Courser in English | Literature Theory |
Program | Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia |
SKS | 2 SKS |
RPS | 2 Data |
RPS (Rencanan Perkuliahan Semester)
Mata kuliah ini memberikan pengetahuan yang berhubungan dengan teori kesusastraan, seperti studi tentang apakah Kesusastraan itu, wilayah kesusastraan dan studi sastra, manfaat sastra, konvensi sastra, unsur-unsur atau lapis-lapis normanya, studi tentang jenis sastra (genre), kriteria untuk membedakan jenis sastra.,teori puisi, prosa fiksi, dan drama, serta pengertian kritik sastra. Penguasaan prinsip-prinsip dan teknik-teknik apresiasi sastra. Penggunaan mengenai hakikat sastra, fungsi sastra, manfaat sastra, unsur-unsur pembangun karya sastra, baik puisi, cerita rekaan maupun drama.
Learning Outcomes1. Terampil berbahasa dan bersastra Indonesia dalam konteks akademis, pekerjaan, dan keseharian, baik secara lisan maupun tulis. (S8 P1 KU1 KK1)
2. Mampu mengapresiasi sastra Indonesia baik secara lisan maupun tulis (S5 P6 KU KK2)
3. Mampu menganalisis dan menerapkan teori, konsep, pendekatan dalam pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia, serta menghasilkan desain atau model pembelajaran baru yang inovatif dan teruji untuk pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia (S8, S9 P1 P4 KU1 KU2 KK3)
4. Mampu menghimpun informasi sebagai bahan tulisan (S11 P6 KU KK14)
5. Terampil menyusun struktur tulisan yang baik. (S9 P6 KU1 KU2 KU9 KK15)
6. Mampu menuangkan hasil imaginasi secara kreatif. (S11 P4 P6 KU1 KU2 KK16)
ReferencesAminuddin. 1995. Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung: Sinar Baru Algensindo.
Ahmad, Mokhtar. 1988. Teori Kesusastraan modern. Kuala Lumpur: Kementrian Pendidikan Malaysia
Budianta, Melani dkk. 2002. Membaca Sastra. Magelang: Indonesia Tera.
Damono, Sapardi Djoko. 1978. Sosiologi Sastra Sebuah Pengantar Ringkas. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.
Faruk. 1988. Strukturalisme Genetik dan Epistemologi Sastra. Yogyakarta: Lukman.
_______. 1994. Pengantar Sosiologi Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Forster, E.M. 1979. Aspek-Aspek Novel. Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka.
Hardjana, Andre. 1994. Kritik Sastra Sebuah Pengantar. Jakarta: Gramedia.
Harjito. 2006. Melek Sastra. Kontak Media: Semarang.
Harymawan, RMA. 1993. Dramaturgi. Bandung: Remaja Rosdakarya Offset.
Junus, Umar. 1985. Resepsi Sastra Sebuah Pengantar. Jakarta: Gramedia.
Kennedy, XJ. 1979. Literature an Introduction to Fiction, Poetry, and Drama. Boston: Little, Brown and Company.
Luxemburg, Jan Van. Dkk. 1989. Pengantar Ilmu Sastra. Jakarta: PT Gramedia.
Oemarjati, Boen Sri. 1971. Bentuk Lakon dalam Sastra Indonesia. Djakarta: Gunung Agung
Robertsm, Edgar V. 1973. Writing Themes about Literature. New Jersey: Preentice-Hill Inc.
Pradopo, Rachmat Djoko. 1990. Pengkajian Puisi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
_______. 1995. Beberapa Teori Sastra, Metode Kritik, dan Penerapannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Sugihastuti dan Rudi Ekasiswanto. 1999. Teori Prosa Indonesia. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.
Stallknecht, Newton P dan Horst Frenz. 1990. Sastra Perbandingan. Kaedah dan Perspektif. Terjemahan Sahlan Modh Saman. Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka Kementrian Pendidikan Malaysia.
Stanton, Robert. 2007. Teori Fiksi (diterjemahkan oleh Sugihastuti). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Sudjiman, Panuti. 1988. Memahami Cerita Rekaan. Jakarta: Pustaka Jaya.
Teeuw, 1983. Membaca dan Menilai Sastra. Jakarta: Gramedia.
_______. 1984. Sastra dan Ilmu Sastra. Jakarta: Pustaka Jaya.
_______. 1994. Indonesia, antara Kelisanan dan Keberaksaraan. Jakarta: Pustaka Jaya.
Waluyo, Herman J. 1994. Pengkajian Cerita Fiksi. Surakarta: Sebelas Maret University Press
_______. 1995. Teori dan Apresiasi Puisi. Jakarta: Erlangga.
Wellek, Rene dan Austin Warren. 1990. Teori Kesusastraan. Terjemahan Melani Budianta. Jakarta: Gramedia.
Zoest, Aart van. 1990. Fiksi dan Nonfiksi dalam Kajian Semiotik. Terjemahan Manoekmi Sardjoe. Jakarta: Intermasa.
_______. 1993. Semiotika. Terjemahan Ani Soekowati. Jakarta. Yayasan Sumber Agung.
Details ...
Mata kuliah ini memberikan pengetahuan yang berhubungan dengan teori kesusastraan, seperti studi tentang apakah Kesusastraan itu, wilayah kesusastraan dan studi sastra, manfaat sastra, konvensi sastra, unsur-unsur atau lapis-lapis normanya, studi tentang jenis sastra (genre), kriteria untuk membedakan jenis sastra.,teori puisi, prosa fiksi, dan drama, serta pengertian kritik sastra. Penguasaan prinsip-prinsip dan teknik-teknik apresiasi sastra. Penggunaan mengenai hakikat sastra, fungsi sastra, manfaat sastra, unsur-unsur pembangun karya sastra, baik puisi, cerita rekaan maupun drama.
Learning Outcomes1. Terampil berbahasa dan bersastra Indonesia dalam konteks akademis, pekerjaan, dan keseharian, baik secara lisan maupun tulis. (S8 P1 KU1 KK1)
2. Mampu mengapresiasi sastra Indonesia baik secara lisan maupun tulis (S5 P6 KU KK2)
3. Mampu menganalisis dan menerapkan teori, konsep, pendekatan dalam pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia, serta menghasilkan desain atau model pembelajaran baru yang inovatif dan teruji untuk pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia (S8, S9 P1 P4 KU1 KU2 KK3)
4. Mampu menghimpun informasi sebagai bahan tulisan (S11 P6 KU KK14)
5. Terampil menyusun struktur tulisan yang baik. (S9 P6 KU1 KU2 KU9 KK15)
6. Mampu menuangkan hasil imaginasi secara kreatif. (S11 P4 P6 KU1 KU2 KK16)
ReferencesAminuddin. 1995. Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung: Sinar Baru Algensindo.
Ahmad, Mokhtar. 1988. Teori Kesusastraan modern. Kuala Lumpur: Kementrian Pendidikan Malaysia
Budianta, Melani dkk. 2002. Membaca Sastra. Magelang: Indonesia Tera.
Damono, Sapardi Djoko. 1978. Sosiologi Sastra Sebuah Pengantar Ringkas. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.
Faruk. 1988. Strukturalisme Genetik dan Epistemologi Sastra. Yogyakarta: Lukman.
_______. 1994. Pengantar Sosiologi Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Forster, E.M. 1979. Aspek-Aspek Novel. Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka.
Hardjana, Andre. 1994. Kritik Sastra Sebuah Pengantar. Jakarta: Gramedia.
Harjito. 2006. Melek Sastra. Kontak Media: Semarang.
Harymawan, RMA. 1993. Dramaturgi. Bandung: Remaja Rosdakarya Offset.
Junus, Umar. 1985. Resepsi Sastra Sebuah Pengantar. Jakarta: Gramedia.
Kennedy, XJ. 1979. Literature an Introduction to Fiction, Poetry, and Drama. Boston: Little, Brown and Company.
Luxemburg, Jan Van. Dkk. 1989. Pengantar Ilmu Sastra. Jakarta: PT Gramedia.
Oemarjati, Boen Sri. 1971. Bentuk Lakon dalam Sastra Indonesia. Djakarta: Gunung Agung
Robertsm, Edgar V. 1973. Writing Themes about Literature. New Jersey: Preentice-Hill Inc.
Pradopo, Rachmat Djoko. 1990. Pengkajian Puisi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
_______. 1995. Beberapa Teori Sastra, Metode Kritik, dan Penerapannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Sugihastuti dan Rudi Ekasiswanto. 1999. Teori Prosa Indonesia. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.
Stallknecht, Newton P dan Horst Frenz. 1990. Sastra Perbandingan. Kaedah dan Perspektif. Terjemahan Sahlan Modh Saman. Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka Kementrian Pendidikan Malaysia.
Stanton, Robert. 2007. Teori Fiksi (diterjemahkan oleh Sugihastuti). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Sudjiman, Panuti. 1988. Memahami Cerita Rekaan. Jakarta: Pustaka Jaya.
Teeuw, 1983. Membaca dan Menilai Sastra. Jakarta: Gramedia.
_______. 1984. Sastra dan Ilmu Sastra. Jakarta: Pustaka Jaya.
_______. 1994. Indonesia, antara Kelisanan dan Keberaksaraan. Jakarta: Pustaka Jaya.
Waluyo, Herman J. 1994. Pengkajian Cerita Fiksi. Surakarta: Sebelas Maret University Press
_______. 1995. Teori dan Apresiasi Puisi. Jakarta: Erlangga.
Wellek, Rene dan Austin Warren. 1990. Teori Kesusastraan. Terjemahan Melani Budianta. Jakarta: Gramedia.
Zoest, Aart van. 1990. Fiksi dan Nonfiksi dalam Kajian Semiotik. Terjemahan Manoekmi Sardjoe. Jakarta: Intermasa.
_______. 1993. Semiotika. Terjemahan Ani Soekowati. Jakarta. Yayasan Sumber Agung.
Details ...