Diagnosis Anak Bermasalah, Curriculum : 2010


Courser in EnglishTroubled Children Diagnosis
ProgramPendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini
SKS3 SKS
RPS3 Data

RPS (Rencanan Perkuliahan Semester)

Course Descriptions

Mata kuliah ini mempelajari tentang proses penjaringan terhadap anak yang mengalami kelainan/penyimpangan (fisik, intelektual, sosial, emosional, tingkah laku) seawal mungkin dalam rangka pemberian layanan pendidikan yang sesuai. Hasil dari identifikasi adalah ditemukannya anak-anak berkebutuhan khusus yang perlu mendapatkan layanan pendidikan khusus melalui program inklusi, meliputi tunanetra (anak yang mengalami gangguan penglihatan); tunarungu (anak yang mengalami gangguan pendengaran); tunadaksa (anak yang mengalami kelainan anggota tubuh/ gerakan); anak Berbakat (anak yang memiliki kemampuan dan kecerdasan luar biasa); tunagrahita (anak lamban belajar); anak yang mengalami kesulitan belajar spesifik (disleksia, disgrafia, atau diskalkulia); anak yang mengalami gangguan komunikasi; dan tunalaras (anak yang mengalami gangguan emosi dan perilaku), ADHD, dan autis.

Learning Outcomes

.mahasiswa mampu memahami dan mengenali sekaligus dapat memberikan pelayanan yang tepat ketika menghadapi anak dengan karakteristik masing masing sehingga dapat meminimalkan permasalahan yang mungkin muncul dalam proses tumbuh kembang anak. 

References

Referensi :

Elkins J & Ashman A (1994) Educating Children with Special Needs, Second Edition,New Tork:Prentice Hall ; Freidberg R.D. (1992),Cognitive Behavioral Games & Woekbooks. Tips for school counselor dl Journal of elemtary school Guidance, Vol.31 (1), 11-19 ; Hallahan D.P. & Kauffman J.M. (1991) Exceptional Children,Introduction to Special Education, Second Edition. California-USA: Phonics Services Inc.


Details ...
Course Descriptions

Mata kuliah ini mempelajari tentang proses penjaringan terhadap anak yang mengalami kelainan/penyimpangan (fisik, intelektual, sosial, emosional, tingkah laku) seawal mungkin dalam rangka pemberian layanan pendidikan yang sesuai. Hasil dari identifikasi adalah ditemukannya anak-anak berkebutuhan khusus yang perlu mendapatkan layanan pendidikan khusus melalui program inklusi, meliputi tunanetra (anak yang mengalami gangguan penglihatan); tunarungu (anak yang mengalami gangguan pendengaran); tunadaksa (anak yang mengalami kelainan anggota tubuh/ gerakan); anak Berbakat (anak yang memiliki kemampuan dan kecerdasan luar biasa); tunagrahita (anak lamban belajar); anak yang mengalami kesulitan belajar spesifik (disleksia, disgrafia, atau diskalkulia); anak yang mengalami gangguan komunikasi; dan tunalaras (anak yang mengalami gangguan emosi dan perilaku), ADHD, dan autis.

Learning Outcomes

.mahasiswa mampu memahami dan mengenali sekaligus dapat memberikan pelayanan yang tepat ketika menghadapi anak dengan karakteristik masing masing sehingga dapat meminimalkan permasalahan yang mungkin muncul dalam proses tumbuh kembang anak. 

References

Referensi :

Elkins J & Ashman A (1994) Educating Children with Special Needs, Second Edition,New Tork:Prentice Hall ; Freidberg R.D. (1992),Cognitive Behavioral Games & Woekbooks. Tips for school counselor dl Journal of elemtary school Guidance, Vol.31 (1), 11-19 ; Hallahan D.P. & Kauffman J.M. (1991) Exceptional Children,Introduction to Special Education, Second Edition. California-USA: Phonics Services Inc.


Details ...
Course Descriptions

Mata kuliah ini mempelajari tentang proses penjaringan terhadap anak yang mengalami kelainan/penyimpangan (fisik, intelektual, sosial, emosional, tingkah laku) seawal mungkin dalam rangka pemberian layanan pendidikan yang sesuai. Hasil dari identifikasi adalah ditemukannya anak-anak berkebutuhan khusus yang perlu mendapatkan layanan pendidikan khusus melalui program inklusi, meliputi tunanetra (anak yang mengalami gangguan penglihatan); tunarungu (anak yang mengalami gangguan pendengaran); tunadaksa (anak yang mengalami kelainan anggota tubuh/ gerakan); anak Berbakat (anak yang memiliki kemampuan dan kecerdasan luar biasa); tunagrahita (anak lamban belajar); anak yang mengalami kesulitan belajar spesifik (disleksia, disgrafia, atau diskalkulia); anak yang mengalami gangguan komunikasi; dan tunalaras (anak yang mengalami gangguan emosi dan perilaku), ADHD, dan autis.

Learning Outcomes

.mahasiswa mampu memahami dan mengenali sekaligus dapat memberikan pelayanan yang tepat ketika menghadapi anak dengan karakteristik masing masing sehingga dapat meminimalkan permasalahan yang mungkin muncul dalam proses tumbuh kembang anak. 

References

Referensi :

Elkins J & Ashman A (1994) Educating Children with Special Needs, Second Edition,New Tork:Prentice Hall ; Freidberg R.D. (1992),Cognitive Behavioral Games & Woekbooks. Tips for school counselor dl Journal of elemtary school Guidance, Vol.31 (1), 11-19 ; Hallahan D.P. & Kauffman J.M. (1991) Exceptional Children,Introduction to Special Education, Second Edition. California-USA: Phonics Services Inc.


Details ...