pengaruh Nilai Kapasitas Paru Terhadap Perubahan fisiologis Tubuh Terhadap Prestasi Atlet. Jurnal Ilmu Keolahragaan, Vol 29, No. 2, 2007: 129-133. Pollock, M. & Wilmore, J. 2007. Exercise in Health Disease. Wb Sounder. Co, Philadelpi: 131-152. Rab, T. 2010. Ilmu Penyakit Paru. Jakarta: TIM. Redaksi, Tim. 2008. Buku Pintar Renang. Jakarta: Media Pusindo. Rio, F. G. 2009. The Mechanism of Respiratory Failure in Paraneoplastic Pemphigus. The New England Journal of Medicine. No:11. pp: 341-848. Rosetya, MI. 2011. Perbedaan antara Nilai Arus Puncak Ekspirasi Sebelum dan Sesudah Olahraga Renang Selama Dua Bela Minggu. (Skripsi). Semarang. Universitas Diponegoro. Setiawan, T. 2005. Ketrampilan Renang II. Semarang: Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang. Smeltzer S. C., Bare G. B. 2013. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, Edisi 8 Volume 1. Jakarta: Buku Kedokteran EGC. Sugianto. 2006. Perkembangan dan Belajar Motorik. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Supriasa, I. 2001. Penentuan Status Gizi. Jakarta: EGC. Tamyiz, M. 2008. Olahraga Renang sebagai Terapi Penyakit Dalam. Jakarta: Intisari Olahraga.


Details ...
Course Descriptions

Mahasiswa harus lulus mata kuliah renang 1

Dalam perkuliahan ini dibahas berbagai model/pendekatan bukan saja mengenai penguasaan keterampilan dasar gerak 4 gaya dalam renang, namun juga mengupas tataran pengetahuan, pemahaman secara teoretis dan filosofis aktivitas aquatik. Pada perkuliahan ini juga mengkaji isu-isu/ masalah-masalah yang dihadapi dalam penerapan berbagai model-model pendekatan pembelajaran penjas yang mutahir serta kreatif dan aspiratif dalam pemanfaatan /modifikasi mediadan alat pembelajaran

Learning Outcomes

Setelah mengikuti perkuliahan mata kuliah ini mahasiswa memiliki pengetahuan, sikap, dan keterampilan memperagakan renang berbagai gaya, yang tergabung dalam pembelajaran metodik Renang , serta diharapkan mampu mengaplikasikannya dalam kegiatan keterampilan pribadi maupun untuk kepentingan proses belajar mengajar, juga mampu menyerap ide-ide secara kreatif dalam mengikuti isu-isu terkini yang terkait bagi perkembangan kemajuan pendidikan jasmani di dunia

References

Bernard, A. 2010. Asthma and swimming: weighing the benefits and the risks. Journal de pediatria. 86: 171-82. Bottai, M., Pistelli, F. 2002. Longitudinal changes of body mass index, spirometry and diffusion in a general population. American College of Chest Physicians. 20: 665-673. Cameron, J. R. 2009. Fisika Tubuh Manusia. Jakarta: Sagung Seto. Dewayani C. T. 2007. Belajar Renang. Bandung: Aneka Ilmu. Ellis, R. 2011. Asthma and the competitive swimmer. British Swimming asciation. FINA HAND BOOK 2009-2013. Constitution and Rules. Federation Internationale De Natation. Guyton, A. C. 2008. Fisiologi Kedokteran. Edisi 11. Jakarta: Buku Kedokteran EGC. Hall, J. E. 2010. Guyton & Hall Buku Saku Fisiologi Kedokteran. Edisi ke-11. Jakarta: EGC. Hernawati. 2008. Sistem Pernafasan Manusia Pada kondisi Latihan Dan Perbedaan Ketinggian. Jakarta: ECG. Holloway, R. 2004. Breathing exercises for asthma. Cochrane Database Syst Rev: 1: CD001277. Jain, P. 2008. Utility of Peak Expiratory Flow Monitoring. CHEST The Cardiopulmonary and Critical Care Journal. No. 114, pp: 861-876 Jones, D. 2003. Comparison of the oxigen Cost of Breathing Exercice and Spontaneous Breathing in Patiens With Stable Chronic Obstructive Pulmonary Disease. Phys Ther Vol 83 (5): 424-31. Madina DS. 2007. Nilai Kapasitas Vital Paru dan Hubungannya dengan Karakteristik Fisik pada Atlet Berbagai Cabang Olahraga. (tesis) Bandung: Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran. Maharani. 2014. Pengaruh Renang Intensitas Rendah (Low Intensity Swimming) terhadap Kapasitas Vital Paru. J Mandala of Health. Volume 7, Nomor 3. September 2014. Maranatha, D. 2004. Penyakit Paru Obstruksi Kronik (PPOK). Dalam: Buku Ajar Ilmu Penyakit Paru FK UNAIR Dr.Soetomo. Surabaya, pp:28-29. Mulia, M. 2005. Kesehatan Lingkungan. Yogyakarta: Graha Ilmu. Muliarta, I. M. & Susy, P. 2007. Gambaran Spirometri pada Pengelas di Bengkel Las Kodya Denpasar Tahun 2007. Laporan Penelitian. Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. Muttaqin, A. 2008. Askep Klien dengan Gangguan Sistem Pernapasan. Jakarta: Salemba Medika. Neldi, H. 2007. Pemanfaatan Media Pengajaran Renang. Malang: Wineka Media. Notoatmodjo, S. 2012. Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Permaesih. Pengaruh Nilai Kapasitas Paru Terhadap Perubahan fisiologis Tubuh Terhadap Prestasi Atlet. Jurnal Ilmu Keolahragaan, Vol 29, No. 2, 2007: 129-133. Pollock, M. & Wilmore, J. 2007. Exercise in Health Disease. Wb Sounder. Co, Philadelpi: 131-152. Rab, T. 2010. Ilmu Penyakit Paru. Jakarta: TIM. Redaksi, Tim. 2008. Buku Pintar Renang. Jakarta: Media Pusindo. Rio, F. G. 2009. The Mechanism of Respiratory Failure in Paraneoplastic Pemphigus. The New England Journal of Medicine. No:11. pp: 341-848. Rosetya, MI. 2011. Perbedaan antara Nilai Arus Puncak Ekspirasi Sebelum dan Sesudah Olahraga Renang Selama Dua Bela Minggu. (Skripsi). Semarang. Universitas Diponegoro. Setiawan, T. 2005. Ketrampilan Renang II. Semarang: Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang. Smeltzer S. C., Bare G. B. 2013. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, Edisi 8 Volume 1. Jakarta: Buku Kedokteran EGC. Sugianto. 2006. Perkembangan dan Belajar Motorik. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Supriasa, I. 2001. Penentuan Status Gizi. Jakarta: EGC. Tamyiz, M. 2008. Olahraga Renang sebagai Terapi Penyakit Dalam. Jakarta: Intisari Olahraga.


Details ...