Courser in English | Folklore |
Program | Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia |
SKS | 2 SKS |
RPS | 7 Data |
RPS (Rencanan Perkuliahan Semester)
Mata kuliah ini mengundang mahasiswa untuk aktif membicarakan sebagian dari kebudayaan Indonesia yang disebarkan serta diwariskan secara lisan. Pembicaraan akan meliput pula ihwal contoh-contohnya yang disertai perbuatan, serta alat-alat bantunya untuk mengingat. Pada awal acara-acara diskusi akan dibicarakan ihwal klasifikasi folklore konsep-konsep, teori-teori dan metode pengumpulan folklor. Bentuk-bentuk folklor yang akan dibicarakan adalah tradisi lisan, bahasa rakyat, peribahasa, teka-teki, cerita prosa rakyat, permainan rakyat, nyayian dan ritus pertunjukkan, kepercayaan rakyat, hantu dan makhluk lain yang tak tampak, rumor, gosip dan hoax.
Learning Outcomes- Menjelaskan rencana pembelajaran kelas folklore selama satu semester
- Menjelaskan konsep dan bentuk folklore
- Memahami pendekatan studi folklore dan metode penelitian folklore
- Memahami dan mengaplikasikan pendekatan strukturalisme dalam folklore
- Memahami konsep dualisme dalam ragam bentuk folklore
- Menjelaskan fungsi folklore lewat contoh folklore lisan
- Menjelaskan fungsi dan praktik folklore berkaitan dengan isu lingkungan di masyarakat
- Menjelaskan beragam folkore melalui studi kasus yang relevan
- Merancang paper analisis folklore dari berbagai daerah di Indonesia
- Mempresentasikan paper analisis folklore dari berbagai daerah di Indonesia
Adimihardja, Kusnaka. 1993. Kebudayaan dan Lingkungan: Studi Bibliografi. Ilham Jaya, Bandung. Alwasilah, A.Chaedar. 2006. Pokoknya Sunda. Bandung:Kiblat Anderson, Bendict RO ‘G. 1991. Gagasan tentang Kekuasaan Dalam Budaya Jawa, dalam Miriam Budiarjo, ed. Aneka Pemikiran Tentang Kuasa dan Wibawa, Jakarta: Sinar Harapan. Atmamiharja, Ma’mun. 1958: Sajarah Sunda. Bandung:Ganaco. Danandjaja, James. 1994. Folklor Indonesia: Ilmu Gosip, Dongeng dan lain-lain. Jakarta: Grafiti Pers ---------------------------1997. Folklor Jepang: dilihat dari Kacamata Indonesia. Jakarta: Grafiti Pers ---------------------------2003. Folklor Amerika: Cermin Multikultural yang Manunggal. Jakarta: Grafiti Pers Daeng, Hans. Manusia, Mitos dan Simbol. Dina Basis edisi Januari 1991 XL No. 1 hal. 15. Ekadjati, Edi S. 1984. Masyarakat Sunda dan Kebudayaannya. Jakarta:Giri Mukti Pasaka. ---------------- 1993. Kebudayaan Sunda (Suatu Pendekatan Sejarah). Jakarta: Pustaka Jaya. Endraswara, Suwardi 2009. Metodologi Penelitian Folklor (Konsep, Teori dan Aplikasi). Jogjakarta: MedPress 8 Forde, CD. 1963. Habitat, Economy and Society. New York:Dutton. Garna, Judistira K..1988. Tangtu Telu Jaro Tujuh (Desertasi). Fakulti Sains Kemasyarakatan dan Kemanusiaan. Universiti Kebangsaan Malaysia. Hadi, Ahmad. 1991. Peperenian (Kandaga Unak-Anik, Rusiah Basa Sunda). Bandung. Geger Sunten CV. Hasan Sueb, Ace (ed.). 1999. Talari Adat Sunda. Bandung:Yayasan Paraguna Pakuan Huizinga, Johan. 1990. Homo Ludens: Fungsi dan Hakikat Permainan dalam Budaya (Terjemahan). Jakarta: LP3ES Kartodihardjo, Sartono. 1968. Segi-Segi Kultural Historiografi Indonesia. Lembaran Sejarah, No. 3, Yogyakarta: Seksi Penelitian Jurusan Sejarah FS UGM. Keesing, F.M & R.M Keesing. 1971. New perspectives in cultural anthropology. Chicago: Holt, Rinehart, and Winston. Koentjaraningrat: 1989: Kebudayaan Mentalitas dan Pembangunan. Jakarta. PT Gramedia. --------------- : Strategi Kebudayaan, Jakarta. Gramedia. --------------- : Pengantar Ilmu Antropologi, Jakarta. Radar Jaya Offset. Kunto, Haryoto. 1986. Semerbak Bunga di Bandung Raya. Bandung: PT. Granesia. ------------1984. Wajah Bandung Tempo Doeloe. Bandung: PT.Granesia Kuntowijoyo. 1987. Budaya dan Masyarakat. Jogjakarta: PT. Tiara Wacana. Loebis, Mochtar. 1988. Transformasi Budaya Untuk Masa Depan. Jakarta: CV. Haji Masagung. Maryaeni. 2005. Metode Penelitian Kebudayaan. Jakarta:PT. Bumi Aksara Muchtar, Uton R. & Ki Umbara. 1994. Modana. Bandung: Mangle Panglipur Nawiyanto, S. Budaya Kelangenan dan Isu Lingkungan. Basis édisi Juli 1995 XLIV No. 7 hal 253. Peursen, C. van.1976.
Details ...
Mata kuliah ini mengundang mahasiswa untuk aktif membicarakan sebagian dari kebudayaan Indonesia yang disebarkan serta diwariskan secara lisan. Pembicaraan akan meliput pula ihwal contoh-contohnya yang disertai perbuatan, serta alat-alat bantunya untuk mengingat. Pada awal acara-acara diskusi akan dibicarakan ihwal klasifikasi folklore konsep-konsep, teori-teori dan metode pengumpulan folklor. Bentuk-bentuk folklor yang akan dibicarakan adalah tradisi lisan, bahasa rakyat, peribahasa, teka-teki, cerita prosa rakyat, permainan rakyat, nyayian dan ritus pertunjukkan, kepercayaan rakyat, hantu dan makhluk lain yang tak tampak, rumor, gosip dan hoax.
Learning Outcomes- Menjelaskan rencana pembelajaran kelas folklore selama satu semester
- Menjelaskan konsep dan bentuk folklore
- Memahami pendekatan studi folklore dan metode penelitian folklore
- Memahami dan mengaplikasikan pendekatan strukturalisme dalam folklore
- Memahami konsep dualisme dalam ragam bentuk folklore
- Menjelaskan fungsi folklore lewat contoh folklore lisan
- Menjelaskan fungsi dan praktik folklore berkaitan dengan isu lingkungan di masyarakat
- Menjelaskan beragam folkore melalui studi kasus yang relevan
- Merancang paper analisis folklore dari berbagai daerah di Indonesia
- Mempresentasikan paper analisis folklore dari berbagai daerah di Indonesia
Adimihardja, Kusnaka. 1993. Kebudayaan dan Lingkungan: Studi Bibliografi. Ilham Jaya, Bandung. Alwasilah, A.Chaedar. 2006. Pokoknya Sunda. Bandung:Kiblat Anderson, Bendict RO ‘G. 1991. Gagasan tentang Kekuasaan Dalam Budaya Jawa, dalam Miriam Budiarjo, ed. Aneka Pemikiran Tentang Kuasa dan Wibawa, Jakarta: Sinar Harapan. Atmamiharja, Ma’mun. 1958: Sajarah Sunda. Bandung:Ganaco. Danandjaja, James. 1994. Folklor Indonesia: Ilmu Gosip, Dongeng dan lain-lain. Jakarta: Grafiti Pers ---------------------------1997. Folklor Jepang: dilihat dari Kacamata Indonesia. Jakarta: Grafiti Pers ---------------------------2003. Folklor Amerika: Cermin Multikultural yang Manunggal. Jakarta: Grafiti Pers Daeng, Hans. Manusia, Mitos dan Simbol. Dina Basis edisi Januari 1991 XL No. 1 hal. 15. Ekadjati, Edi S. 1984. Masyarakat Sunda dan Kebudayaannya. Jakarta:Giri Mukti Pasaka. ---------------- 1993. Kebudayaan Sunda (Suatu Pendekatan Sejarah). Jakarta: Pustaka Jaya. Endraswara, Suwardi 2009. Metodologi Penelitian Folklor (Konsep, Teori dan Aplikasi). Jogjakarta: MedPress 8 Forde, CD. 1963. Habitat, Economy and Society. New York:Dutton. Garna, Judistira K..1988. Tangtu Telu Jaro Tujuh (Desertasi). Fakulti Sains Kemasyarakatan dan Kemanusiaan. Universiti Kebangsaan Malaysia. Hadi, Ahmad. 1991. Peperenian (Kandaga Unak-Anik, Rusiah Basa Sunda). Bandung. Geger Sunten CV. Hasan Sueb, Ace (ed.). 1999. Talari Adat Sunda. Bandung:Yayasan Paraguna Pakuan Huizinga, Johan. 1990. Homo Ludens: Fungsi dan Hakikat Permainan dalam Budaya (Terjemahan). Jakarta: LP3ES Kartodihardjo, Sartono. 1968. Segi-Segi Kultural Historiografi Indonesia. Lembaran Sejarah, No. 3, Yogyakarta: Seksi Penelitian Jurusan Sejarah FS UGM. Keesing, F.M & R.M Keesing. 1971. New perspectives in cultural anthropology. Chicago: Holt, Rinehart, and Winston. Koentjaraningrat: 1989: Kebudayaan Mentalitas dan Pembangunan. Jakarta. PT Gramedia. --------------- : Strategi Kebudayaan, Jakarta. Gramedia. --------------- : Pengantar Ilmu Antropologi, Jakarta. Radar Jaya Offset. Kunto, Haryoto. 1986. Semerbak Bunga di Bandung Raya. Bandung: PT. Granesia. ------------1984. Wajah Bandung Tempo Doeloe. Bandung: PT.Granesia Kuntowijoyo. 1987. Budaya dan Masyarakat. Jogjakarta: PT. Tiara Wacana. Loebis, Mochtar. 1988. Transformasi Budaya Untuk Masa Depan. Jakarta: CV. Haji Masagung. Maryaeni. 2005. Metode Penelitian Kebudayaan. Jakarta:PT. Bumi Aksara Muchtar, Uton R. & Ki Umbara. 1994. Modana. Bandung: Mangle Panglipur Nawiyanto, S. Budaya Kelangenan dan Isu Lingkungan. Basis édisi Juli 1995 XLIV No. 7 hal 253. Peursen, C. van.1976.
Details ...
Mata kuliah ini mengundang mahasiswa untuk aktif membicarakan sebagian dari kebudayaan Indonesia yang disebarkan serta diwariskan secara lisan. Pembicaraan akan meliput pula ihwal contoh-contohnya yang disertai perbuatan, serta alat-alat bantunya untuk mengingat. Pada awal acara-acara diskusi akan dibicarakan ihwal klasifikasi folklore konsep-konsep, teori-teori dan metode pengumpulan folklor. Bentuk-bentuk folklor yang akan dibicarakan adalah tradisi lisan, bahasa rakyat, peribahasa, teka-teki, cerita prosa rakyat, permainan rakyat, nyayian dan ritus pertunjukkan, kepercayaan rakyat, hantu dan makhluk lain yang tak tampak, rumor, gosip dan hoax.
Learning Outcomes- Menjelaskan rencana pembelajaran kelas folklore selama satu semester
- Menjelaskan konsep dan bentuk folklore
- Memahami pendekatan studi folklore dan metode penelitian folklore
- Memahami dan mengaplikasikan pendekatan strukturalisme dalam folklore
- Memahami konsep dualisme dalam ragam bentuk folklore
- Menjelaskan fungsi folklore lewat contoh folklore lisan
- Menjelaskan fungsi dan praktik folklore berkaitan dengan isu lingkungan di masyarakat
- Menjelaskan beragam folkore melalui studi kasus yang relevan
- Merancang paper analisis folklore dari berbagai daerah di Indonesia
- Mempresentasikan paper analisis folklore dari berbagai daerah di Indonesia
Adimihardja, Kusnaka. 1993. Kebudayaan dan Lingkungan: Studi Bibliografi. Ilham Jaya, Bandung. Alwasilah, A.Chaedar. 2006. Pokoknya Sunda. Bandung:Kiblat Anderson, Bendict RO ‘G. 1991. Gagasan tentang Kekuasaan Dalam Budaya Jawa, dalam Miriam Budiarjo, ed. Aneka Pemikiran Tentang Kuasa dan Wibawa, Jakarta: Sinar Harapan. Atmamiharja, Ma’mun. 1958: Sajarah Sunda. Bandung:Ganaco. Danandjaja, James. 1994. Folklor Indonesia: Ilmu Gosip, Dongeng dan lain-lain. Jakarta: Grafiti Pers ---------------------------1997. Folklor Jepang: dilihat dari Kacamata Indonesia. Jakarta: Grafiti Pers ---------------------------2003. Folklor Amerika: Cermin Multikultural yang Manunggal. Jakarta: Grafiti Pers Daeng, Hans. Manusia, Mitos dan Simbol. Dina Basis edisi Januari 1991 XL No. 1 hal. 15. Ekadjati, Edi S. 1984. Masyarakat Sunda dan Kebudayaannya. Jakarta:Giri Mukti Pasaka. ---------------- 1993. Kebudayaan Sunda (Suatu Pendekatan Sejarah). Jakarta: Pustaka Jaya. Endraswara, Suwardi 2009. Metodologi Penelitian Folklor (Konsep, Teori dan Aplikasi). Jogjakarta: MedPress 8 Forde, CD. 1963. Habitat, Economy and Society. New York:Dutton. Garna, Judistira K..1988. Tangtu Telu Jaro Tujuh (Desertasi). Fakulti Sains Kemasyarakatan dan Kemanusiaan. Universiti Kebangsaan Malaysia. Hadi, Ahmad. 1991. Peperenian (Kandaga Unak-Anik, Rusiah Basa Sunda). Bandung. Geger Sunten CV. Hasan Sueb, Ace (ed.). 1999. Talari Adat Sunda. Bandung:Yayasan Paraguna Pakuan Huizinga, Johan. 1990. Homo Ludens: Fungsi dan Hakikat Permainan dalam Budaya (Terjemahan). Jakarta: LP3ES Kartodihardjo, Sartono. 1968. Segi-Segi Kultural Historiografi Indonesia. Lembaran Sejarah, No. 3, Yogyakarta: Seksi Penelitian Jurusan Sejarah FS UGM. Keesing, F.M & R.M Keesing. 1971. New perspectives in cultural anthropology. Chicago: Holt, Rinehart, and Winston. Koentjaraningrat: 1989: Kebudayaan Mentalitas dan Pembangunan. Jakarta. PT Gramedia. --------------- : Strategi Kebudayaan, Jakarta. Gramedia. --------------- : Pengantar Ilmu Antropologi, Jakarta. Radar Jaya Offset. Kunto, Haryoto. 1986. Semerbak Bunga di Bandung Raya. Bandung: PT. Granesia. ------------1984. Wajah Bandung Tempo Doeloe. Bandung: PT.Granesia Kuntowijoyo. 1987. Budaya dan Masyarakat. Jogjakarta: PT. Tiara Wacana. Loebis, Mochtar. 1988. Transformasi Budaya Untuk Masa Depan. Jakarta: CV. Haji Masagung. Maryaeni. 2005. Metode Penelitian Kebudayaan. Jakarta:PT. Bumi Aksara Muchtar, Uton R. & Ki Umbara. 1994. Modana. Bandung: Mangle Panglipur Nawiyanto, S. Budaya Kelangenan dan Isu Lingkungan. Basis édisi Juli 1995 XLIV No. 7 hal 253. Peursen, C. van.1976.
Details ...
Dalam perkuliahan ini dibahas pengertian folklor secara umum, hakekat folklor, sejarah perkembangan folklor, ciri-ciri folklor, makna dan arti folklor , pengertian , pelik-pelik folklor , jenis serta wujud folklor
Learning OutcomesKegiatan perkuliahan Folklor untuk para mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia FPBS UPI ini bertujuan agar para mahasiswa setelah menyelesaikan kegiatan perkuliahan secara efektif selama satu semester dengan bobot 2 sks memiliki pengetahuan, sikap yang positif terhadap folklor yang memadai sesuai dengan ruang lingkup materi perkuliahan yang dipelajarinya.
ReferencesAdimihardja, Kusnaka. 1993. Kebudayaan dan Lingkungan: Studi Bibliografi. Ilham Jaya, Bandung. Alwasilah, A.Chaedar. 2006. Pokoknya Sunda. Bandung:Kiblat Anderson, Bendict RO ‘G. 1991. Gagasan tentang Kekuasaan Dalam Budaya Jawa, dalam Miriam Budiarjo, ed. Aneka Pemikiran Tentang Kuasa dan Wibawa, Jakarta: Sinar Harapan. Atmamiharja, Ma’mun. 1958: Sajarah Sunda. Bandung:Ganaco. Danandjaja, James. 1994. Folklor Indonesia: Ilmu Gosip, Dongeng dan lain-lain. Jakarta: Grafiti Pers ---------------------------1997. Folklor Jepang: dilihat dari Kacamata Indonesia. Jakarta: Grafiti Pers ---------------------------2003. Folklor Amerika: Cermin Multikultural yang Manunggal. Jakarta: Grafiti Pers Daeng, Hans. Manusia, Mitos dan Simbol. Dina Basis edisi Januari 1991 XL No. 1 hal. 15. Ekadjati, Edi S. 1984. Masyarakat Sunda dan Kebudayaannya. Jakarta:Giri Mukti Pasaka. ---------------- 1993. Kebudayaan Sunda (Suatu Pendekatan Sejarah). Jakarta: Pustaka Jaya. Endraswara, Suwardi 2009. Metodologi Penelitian Folklor (Konsep, Teori dan Aplikasi). Jogjakarta: MedPress 8 Forde, CD. 1963. Habitat, Economy and Society. New York:Dutton. Garna, Judistira K..1988. Tangtu Telu Jaro Tujuh (Desertasi). Fakulti Sains Kemasyarakatan dan Kemanusiaan. Universiti Kebangsaan Malaysia. Hadi, Ahmad. 1991. Peperenian (Kandaga Unak-Anik, Rusiah Basa Sunda). Bandung. Geger Sunten CV. Hasan Sueb, Ace (ed.). 1999. Talari Adat Sunda. Bandung:Yayasan Paraguna Pakuan Huizinga, Johan. 1990. Homo Ludens: Fungsi dan Hakikat Permainan dalam Budaya (Terjemahan). Jakarta: LP3ES Kartodihardjo, Sartono. 1968. Segi-Segi Kultural Historiografi Indonesia. Lembaran Sejarah, No. 3, Yogyakarta: Seksi Penelitian Jurusan Sejarah FS UGM. Keesing, F.M & R.M Keesing. 1971. New perspectives in cultural anthropology. Chicago: Holt, Rinehart, and Winston. Koentjaraningrat: 1989: Kebudayaan Mentalitas dan Pembangunan. Jakarta. PT Gramedia. --------------- : Strategi Kebudayaan, Jakarta. Gramedia. --------------- : Pengantar Ilmu Antropologi, Jakarta. Radar Jaya Offset. Kunto, Haryoto. 1986. Semerbak Bunga di Bandung Raya. Bandung: PT. Granesia. ------------1984. Wajah Bandung Tempo Doeloe. Bandung: PT.Granesia Kuntowijoyo. 1987. Budaya dan Masyarakat. Jogjakarta: PT. Tiara Wacana. Loebis, Mochtar. 1988. Transformasi Budaya Untuk Masa Depan. Jakarta: CV. Haji Masagung. Maryaeni. 2005. Metode Penelitian Kebudayaan. Jakarta:PT. Bumi Aksara Muchtar, Uton R. & Ki Umbara. 1994. Modana. Bandung: Mangle Panglipur Nawiyanto, S. Budaya Kelangenan dan Isu Lingkungan. Basis édisi Juli 1995 XLIV No. 7 hal 253. Peursen, C. van.1976. Strategi Kebudayaan. Diindonesiakeun ku Dick Hartoko, BPK Gunung Mulia Jakarta-Yayasan Kanisius Yogyakarta. Rosidi, Ajip: 1984. Manusa Sunda. Jakarta. Giri Mukti Pusaka Salim, Emil. 1988. Pembangunan Berwawasan Lingkungan. Jakarta: LP3ES. Sastrosupeno, Suprihadi. 1984. Manusia, Alam dan Lingkungan. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Soeganda, Akip Prawira. 1982: Upacara Adat di Pasundan. Bandung: Sumur Bandung. Soesanto, PS. Hary. 1987. Mitos: Menurut Pemikiran Mircea Eliade. Yogyakarta: Kanisius. Suganda, Her. 2006. Kampung Naga: Mempertahankan Tradisi. Bandung: Kiblat Sumaatmaja, Nursid. 1996. Manusia Dalam Konteks Sosial, Budaya dan Lingkungan Hidup. Alfabeta Bandung. Suparlan, Parsudi. 1980. “Manusia, Kebudayaan dan Lingkungannya Perspektif Antropologi Budaya.” dina: Yang Tersirat dan Tersurat. Fakultas Sastra: Universitas Indonesia.
Details ...
Dalam perkuliahan ini dibahas pengertian folklor secara umum, hakekat folklor, sejarah perkembangan folklor, ciri-ciri folklor, makna dan arti folklor , pengertian , pelik-pelik folklor , jenis serta wujud folklor
Learning OutcomesKegiatan perkuliahan Folklor untuk para mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia FPBS UPI ini bertujuan agar para mahasiswa setelah menyelesaikan kegiatan perkuliahan secara efektif selama satu semester dengan bobot 2 sks memiliki pengetahuan, sikap yang positif terhadap folklor yang memadai sesuai dengan ruang lingkup materi perkuliahan yang dipelajarinya.
ReferencesAdimihardja, Kusnaka. 1993. Kebudayaan dan Lingkungan: Studi Bibliografi. Ilham Jaya, Bandung. Alwasilah, A.Chaedar. 2006. Pokoknya Sunda. Bandung:Kiblat Anderson, Bendict RO ‘G. 1991. Gagasan tentang Kekuasaan Dalam Budaya Jawa, dalam Miriam Budiarjo, ed. Aneka Pemikiran Tentang Kuasa dan Wibawa, Jakarta: Sinar Harapan. Atmamiharja, Ma’mun. 1958: Sajarah Sunda. Bandung:Ganaco. Danandjaja, James. 1994. Folklor Indonesia: Ilmu Gosip, Dongeng dan lain-lain. Jakarta: Grafiti Pers ---------------------------1997. Folklor Jepang: dilihat dari Kacamata Indonesia. Jakarta: Grafiti Pers ---------------------------2003. Folklor Amerika: Cermin Multikultural yang Manunggal. Jakarta: Grafiti Pers Daeng, Hans. Manusia, Mitos dan Simbol. Dina Basis edisi Januari 1991 XL No. 1 hal. 15. Ekadjati, Edi S. 1984. Masyarakat Sunda dan Kebudayaannya. Jakarta:Giri Mukti Pasaka. ---------------- 1993. Kebudayaan Sunda (Suatu Pendekatan Sejarah). Jakarta: Pustaka Jaya. Endraswara, Suwardi 2009. Metodologi Penelitian Folklor (Konsep, Teori dan Aplikasi). Jogjakarta: MedPress 8 Forde, CD. 1963. Habitat, Economy and Society. New York:Dutton. Garna, Judistira K..1988. Tangtu Telu Jaro Tujuh (Desertasi). Fakulti Sains Kemasyarakatan dan Kemanusiaan. Universiti Kebangsaan Malaysia. Hadi, Ahmad. 1991. Peperenian (Kandaga Unak-Anik, Rusiah Basa Sunda). Bandung. Geger Sunten CV. Hasan Sueb, Ace (ed.). 1999. Talari Adat Sunda. Bandung:Yayasan Paraguna Pakuan Huizinga, Johan. 1990. Homo Ludens: Fungsi dan Hakikat Permainan dalam Budaya (Terjemahan). Jakarta: LP3ES Kartodihardjo, Sartono. 1968. Segi-Segi Kultural Historiografi Indonesia. Lembaran Sejarah, No. 3, Yogyakarta: Seksi Penelitian Jurusan Sejarah FS UGM. Keesing, F.M & R.M Keesing. 1971. New perspectives in cultural anthropology. Chicago: Holt, Rinehart, and Winston. Koentjaraningrat: 1989: Kebudayaan Mentalitas dan Pembangunan. Jakarta. PT Gramedia. --------------- : Strategi Kebudayaan, Jakarta. Gramedia. --------------- : Pengantar Ilmu Antropologi, Jakarta. Radar Jaya Offset. Kunto, Haryoto. 1986. Semerbak Bunga di Bandung Raya. Bandung: PT. Granesia. ------------1984. Wajah Bandung Tempo Doeloe. Bandung: PT.Granesia Kuntowijoyo. 1987. Budaya dan Masyarakat. Jogjakarta: PT. Tiara Wacana. Loebis, Mochtar. 1988. Transformasi Budaya Untuk Masa Depan. Jakarta: CV. Haji Masagung. Maryaeni. 2005. Metode Penelitian Kebudayaan. Jakarta:PT. Bumi Aksara Muchtar, Uton R. & Ki Umbara. 1994. Modana. Bandung: Mangle Panglipur Nawiyanto, S. Budaya Kelangenan dan Isu Lingkungan. Basis édisi Juli 1995 XLIV No. 7 hal 253. Peursen, C. van.1976. Strategi Kebudayaan. Diindonesiakeun ku Dick Hartoko, BPK Gunung Mulia Jakarta-Yayasan Kanisius Yogyakarta. Rosidi, Ajip: 1984. Manusa Sunda. Jakarta. Giri Mukti Pusaka Salim, Emil. 1988. Pembangunan Berwawasan Lingkungan. Jakarta: LP3ES. Sastrosupeno, Suprihadi. 1984. Manusia, Alam dan Lingkungan. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Soeganda, Akip Prawira. 1982: Upacara Adat di Pasundan. Bandung: Sumur Bandung. Soesanto, PS. Hary. 1987. Mitos: Menurut Pemikiran Mircea Eliade. Yogyakarta: Kanisius. Suganda, Her. 2006. Kampung Naga: Mempertahankan Tradisi. Bandung: Kiblat Sumaatmaja, Nursid. 1996. Manusia Dalam Konteks Sosial, Budaya dan Lingkungan Hidup. Alfabeta Bandung. Suparlan, Parsudi. 1980. “Manusia, Kebudayaan dan Lingkungannya Perspektif Antropologi Budaya.” dina: Yang Tersirat dan Tersurat. Fakultas Sastra: Universitas Indonesia.
Details ...
Dalam perkuliahan ini dibahas pengertian folklor secara umum, hakekat folklor, sejarah perkembangan folklor, ciri-ciri folklor, makna dan arti folklor Sunda, pengertian Sunda, pelik-pelik folklor Sunda, jenis serta wujud folklor Sunda.
Learning OutcomesKegiatan perkuliahan Folklor Sunda untuk para mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Sunda FPBS UPI ini bertujuan agar para mahasiswa setelah menyelesaikan kegiatan perkuliahan secara efektif selama satu semester dengan bobot 2 sks memiliki pengetahuan, sikap yang positif terhadap folklor Sunda yang memadai sesuai dengan ruang lingkup materi perkuliahan yang dipelajarinya.
ReferencesAdimihardja, Kusnaka. 1993. Kebudayaan dan Lingkungan: Studi Bibliografi. Ilham Jaya, Bandung. Alwasilah, A.Chaedar. 2006. Pokoknya Sunda. Bandung:Kiblat Anderson, Bendict RO ‘G. 1991. Gagasan tentang Kekuasaan Dalam Budaya Jawa, dalam Miriam Budiarjo, ed. Aneka Pemikiran Tentang Kuasa dan Wibawa, Jakarta: Sinar Harapan. Atmamiharja, Ma’mun. 1958: Sajarah Sunda. Bandung:Ganaco. Danandjaja, James. 1994. Folklor Indonesia: Ilmu Gosip, Dongeng dan lain-lain. Jakarta: Grafiti Pers ---------------------------1997. Folklor Jepang: dilihat dari Kacamata Indonesia. Jakarta: Grafiti Pers ---------------------------2003. Folklor Amerika: Cermin Multikultural yang Manunggal. Jakarta: Grafiti Pers Daeng, Hans. Manusia, Mitos dan Simbol. Dina Basis edisi Januari 1991 XL No. 1 hal. 15. Ekadjati, Edi S. 1984. Masyarakat Sunda dan Kebudayaannya. Jakarta:Giri Mukti Pasaka. ---------------- 1993. Kebudayaan Sunda (Suatu Pendekatan Sejarah). Jakarta: Pustaka Jaya. Endraswara, Suwardi 2009. Metodologi Penelitian Folklor (Konsep, Teori dan Aplikasi). Jogjakarta: MedPress 8 Forde, CD. 1963. Habitat, Economy and Society. New York:Dutton. Garna, Judistira K..1988. Tangtu Telu Jaro Tujuh (Desertasi). Fakulti Sains Kemasyarakatan dan Kemanusiaan. Universiti Kebangsaan Malaysia. Hadi, Ahmad. 1991. Peperenian (Kandaga Unak-Anik, Rusiah Basa Sunda). Bandung. Geger Sunten CV. Hasan Sueb, Ace (ed.). 1999. Talari Adat Sunda. Bandung:Yayasan Paraguna Pakuan Huizinga, Johan. 1990. Homo Ludens: Fungsi dan Hakikat Permainan dalam Budaya (Terjemahan). Jakarta: LP3ES Kartodihardjo, Sartono. 1968. Segi-Segi Kultural Historiografi Indonesia. Lembaran Sejarah, No. 3, Yogyakarta: Seksi Penelitian Jurusan Sejarah FS UGM. Keesing, F.M & R.M Keesing. 1971. New perspectives in cultural anthropology. Chicago: Holt, Rinehart, and Winston. Koentjaraningrat: 1989: Kebudayaan Mentalitas dan Pembangunan. Jakarta. PT Gramedia. --------------- : Strategi Kebudayaan, Jakarta. Gramedia. --------------- : Pengantar Ilmu Antropologi, Jakarta. Radar Jaya Offset. Kunto, Haryoto. 1986. Semerbak Bunga di Bandung Raya. Bandung: PT. Granesia. ------------1984. Wajah Bandung Tempo Doeloe. Bandung: PT.Granesia Kuntowijoyo. 1987. Budaya dan Masyarakat. Jogjakarta: PT. Tiara Wacana. Loebis, Mochtar. 1988. Transformasi Budaya Untuk Masa Depan. Jakarta: CV. Haji Masagung. Maryaeni. 2005. Metode Penelitian Kebudayaan. Jakarta:PT. Bumi Aksara Muchtar, Uton R. & Ki Umbara. 1994. Modana. Bandung: Mangle Panglipur Nawiyanto, S. Budaya Kelangenan dan Isu Lingkungan. Basis édisi Juli 1995 XLIV No. 7 hal 253. Peursen, C. van.1976. Strategi Kebudayaan. Diindonesiakeun ku Dick Hartoko, BPK Gunung Mulia Jakarta-Yayasan Kanisius Yogyakarta. Rosidi, Ajip: 1984. Manusa Sunda. Jakarta. Giri Mukti Pusaka Salim, Emil. 1988. Pembangunan Berwawasan Lingkungan. Jakarta: LP3ES. Sastrosupeno, Suprihadi. 1984. Manusia, Alam dan Lingkungan. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Soeganda, Akip Prawira. 1982: Upacara Adat di Pasundan. Bandung: Sumur Bandung. Soesanto, PS. Hary. 1987. Mitos: Menurut Pemikiran Mircea Eliade. Yogyakarta: Kanisius. Suganda, Her. 2006. Kampung Naga: Mempertahankan Tradisi. Bandung: Kiblat Sumaatmaja, Nursid. 1996. Manusia Dalam Konteks Sosial, Budaya dan Lingkungan Hidup. Alfabeta Bandung. Suparlan, Parsudi. 1980. “Manusia, Kebudayaan dan Lingkungannya Perspektif Antropologi Budaya.” dina: Yang Tersirat dan Tersurat. Fakultas Sastra: Universitas Indonesia.
Details ...
Dalam perkuliahan ini dibahas pengertian folklor secara umum, hakekat folklor, sejarah perkembangan folklor, ciri-ciri folklor, makna dan arti folklor Sunda, pengertian Sunda, pelik-pelik folklor Sunda, jenis serta wujud folklor Sunda.
Learning OutcomesKegiatan perkuliahan Folklor Sunda untuk para mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Sunda FPBS UPI ini bertujuan agar para mahasiswa setelah menyelesaikan kegiatan perkuliahan secara efektif selama satu semester dengan bobot 2 sks memiliki pengetahuan, sikap yang positif terhadap folklor Sunda yang memadai sesuai dengan ruang lingkup materi perkuliahan yang dipelajarinya.
ReferencesAdimihardja, Kusnaka. 1993. Kebudayaan dan Lingkungan: Studi Bibliografi. Ilham Jaya, Bandung. Alwasilah, A.Chaedar. 2006. Pokoknya Sunda. Bandung:Kiblat Anderson, Bendict RO ‘G. 1991. Gagasan tentang Kekuasaan Dalam Budaya Jawa, dalam Miriam Budiarjo, ed. Aneka Pemikiran Tentang Kuasa dan Wibawa, Jakarta: Sinar Harapan. Atmamiharja, Ma’mun. 1958: Sajarah Sunda. Bandung:Ganaco. Danandjaja, James. 1994. Folklor Indonesia: Ilmu Gosip, Dongeng dan lain-lain. Jakarta: Grafiti Pers ---------------------------1997. Folklor Jepang: dilihat dari Kacamata Indonesia. Jakarta: Grafiti Pers ---------------------------2003. Folklor Amerika: Cermin Multikultural yang Manunggal. Jakarta: Grafiti Pers Daeng, Hans. Manusia, Mitos dan Simbol. Dina Basis edisi Januari 1991 XL No. 1 hal. 15. Ekadjati, Edi S. 1984. Masyarakat Sunda dan Kebudayaannya. Jakarta:Giri Mukti Pasaka. ---------------- 1993. Kebudayaan Sunda (Suatu Pendekatan Sejarah). Jakarta: Pustaka Jaya. Endraswara, Suwardi 2009. Metodologi Penelitian Folklor (Konsep, Teori dan Aplikasi). Jogjakarta: MedPress 8 Forde, CD. 1963. Habitat, Economy and Society. New York:Dutton. Garna, Judistira K..1988. Tangtu Telu Jaro Tujuh (Desertasi). Fakulti Sains Kemasyarakatan dan Kemanusiaan. Universiti Kebangsaan Malaysia. Hadi, Ahmad. 1991. Peperenian (Kandaga Unak-Anik, Rusiah Basa Sunda). Bandung. Geger Sunten CV. Hasan Sueb, Ace (ed.). 1999. Talari Adat Sunda. Bandung:Yayasan Paraguna Pakuan Huizinga, Johan. 1990. Homo Ludens: Fungsi dan Hakikat Permainan dalam Budaya (Terjemahan). Jakarta: LP3ES Kartodihardjo, Sartono. 1968. Segi-Segi Kultural Historiografi Indonesia. Lembaran Sejarah, No. 3, Yogyakarta: Seksi Penelitian Jurusan Sejarah FS UGM. Keesing, F.M & R.M Keesing. 1971. New perspectives in cultural anthropology. Chicago: Holt, Rinehart, and Winston. Koentjaraningrat: 1989: Kebudayaan Mentalitas dan Pembangunan. Jakarta. PT Gramedia. --------------- : Strategi Kebudayaan, Jakarta. Gramedia. --------------- : Pengantar Ilmu Antropologi, Jakarta. Radar Jaya Offset. Kunto, Haryoto. 1986. Semerbak Bunga di Bandung Raya. Bandung: PT. Granesia. ------------1984. Wajah Bandung Tempo Doeloe. Bandung: PT.Granesia Kuntowijoyo. 1987. Budaya dan Masyarakat. Jogjakarta: PT. Tiara Wacana. Loebis, Mochtar. 1988. Transformasi Budaya Untuk Masa Depan. Jakarta: CV. Haji Masagung. Maryaeni. 2005. Metode Penelitian Kebudayaan. Jakarta:PT. Bumi Aksara Muchtar, Uton R. & Ki Umbara. 1994. Modana. Bandung: Mangle Panglipur Nawiyanto, S. Budaya Kelangenan dan Isu Lingkungan. Basis édisi Juli 1995 XLIV No. 7 hal 253. Peursen, C. van.1976. Strategi Kebudayaan. Diindonesiakeun ku Dick Hartoko, BPK Gunung Mulia Jakarta-Yayasan Kanisius Yogyakarta. Rosidi, Ajip: 1984. Manusa Sunda. Jakarta. Giri Mukti Pusaka Salim, Emil. 1988. Pembangunan Berwawasan Lingkungan. Jakarta: LP3ES. Sastrosupeno, Suprihadi. 1984. Manusia, Alam dan Lingkungan. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Soeganda, Akip Prawira. 1982: Upacara Adat di Pasundan. Bandung: Sumur Bandung. Soesanto, PS. Hary. 1987. Mitos: Menurut Pemikiran Mircea Eliade. Yogyakarta: Kanisius. Suganda, Her. 2006. Kampung Naga: Mempertahankan Tradisi. Bandung: Kiblat Sumaatmaja, Nursid. 1996. Manusia Dalam Konteks Sosial, Budaya dan Lingkungan Hidup. Alfabeta Bandung. Suparlan, Parsudi. 1980. “Manusia, Kebudayaan dan Lingkungannya Perspektif Antropologi Budaya.” dina: Yang Tersirat dan Tersurat. Fakultas Sastra: Universitas Indonesia.
Details ...