Mahasiswa mampu memahami  tujuh unsur kebudayaan universal, pengertian folklore, mampu menganalisis  unsur-unsur   tradisi lisan, tradisi setengah  lisan, dan tradisi bukan lisan,    memahami    ciri karakteristik,   dan funsi folklore. Di akhir  perkuliahan   diharapkan mahasiswa mampu menyusun  album folklore.   

mahasiswa   mampu menyebutkan dan memberikan contoh tujuh unsur kebudayaan universal,

Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian folklore,   ciri karakteristik folklore,

Mahasiswa  mampu  memberikan   contoh dan menganalisis   tradisi lisan   dari daerah asalnya masing-masing,

Mahasiswa mampu   memberikan contoh dan  menganalisis tradisi   setengah lisan   dari  daerah   asalnya masing-masing,

Mahaisiwa mampu memberikan  contoh dan  menganalisis   tradisi bukan lisan dari   daerah   asalnya masing-masing,

Mahasiswa mampu   menjelaskan fungsi   folklore,

Mahasiswa mampu menyusun   album folklore  sesuai dengan jenis dan karakteristiknya.

Dananjaja, James  F.,  2008.  Folklore Indonesia.   Jakarta:   Gramedia Pustaka Utama

-

1. Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama dan kepercayaan, serta pendapat, atau temuan orisinal orang lain melalui pemahaman mengenai folklor.
2. Memiliki sikap etis dan estetis, komunikatif, adaptif, dan apresiatif terhadap folklor.
3. Mampu mengkaji implikasi pengembangan atau implementasi ilmu pengetahuan teknologi yang memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora sesuai dengan keahliannya melalui pemahaman mengenai folklor.
4. Mampu mendokumentasikan, menyimpan, mengamankan, dan menemukan kembali data untuk menjamin kesahihan dan identitas budaya melalui pemahaman mengenai folklor.
5. Menguasai teori, konsep, dan pendekatan mengenai folklor.
6. Mampu menganalisis dan menerapkan teori, konsep, dan pendekatan mengenai folklor.
7. Menguasai konsep-konsep dasar folklor.

Danandjaja, James. 2007. Folklor Indonesia, Ilmu Gosip Dongeng dan lain-lain. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti.

Endraswara, Suwardi. 2005. Tradisi Lisan Jawa. Yogyakarta: Narasi.

Pudentia, MPSS (Ed). 1998. Metodologi Kajian Tradisi Lisan. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia dan ATL.

Teeuw, A. 1994. Indonesia antara Kelisanan dan Keberaksaraan. Jakarta: Pustaka Jaya.

-

1. Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama dan kepercayaan, serta pendapat, atau temuan orisinal orang lain melalui pemahaman mengenai folklor.
2. Memiliki sikap etis dan estetis, komunikatif, adaptif, dan apresiatif terhadap folklor.
3. Mampu mengkaji implikasi pengembangan atau implementasi ilmu pengetahuan teknologi yang memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora sesuai dengan keahliannya melalui pemahaman mengenai folklor.
4. Mampu mendokumentasikan, menyimpan, mengamankan, dan menemukan kembali data untuk menjamin kesahihan dan identitas budaya melalui pemahaman mengenai folklor.
5. Menguasai teori, konsep, dan pendekatan mengenai folklor.
6. Mampu menganalisis dan menerapkan teori, konsep, dan pendekatan mengenai folklor.
7. Menguasai konsep-konsep dasar folklor.

Danandjaja, James. 2007. Folklor Indonesia, Ilmu Gosip Dongeng dan lain-lain. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti.

Endraswara, Suwardi. 2005. Tradisi Lisan Jawa. Yogyakarta: Narasi.

Pudentia, MPSS (Ed). 1998. Metodologi Kajian Tradisi Lisan. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia dan ATL.

Teeuw, A. 1994. Indonesia antara Kelisanan dan Keberaksaraan. Jakarta: Pustaka Jaya.

-

1. Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama dan kepercayaan, serta pendapat, atau temuan orisinal orang lain melalui pemahaman mengenai folklor.
2. Memiliki sikap etis dan estetis, komunikatif, adaptif, dan apresiatif terhadap folklor.
3. Mampu mengkaji implikasi pengembangan atau implementasi ilmu pengetahuan teknologi yang memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora sesuai dengan keahliannya melalui pemahaman mengenai folklor.
4. Mampu mendokumentasikan, menyimpan, mengamankan, dan menemukan kembali data untuk menjamin kesahihan dan identitas budaya melalui pemahaman mengenai folklor.
5. Menguasai teori, konsep, dan pendekatan mengenai folklor.
6. Mampu menganalisis dan menerapkan teori, konsep, dan pendekatan mengenai folklor.
7. Menguasai konsep-konsep dasar folklor.

Danandjaja, James. 2007. Folklor Indonesia, Ilmu Gosip Dongeng dan lain-lain. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti.

Endraswara, Suwardi. 2005. Tradisi Lisan Jawa. Yogyakarta: Narasi.

Pudentia, MPSS (Ed). 1998. Metodologi Kajian Tradisi Lisan. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia dan ATL.

Teeuw, A. 1994. Indonesia antara Kelisanan dan Keberaksaraan. Jakarta: Pustaka Jaya.

-

1. Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama dan kepercayaan, serta pendapat, atau temuan orisinal orang lain melalui pemahaman mengenai folklor.
2. Memiliki sikap etis dan estetis, komunikatif, adaptif, dan apresiatif terhadap folklor.
3. Mampu mengkaji implikasi pengembangan atau implementasi ilmu pengetahuan teknologi yang memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora sesuai dengan keahliannya melalui pemahaman mengenai folklor.
4. Mampu mendokumentasikan, menyimpan, mengamankan, dan menemukan kembali data untuk menjamin kesahihan dan identitas budaya melalui pemahaman mengenai folklor.
5. Menguasai teori, konsep, dan pendekatan mengenai folklor.
6. Mampu menganalisis dan menerapkan teori, konsep, dan pendekatan mengenai folklor.
7. Menguasai konsep-konsep dasar folklor.

Danandjaja, James. 2007. Folklor Indonesia, Ilmu Gosip Dongeng dan lain-lain. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti.

Endraswara, Suwardi. 2005. Tradisi Lisan Jawa. Yogyakarta: Narasi.

Pudentia, MPSS (Ed). 1998. Metodologi Kajian Tradisi Lisan. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia dan ATL.

Teeuw, A. 1994. Indonesia antara Kelisanan dan Keberaksaraan. Jakarta: Pustaka Jaya.

Mata Kuliah ini diberikan kepada mahasiswa semester 2 pada program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dengan tujuan agar mahasiswa mampu memahami 7 unsur kebudayaan, menganalisis unsur-unsur tradisi lisan, tradisi sebagian lisan ataupun tradisi bukan lisan.

1. Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama dan kepercayaan, serta pendapat, atau temuan orisinal orang lain melalui pemahaman mengenai folklor.

2. Memiliki sikap etis dan estetis, komunikatif, adaptif, dan apresiatif terhadap folklor.

3. Mampu mengkaji implikasi pengembangan atau implementasi ilmu pengetahuan teknologi yang memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora sesuai dengan keahliannya melalui pemahaman mengenai folklor.

4. mendokumentasikanidentitas budaya melalui pemahaman mengenai folklor.

5. teori, konsep, dan pendekatan mengenai folklor.

6. Mampu menganalisis dan menerapkan teori, konsep, dan pendekatan mengenai folklor.

7. Menguasai konsep-konsep dasar folklor.

Danandjaja, James. 2007. Folklor Indonesia, Ilmu Gosip Dongeng dan lain-lain. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti.

Endraswara, Suwardi. 2005. Tradisi Lisan Jawa. Yogyakarta: Narasi.

Pudentia, MPSS (Ed). 1998. Metodologi Kajian Tradisi Lisan. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia dan ATL.

Teeuw, A. 1994. Indonesia antara Kelisanan dan Keberaksaraan. Jakarta: Pustaka Jaya.

Mata Kuliah ini diberikan kepada mahasiswa semester 2 pada program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dengan tujuan agar mahasiswa mampu memahami 7 unsur kebudayaan, menganalisis unsur-unsur tradisi lisan, tradisi sebagian lisan ataupun tradisi bukan lisan.

1. Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama dan kepercayaan, serta pendapat, atau temuan orisinal orang lain melalui pemahaman mengenai folklor.

2. Memiliki sikap etis dan estetis, komunikatif, adaptif, dan apresiatif terhadap folklor.

3. Mampu mengkaji implikasi pengembangan atau implementasi ilmu pengetahuan teknologi yang memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora sesuai dengan keahliannya melalui pemahaman mengenai folklor.

4. mendokumentasikanidentitas budaya melalui pemahaman mengenai folklor.

5. teori, konsep, dan pendekatan mengenai folklor.

6. Mampu menganalisis dan menerapkan teori, konsep, dan pendekatan mengenai folklor.

7. Menguasai konsep-konsep dasar folklor.

Danandjaja, James. 2007. Folklor Indonesia, Ilmu Gosip Dongeng dan lain-lain. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti.

Endraswara, Suwardi. 2005. Tradisi Lisan Jawa. Yogyakarta: Narasi.

Pudentia, MPSS (Ed). 1998. Metodologi Kajian Tradisi Lisan. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia dan ATL.

Teeuw, A. 1994. Indonesia antara Kelisanan dan Keberaksaraan. Jakarta: Pustaka Jaya.

Mata Kuliah ini diberikan kepada mahasiswa semester 2 pada program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dengan tujuan agar mahasiswa mampu memahami 7 unsur kebudayaan, menganalisis unsur-unsur tradisi lisan, tradisi sebagian lisan ataupun tradisi bukan lisan.

1. Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama dan kepercayaan, serta pendapat, atau temuan orisinal orang lain melalui pemahaman mengenai folklor.

2. Memiliki sikap etis dan estetis, komunikatif, adaptif, dan apresiatif terhadap folklor.

3. Mampu mengkaji implikasi pengembangan atau implementasi ilmu pengetahuan teknologi yang memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora sesuai dengan keahliannya melalui pemahaman mengenai folklor.

4. mendokumentasikanidentitas budaya melalui pemahaman mengenai folklor.

5. teori, konsep, dan pendekatan mengenai folklor.

6. Mampu menganalisis dan menerapkan teori, konsep, dan pendekatan mengenai folklor.

7. Menguasai konsep-konsep dasar folklor.

Danandjaja, James. 2007. Folklor Indonesia, Ilmu Gosip Dongeng dan lain-lain. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti.

Endraswara, Suwardi. 2005. Tradisi Lisan Jawa. Yogyakarta: Narasi.

Pudentia, MPSS (Ed). 1998. Metodologi Kajian Tradisi Lisan. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia dan ATL.

Teeuw, A. 1994. Indonesia antara Kelisanan dan Keberaksaraan. Jakarta: Pustaka Jaya.

Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama dan kepercayaan, serta pendapat, atau temuan orisinal orang lain melalui pemahaman mengenai folklor.

1. Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama dan kepercayaan, serta pendapat, atau temuan orisinal orang lain melalui pemahaman mengenai folklor.
2. Memiliki sikap etis dan estetis, komunikatif, adaptif, dan apresiatif terhadap folklor.
3. Mampu mengkaji implikasi pengembangan atau implementasi ilmu pengetahuan teknologi yang memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora sesuai dengan keahliannya melalui pemahaman mengenai folklor.
4. Mampu mendokumentasikan, menyimpan, mengamankan, dan menemukan kembali data untuk menjamin kesahihan dan identitas budaya melalui pemahaman mengenai folklor.
5. Menguasai teori, konsep, dan pendekatan mengenai folklor.
6. Mampu menganalisis dan menerapkan teori, konsep, dan pendekatan mengenai folklor.
7. Menguasai konsep-konsep dasar folklor.

Danandjaja, James. 2007. Folklor Indonesia, Ilmu Gosip Dongeng dan lain-lain. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti.

Endraswara, Suwardi. 2005. Tradisi Lisan Jawa. Yogyakarta: Narasi.

Pudentia, MPSS (Ed). 1998. Metodologi Kajian Tradisi Lisan. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia dan ATL.

Teeuw, A. 1994. Indonesia antara Kelisanan dan Keberaksaraan. Jakarta: Pustaka Jaya.

Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama dan kepercayaan, serta pendapat, atau temuan orisinal orang lain melalui pemahaman mengenai folklor.

1. Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama dan kepercayaan, serta pendapat, atau temuan orisinal orang lain melalui pemahaman mengenai folklor.
2. Memiliki sikap etis dan estetis, komunikatif, adaptif, dan apresiatif terhadap folklor.
3. Mampu mengkaji implikasi pengembangan atau implementasi ilmu pengetahuan teknologi yang memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora sesuai dengan keahliannya melalui pemahaman mengenai folklor.
4. Mampu mendokumentasikan, menyimpan, mengamankan, dan menemukan kembali data untuk menjamin kesahihan dan identitas budaya melalui pemahaman mengenai folklor.
5. Menguasai teori, konsep, dan pendekatan mengenai folklor.
6. Mampu menganalisis dan menerapkan teori, konsep, dan pendekatan mengenai folklor.
7. Menguasai konsep-konsep dasar folklor.

Danandjaja, James. 2007. Folklor Indonesia, Ilmu Gosip Dongeng dan lain-lain. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti.

Endraswara, Suwardi. 2005. Tradisi Lisan Jawa. Yogyakarta: Narasi.

Pudentia, MPSS (Ed). 1998. Metodologi Kajian Tradisi Lisan. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia dan ATL.

Teeuw, A. 1994. Indonesia antara Kelisanan dan Keberaksaraan. Jakarta: Pustaka Jaya.

Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama dan kepercayaan, serta pendapat, atau temuan orisinal orang lain melalui pemahaman mengenai folklor.

1. Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama dan kepercayaan, serta pendapat, atau temuan orisinal orang lain melalui pemahaman mengenai folklor.
2. Memiliki sikap etis dan estetis, komunikatif, adaptif, dan apresiatif terhadap folklor.
3. Mampu mengkaji implikasi pengembangan atau implementasi ilmu pengetahuan teknologi yang memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora sesuai dengan keahliannya melalui pemahaman mengenai folklor.
4. Mampu mendokumentasikan, menyimpan, mengamankan, dan menemukan kembali data untuk menjamin kesahihan dan identitas budaya melalui pemahaman mengenai folklor.
5. Menguasai teori, konsep, dan pendekatan mengenai folklor.
6. Mampu menganalisis dan menerapkan teori, konsep, dan pendekatan mengenai folklor.
7. Menguasai konsep-konsep dasar folklor.

Danandjaja, James. 2007. Folklor Indonesia, Ilmu Gosip Dongeng dan lain-lain. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti.

Endraswara, Suwardi. 2005. Tradisi Lisan Jawa. Yogyakarta: Narasi.

Pudentia, MPSS (Ed). 1998. Metodologi Kajian Tradisi Lisan. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia dan ATL.

Teeuw, A. 1994. Indonesia antara Kelisanan dan Keberaksaraan. Jakarta: Pustaka Jaya.