penjasorkes II, Curriculum : 2014


Courser in EnglishPHYSICAL, SPORTS AND HEALTH EDUCATION II
ProgramPendidikan Guru Sekolah Dasar
SKS2 SKS
RPS7 Data

RPS (Rencanan Perkuliahan Semester)

Course Descriptions

Mata Kuliah Penjasorkes merupakan proses pembelajaran melalui aktivitas jasmani yang didesain untuk meningkatkan kebugaran jasmani, mengembangkan keterampilan motorik, pengetahuan dan perilaku hidup sehat dan aktif, sikap sportif, dan kecerdasan emosi. Mata Kuliah ini berisi tentang pemahaman tentang kedudukan, fungsi, serta esensi pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan serta permainan dan rekreasi, hubungan antara olahraga dengan kebugaran dan kesehatan.

Learning Outcomes

Mahasiswa diharapkan mengetahui, memahami penjasorkes serta menumbuhkan rasa sportifitas dan menjaga kebugaran jasmani yang dicapai melalui kegiatan dan muatan penjasorkes serta nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.

References

  1. Rahayu, E. T. (2013). Strategi pembelajaran pendidikan jasmani, implementasi pada pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan. Bandung: Alfabeta.
  2. Lutan, R. (2001). Mengajar pendidikan jasmani, pendekatan pendidikan gerak di SD. Jakarta: Depdiknas.
  3. Hughes, F.P. (2010). Children, play, and development (4th ed.). New York: Sage Publications.
  4. Suyanto & Asep, J. (2013). Menjadi guru professional, strategi meningkatkan kualifikasi dan kualitas guru di era global. Jakarta: Penerbit Erlangga
  5. Bompa, Tudor O. (1999). Periodization: theory and methodology of training (4th ed.). Dubuque, Iowa: Kendal/Hunt Publishing Company
  6. Sukintaka. (1982). Permainan bola kecil. Yogyakarta: IKIP Yogyakarta.
  7. Eddy Purnomo. (2006). Diktat matakuliah dasar-dasar gerak atletik. Yogyakarta: FIK Universitas Negeri Yogyakarta.
  8. Mochamad Djumidar. (2004). Belajar berlatih gerak-gerak dasar atletik dalam bermain. Jakarta: PT. Raja Gafindo Persada.
  9. Tumm, Hans-Peter. (2009). Athletics I, primarri and lower secondary school. Munich: Germany.
  10. Dwijowinoto, Kasiyo. (1979). Renang, metoda, pola dan teknik. IKIP Semarang.
  11. Agus, mahendra. (2001). Pembelajaran senam di sekolah dasar. Jakarta: Depdiknas.
  12. Field Lab FK UNS. (2013). PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat). UNS
  13. Ega trisna.  (2013). Strategi pembelajaran pendidikan jasmani, implementasi pada pembelajaran PJOK. Alfabeta.
  14. Ardiwinata A.A, Suherman, & Dinata, M. (2006). Kumpulan permainan rakyat olahraga tradisional. Tangerang: Penerbit Cerdas Jaya.
  15. Achroni, K. (2012). Mengoptimalkan tumbuh kembang anak melalui permainan tradisional. Yogyakarta: Javalitera.


Details ...
Course Descriptions

Mata Kuliah Penjasorkes merupakan proses pembelajaran melalui aktivitas jasmani yang didesain untuk meningkatkan kebugaran jasmani, mengembangkan keterampilan motorik, pengetahuan dan perilaku hidup sehat dan aktif, sikap sportif, dan kecerdasan emosi. Mata Kuliah ini berisi tentang pemahaman tentang kedudukan, fungsi, serta esensi pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan serta permainan dan rekreasi, hubungan antara olahraga dengan kebugaran dan kesehatan.

Learning Outcomes

Mahasiswa diharapkan mengetahui, memahami penjasorkes serta menumbuhkan rasa sportifitas dan menjaga kebugaran jasmani yang dicapai melalui kegiatan dan muatan penjasorkes serta nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.

References

  1. Rahayu, E. T. (2013). Strategi pembelajaran pendidikan jasmani, implementasi pada pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan. Bandung: Alfabeta.
  2. Lutan, R. (2001). Mengajar pendidikan jasmani, pendekatan pendidikan gerak di SD. Jakarta: Depdiknas.
  3. Hughes, F.P. (2010). Children, play, and development (4th ed.). New York: Sage Publications.
  4. Suyanto & Asep, J. (2013). Menjadi guru professional, strategi meningkatkan kualifikasi dan kualitas guru di era global. Jakarta: Penerbit Erlangga
  5. Bompa, Tudor O. (1999). Periodization: theory and methodology of training (4th ed.). Dubuque, Iowa: Kendal/Hunt Publishing Company
  6. Sukintaka. (1982). Permainan bola kecil. Yogyakarta: IKIP Yogyakarta.
  7. Eddy Purnomo. (2006). Diktat matakuliah dasar-dasar gerak atletik. Yogyakarta: FIK Universitas Negeri Yogyakarta.
  8. Mochamad Djumidar. (2004). Belajar berlatih gerak-gerak dasar atletik dalam bermain. Jakarta: PT. Raja Gafindo Persada.
  9. Tumm, Hans-Peter. (2009). Athletics I, primarri and lower secondary school. Munich: Germany.
  10. Dwijowinoto, Kasiyo. (1979). Renang, metoda, pola dan teknik. IKIP Semarang.
  11. Agus, mahendra. (2001). Pembelajaran senam di sekolah dasar. Jakarta: Depdiknas.
  12. Field Lab FK UNS. (2013). PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat). UNS
  13. Ega trisna.  (2013). Strategi pembelajaran pendidikan jasmani, implementasi pada pembelajaran PJOK. Alfabeta.
  14. Ardiwinata A.A, Suherman, & Dinata, M. (2006). Kumpulan permainan rakyat olahraga tradisional. Tangerang: Penerbit Cerdas Jaya.
  15. Achroni, K. (2012). Mengoptimalkan tumbuh kembang anak melalui permainan tradisional. Yogyakarta: Javalitera.


Details ...
Course Descriptions

Mata Kuliah Penjasorkes merupakan proses pembelajaran melalui aktivitas jasmani yang didesain untuk meningkatkan kebugaran jasmani, mengembangkan keterampilan motorik, pengetahuan dan perilaku hidup sehat dan aktif, sikap sportif, dan kecerdasan emosi. Mata Kuliah ini berisi tentang pemahaman tentang kedudukan, fungsi, serta esensi pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan serta permainan dan rekreasi, hubungan antara olahraga dengan kebugaran dan kesehatan.

Learning Outcomes

Mahasiswa diharapkan mengetahui, memahami penjasorkes serta menumbuhkan rasa sportifitas dan menjaga kebugaran jasmani yang dicapai melalui kegiatan dan muatan penjasorkes serta nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.

References

  1. Rahayu, E. T. (2013). Strategi pembelajaran pendidikan jasmani, implementasi pada pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan. Bandung: Alfabeta.
  2. Lutan, R. (2001). Mengajar pendidikan jasmani, pendekatan pendidikan gerak di SD. Jakarta: Depdiknas.
  3. Hughes, F.P. (2010). Children, play, and development (4th ed.). New York: Sage Publications.
  4. Suyanto & Asep, J. (2013). Menjadi guru professional, strategi meningkatkan kualifikasi dan kualitas guru di era global. Jakarta: Penerbit Erlangga
  5. Bompa, Tudor O. (1999). Periodization: theory and methodology of training (4th ed.). Dubuque, Iowa: Kendal/Hunt Publishing Company
  6. Sukintaka. (1982). Permainan bola kecil. Yogyakarta: IKIP Yogyakarta.
  7. Eddy Purnomo. (2006). Diktat matakuliah dasar-dasar gerak atletik. Yogyakarta: FIK Universitas Negeri Yogyakarta.
  8. Mochamad Djumidar. (2004). Belajar berlatih gerak-gerak dasar atletik dalam bermain. Jakarta: PT. Raja Gafindo Persada.
  9. Tumm, Hans-Peter. (2009). Athletics I, primarri and lower secondary school. Munich: Germany.
  10. Dwijowinoto, Kasiyo. (1979). Renang, metoda, pola dan teknik. IKIP Semarang.
  11. Agus, mahendra. (2001). Pembelajaran senam di sekolah dasar. Jakarta: Depdiknas.
  12. Field Lab FK UNS. (2013). PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat). UNS
  13. Ega trisna.  (2013). Strategi pembelajaran pendidikan jasmani, implementasi pada pembelajaran PJOK. Alfabeta.
  14. Ardiwinata A.A, Suherman, & Dinata, M. (2006). Kumpulan permainan rakyat olahraga tradisional. Tangerang: Penerbit Cerdas Jaya.
  15. Achroni, K. (2012). Mengoptimalkan tumbuh kembang anak melalui permainan tradisional. Yogyakarta: Javalitera.


Details ...
Course Descriptions

Mata Kuliah Penjasorkes merupakan proses pembelajaran melalui aktivitas jasmani yang didesain untuk meningkatkan kebugaran jasmani, mengembangkan keterampilan motorik, pengetahuan dan perilaku hidup sehat dan aktif, sikap sportif, dan kecerdasan emosi. Mata Kuliah ini berisi tentang pemahaman tentang kedudukan, fungsi, serta esensi pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan serta permainan dan rekreasi, hubungan antara olahraga dengan kebugaran dan kesehatan.

Learning Outcomes

Mahasiswa diharapkan mengetahui, memahami penjasorkes serta menumbuhkan rasa sportifitas dan menjaga kebugaran jasmani yang dicapai melalui kegiatan dan muatan penjasorkes serta nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.

References

  1. Rahayu, E. T. (2013). Strategi pembelajaran pendidikan jasmani, implementasi pada pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan. Bandung: Alfabeta.
  2. Lutan, R. (2001). Mengajar pendidikan jasmani, pendekatan pendidikan gerak di SD. Jakarta: Depdiknas.
  3. Hughes, F.P. (2010). Children, play, and development (4th ed.). New York: Sage Publications.
  4. Suyanto & Asep, J. (2013). Menjadi guru professional, strategi meningkatkan kualifikasi dan kualitas guru di era global. Jakarta: Penerbit Erlangga
  5. Bompa, Tudor O. (1999). Periodization: theory and methodology of training (4th ed.). Dubuque, Iowa: Kendal/Hunt Publishing Company
  6. Sukintaka. (1982). Permainan bola kecil. Yogyakarta: IKIP Yogyakarta.
  7. Eddy Purnomo. (2006). Diktat matakuliah dasar-dasar gerak atletik. Yogyakarta: FIK Universitas Negeri Yogyakarta.
  8. Mochamad Djumidar. (2004). Belajar berlatih gerak-gerak dasar atletik dalam bermain. Jakarta: PT. Raja Gafindo Persada.
  9. Tumm, Hans-Peter. (2009). Athletics I, primarri and lower secondary school. Munich: Germany.
  10. Dwijowinoto, Kasiyo. (1979). Renang, metoda, pola dan teknik. IKIP Semarang.
  11. Agus, mahendra. (2001). Pembelajaran senam di sekolah dasar. Jakarta: Depdiknas.
  12. Field Lab FK UNS. (2013). PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat). UNS
  13. Ega trisna.  (2013). Strategi pembelajaran pendidikan jasmani, implementasi pada pembelajaran PJOK. Alfabeta.
  14. Ardiwinata A.A, Suherman, & Dinata, M. (2006). Kumpulan permainan rakyat olahraga tradisional. Tangerang: Penerbit Cerdas Jaya.
  15. Achroni, K. (2012). Mengoptimalkan tumbuh kembang anak melalui permainan tradisional. Yogyakarta: Javalitera.


Details ...
Course Descriptions

Mata Kuliah Penjasorkes merupakan proses pembelajaran melalui aktivitas jasmani yang didesain untuk meningkatkan kebugaran jasmani, mengembangkan keterampilan motorik, pengetahuan dan perilaku hidup sehat dan aktif, sikap sportif, dan kecerdasan emosi. Mata Kuliah ini berisi tentang pemahaman tentang kedudukan, fungsi, serta esensi pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan serta permainan dan rekreasi, hubungan antara olahraga dengan kebugaran dan kesehatan.

Learning Outcomes

Mahasiswa diharapkan mengetahui, memahami penjasorkes serta menumbuhkan rasa sportifitas dan menjaga kebugaran jasmani yang dicapai melalui kegiatan dan muatan penjasorkes serta nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.

References

  1. Rahayu, E. T. (2013). Strategi pembelajaran pendidikan jasmani, implementasi pada pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan. Bandung: Alfabeta.
  2. Lutan, R. (2001). Mengajar pendidikan jasmani, pendekatan pendidikan gerak di SD. Jakarta: Depdiknas.
  3. Hughes, F.P. (2010). Children, play, and development (4th ed.). New York: Sage Publications.
  4. Suyanto & Asep, J. (2013). Menjadi guru professional, strategi meningkatkan kualifikasi dan kualitas guru di era global. Jakarta: Penerbit Erlangga
  5. Bompa, Tudor O. (1999). Periodization: theory and methodology of training (4th ed.). Dubuque, Iowa: Kendal/Hunt Publishing Company
  6. Sukintaka. (1982). Permainan bola kecil. Yogyakarta: IKIP Yogyakarta.
  7. Eddy Purnomo. (2006). Diktat matakuliah dasar-dasar gerak atletik. Yogyakarta: FIK Universitas Negeri Yogyakarta.
  8. Mochamad Djumidar. (2004). Belajar berlatih gerak-gerak dasar atletik dalam bermain. Jakarta: PT. Raja Gafindo Persada.
  9. Tumm, Hans-Peter. (2009). Athletics I, primarri and lower secondary school. Munich: Germany.
  10. Dwijowinoto, Kasiyo. (1979). Renang, metoda, pola dan teknik. IKIP Semarang.
  11. Agus, mahendra. (2001). Pembelajaran senam di sekolah dasar. Jakarta: Depdiknas.
  12. Field Lab FK UNS. (2013). PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat). UNS
  13. Ega trisna.  (2013). Strategi pembelajaran pendidikan jasmani, implementasi pada pembelajaran PJOK. Alfabeta.
  14. Ardiwinata A.A, Suherman, & Dinata, M. (2006). Kumpulan permainan rakyat olahraga tradisional. Tangerang: Penerbit Cerdas Jaya.
  15. Achroni, K. (2012). Mengoptimalkan tumbuh kembang anak melalui permainan tradisional. Yogyakarta: Javalitera.


Details ...
Course Descriptions

Mata Kuliah Penjasorkes merupakan proses pembelajaran melalui aktivitas jasmani yang didesain untuk meningkatkan kebugaran jasmani, mengembangkan keterampilan motorik, pengetahuan dan perilaku hidup sehat dan aktif, sikap sportif, dan kecerdasan emosi. Mata Kuliah ini berisi tentang pemahaman tentang kedudukan, fungsi, serta esensi pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan serta permainan dan rekreasi, hubungan antara olahraga dengan kebugaran dan kesehatan.

Learning Outcomes

Mahasiswa diharapkan mengetahui, memahami penjasorkes serta menumbuhkan rasa sportifitas dan menjaga kebugaran jasmani yang dicapai melalui kegiatan dan muatan penjasorkes serta nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.

References

  1. Rahayu, E. T. (2013). Strategi pembelajaran pendidikan jasmani, implementasi pada pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan. Bandung: Alfabeta.
  2. Lutan, R. (2001). Mengajar pendidikan jasmani, pendekatan pendidikan gerak di SD. Jakarta: Depdiknas.
  3. Hughes, F.P. (2010). Children, play, and development (4th ed.). New York: Sage Publications.
  4. Suyanto & Asep, J. (2013). Menjadi guru professional, strategi meningkatkan kualifikasi dan kualitas guru di era global. Jakarta: Penerbit Erlangga
  5. Bompa, Tudor O. (1999). Periodization: theory and methodology of training (4th ed.). Dubuque, Iowa: Kendal/Hunt Publishing Company
  6. Sukintaka. (1982). Permainan bola kecil. Yogyakarta: IKIP Yogyakarta.
  7. Eddy Purnomo. (2006). Diktat matakuliah dasar-dasar gerak atletik. Yogyakarta: FIK Universitas Negeri Yogyakarta.
  8. Mochamad Djumidar. (2004). Belajar berlatih gerak-gerak dasar atletik dalam bermain. Jakarta: PT. Raja Gafindo Persada.
  9. Tumm, Hans-Peter. (2009). Athletics I, primarri and lower secondary school. Munich: Germany.
  10. Dwijowinoto, Kasiyo. (1979). Renang, metoda, pola dan teknik. IKIP Semarang.
  11. Agus, mahendra. (2001). Pembelajaran senam di sekolah dasar. Jakarta: Depdiknas.
  12. Field Lab FK UNS. (2013). PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat). UNS
  13. Ega trisna.  (2013). Strategi pembelajaran pendidikan jasmani, implementasi pada pembelajaran PJOK. Alfabeta.
  14. Ardiwinata A.A, Suherman, & Dinata, M. (2006). Kumpulan permainan rakyat olahraga tradisional. Tangerang: Penerbit Cerdas Jaya.
  15. Achroni, K. (2012). Mengoptimalkan tumbuh kembang anak melalui permainan tradisional. Yogyakarta: Javalitera.


Details ...
Course Descriptions

Mata Kuliah Penjasorkes merupakan proses pembelajaran melalui aktivitas jasmani yang didesain untuk meningkatkan kebugaran jasmani, mengembangkan keterampilan motorik, pengetahuan dan perilaku hidup sehat dan aktif, sikap sportif, dan kecerdasan emosi. Mata Kuliah ini berisi tentang pemahaman tentang kedudukan, fungsi, serta esensi pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan serta permainan dan rekreasi, hubungan antara olahraga dengan kebugaran dan kesehatan.

Learning Outcomes

Mahasiswa diharapkan mengetahui, memahami penjasorkes serta menumbuhkan rasa sportifitas dan menjaga kebugaran jasmani yang dicapai melalui kegiatan dan muatan penjasorkes serta nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.

References

  1. Rahayu, E. T. (2013). Strategi pembelajaran pendidikan jasmani, implementasi pada pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan. Bandung: Alfabeta.
  2. Lutan, R. (2001). Mengajar pendidikan jasmani, pendekatan pendidikan gerak di SD. Jakarta: Depdiknas.
  3. Hughes, F.P. (2010). Children, play, and development (4th ed.). New York: Sage Publications.
  4. Suyanto & Asep, J. (2013). Menjadi guru professional, strategi meningkatkan kualifikasi dan kualitas guru di era global. Jakarta: Penerbit Erlangga
  5. Bompa, Tudor O. (1999). Periodization: theory and methodology of training (4th ed.). Dubuque, Iowa: Kendal/Hunt Publishing Company
  6. Sukintaka. (1982). Permainan bola kecil. Yogyakarta: IKIP Yogyakarta.
  7. Eddy Purnomo. (2006). Diktat matakuliah dasar-dasar gerak atletik. Yogyakarta: FIK Universitas Negeri Yogyakarta.
  8. Mochamad Djumidar. (2004). Belajar berlatih gerak-gerak dasar atletik dalam bermain. Jakarta: PT. Raja Gafindo Persada.
  9. Tumm, Hans-Peter. (2009). Athletics I, primarri and lower secondary school. Munich: Germany.
  10. Dwijowinoto, Kasiyo. (1979). Renang, metoda, pola dan teknik. IKIP Semarang.
  11. Agus, mahendra. (2001). Pembelajaran senam di sekolah dasar. Jakarta: Depdiknas.
  12. Field Lab FK UNS. (2013). PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat). UNS
  13. Ega trisna.  (2013). Strategi pembelajaran pendidikan jasmani, implementasi pada pembelajaran PJOK. Alfabeta.
  14. Ardiwinata A.A, Suherman, & Dinata, M. (2006). Kumpulan permainan rakyat olahraga tradisional. Tangerang: Penerbit Cerdas Jaya.
  15. Achroni, K. (2012). Mengoptimalkan tumbuh kembang anak melalui permainan tradisional. Yogyakarta: Javalitera.


Details ...