Pengelolaan Lingkungan Belajar, Curriculum : 2015


Courser in EnglishMANAGEMENT OF LEARNING ENVIRONMENT
ProgramPendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini
SKS3 SKS
RPS12 Data

RPS (Rencanan Perkuliahan Semester)

Course Descriptions

mahasiswa dapat mengetahui pengertian pengelolaan kelas, Konsep Utama Pengelolaan Kelas, Fungsi Pengelolaan Kelas, Tujuan Pengelolaan Kelas, Faktor yang Mempengaruhi Pengelolaan Kelas, Dasar Psikologis Dalam Pengelolaan Kelas, Aplikasi Manajemen Kelas di PAUD, dan pendekatan saintifikpengertian, tujuan serta bagaimana implementasinya dalam pembelajaran PAUD 

Learning Outcomes

1. Mahasiswa memahami dan dapat mengaplikasikan pengertian, tujuan dan fungsi pengelolaan kelas.

2.Mahasiswa memahami dan dapat mengaplikasikan faktor yang mempengaruhi pengelolaan kelas dan dasar psikologis dalam pengelolaan kelas.

3. Mahasiswa memahami dan dapat mengaplikasikan pengelolaan lingkungan kelas (indoor),Mengatur Tata Letak Kelas yang Menarik,Kunci Pengelolaan Kelas yang Efektif,Mengatur Area-area Bermain,Menerapkan Peraturan di Kelas,Pengelolaan yang menyangkut siswa/anak didik 

4. Mahasiswa memahami dan dapat mengaplikasikan pengertian saintifik dan mengapa perlu saintifik.

References

-


Details ...
Course Descriptions

mahasiswa dapat mengetahui pengertian pengelolaan kelas, Konsep Utama Pengelolaan Kelas, Fungsi Pengelolaan Kelas, Tujuan Pengelolaan Kelas, Faktor yang Mempengaruhi Pengelolaan Kelas, Dasar Psikologis Dalam Pengelolaan Kelas, Aplikasi Manajemen Kelas di PAUD, dan pendekatan saintifikpengertian, tujuan serta bagaimana implementasinya dalam pembelajaran PAUD 

Learning Outcomes

1. Mahasiswa memahami dan dapat mengaplikasikan pengertian, tujuan dan fungsi pengelolaan kelas.

2.Mahasiswa memahami dan dapat mengaplikasikan faktor yang mempengaruhi pengelolaan kelas dan dasar psikologis dalam pengelolaan kelas.

3. Mahasiswa memahami dan dapat mengaplikasikan pengelolaan lingkungan kelas (indoor),Mengatur Tata Letak Kelas yang Menarik,Kunci Pengelolaan Kelas yang Efektif,Mengatur Area-area Bermain,Menerapkan Peraturan di Kelas,Pengelolaan yang menyangkut siswa/anak didik 

4. Mahasiswa memahami dan dapat mengaplikasikan pengertian saintifik dan mengapa perlu saintifik.

References

-


Details ...
Course Descriptions

A. Pertemuan 1,2,3 dan 4

 

A.  Pengelolaan Kelas

1.      Pengertian Pengelolaan Kelas

Menurut Nugraha (2010:16)  pengelolaan kelas  terdiri  dari  dua  kata,  yaitu  “pengelolaan”  dan  “kelas”. Pengelolaan  merupakan  terjemahan  dari  kata  management berasal  dari  kata  “to  manage”  yang  berarti  mengatur, melaksanakan,  mengelola,  mengendalikan,  dan memperlakukan.  Namun  kata  manegement  sendiri  sudah diserap  ke  dalam  bahasa  Indonesia  menjadi  kata  manajemen yang berarti sama dengan istilah “pengelolaan”, yakni sebagai proses mengoordinasi dan mengintegrasikan kegiatan-kegiatan kerja agar dapat diselesaikan secara efisien dan efektif.

2.   Konsep Utama Pengelolaan Kelas

a. Penataan Ruang Kelas

Ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan oleh guru dalam menata lingkungan fisik kelas menurut Loisell (Winataputra, 2003: 9.22) yaitu:

1)   Visibility ( Keleluasaan Pandangan)

2)   Accesibility (mudah dicapai) barang-barang yang dibutuhkan selama proses pembelajaran.

3)   Fleksibilitas (Keluwesan)

4)   Kenyamanan

5)   Keindahan

     b.      Fungsi Pengelolaan Kelas

1)   Merencanakan

        Penerapan di aplikasikan  di  dalam  kelas  oleh  guru  untuk  mendukung tujuan belajar yang hendak dicapainya

2)   Mengorganisasikan

         menyusun  hubungan perilaku  yang  efektif  antar  personal,  sehingga  mereka dapat  bekerja  secara  efisien  dan  memperoleh  keputusan pribadi  dalam  melaksanakan  tugas-tugas  dalam situasi lingkungan  yang  ada  guna  mencapai  tujuan  dan sasaran tertentu.

3)   Memimpin

Seorang  pemimpin  dalam  melaksanakan amanatnya dapat menjadi pengarah yang didengar ide dan pemikiranya oleh para anggota organisasi. dibarengi  dengan memiliki kepribadian yang dapat dijadikan suri tauladan.

4)   Mengawasi

Mengawasi (controling),kmenentukan  apakah  fungsinya  dalam mengorganisasikan  dan memimpin  di  atas  telah  berhasil dalam  mewujudkan  tujuan  yang  telahdirumuskan

c.       Tujuan Pengelolaan Kelas

1)        Untuk  menciptakan  suasana  kelas  yang  menyenangkan bagi  anak

2)        Penyediaan  fasilitas  bagi  macam-macam  kegiatan  belajar anak dalam lingkungan sosial, emosional, dan intelektual dalam kelas. Fasilitas yang disediakan itu memungkinkan anak belajar dan bekerja.

3)        Terciptanya  suasana  sosial  yang  memberikan  kepuasan, suasana  disiplin,  perkembangan  intelektual,  emosional, dan sikap serta apresiasi pada anak.

4)        Membina  dan  membimbing  anak  dengan  latar  belakang sosial, ekonomi, budaya serta sifat individunya.

B. Pertemuan 5,6,7 dan 8

Faktor yang Mempengaruhi Pengelolaan Kelas

1)        Faktor Kurikulum

2)        Faktor gedung dan sarana kelas

3)        Faktor lingkungan fisik

Dasar Psikologis Dalam Pengelolaan Kelas

1)   Masalah motivasi

2)   Masalah belajar

3)   Masalah individu atau pribadi

C. Pertemuan 9,10 dan 11

Aplikasi Manajemen Kelas di PAUD

1.    Merancang Lingkungan Kelas

a.    Pengelolaan lingkungan dalam kelas (indoor)

Dalam  hal  ini  umumnya  terdapat  beberapa pusat kegiatan, diantaranya :

1)      Pusat kegiatan seni dan pekerjaan tangan

2)      Pusat bermain drama

3)      Pusat penyusunan balok

4)      Pusat memanipulasi materi

5)       Pusat musik

6)      Pusat pameran

Pusat-pusat  tersebut  dapat  disesuaikan  dengan minat anak atau tema yang ada.

b.    Pengelolaan lingkungan di luar kelas (outdoor)

1)   Penataan Lokasi kegiatan dengan berbagai sarananya

Tempat aktivitas outdoor diharapkan tidak dirancang mengelilingi  bangunan  sekolah. 

2)   Ukuran

Ukuran pada umumnya 2,5 mper  anak.The  Child  Welfare  league merekomendasikan sekitar 6 m2 per anak. Untuk tempat naungan  atau  teras  harus  ditambahkan  minimal  4,5 mper anak.

3)   Penataan Pagar sekolah secara tepat

Penggunaan  pagar membebaskan  anak  dari  rasa  khawatir,  dan mencegah  binatang  masuk  kedalam..

4)   Pengelolaan tanah lapang

tanah  datar  yang  lapang relatif membosankan dan kurang bervariasi, sedangkan tanah  yang  bergelombang  dapat  memiliki  beberapa keuntungan.

5)   Pengelolaan dan penanganan permukaan tanah

Permukaan  tanah  untuk  anak  usia  dini  pada dasarnya harus berumput atau menggunakan kayu, pasir atau  tanah  yang  lembek  dan  memiliki  tempat  yang paling cepat kering didekat bangunan.

6)   Pembuatan atap atau naungan

 Tujuan pengadaan atap  atau  naungan  adalah  untuk  memfasilitasi permainan  pasif  selama  cuaca  cerah  untuk  permainan aktif  selama  cuaca  buruk.  Atap/naungan  harus dirancang  agar  memungkinkan  masuknya  udara  dan matahari secara maksimum.

2.    Mengatur Tata Letak Kelas yang Menarik

Prinsip penataan kelas (Evertson, Emmer & Worsham, 2003) diantaranya adalah:

1.    Kurangi kepadatan tempat lalu lalang

2.    Pastikan bahwa guru dapat dengan mudah melihat semua murid. Tugas manajemen yang penting adalah memonitor siswanya secara cermat.

3.    Materi pengajaran dan perlengkapan murid harus mudah di akses

4.    Pastikan murid dapat dengan mudah melihat semua presentasi kelompok, missal: Pasanglah poster di tinggi mata anak sehingga bisa diakses oleh mata anak.

3.    Kunci Pengelolaan Kelas yang Efektif

a.    Faktor terpenting dalam mengatur sebuah kelas adalah keamanan. Bila ada peralatan, material, atau permainan di kelas yang tidak aman, segera singkirkan

b.    Saat anak-anak terlihat bosan atau gelisah dan berlalu lalang tanpa tujuan dalam kelas, itulah waktunya untuk menambahkan beberapa mainan baru, atau memperkenalkan sebuah mainan baru pada anak-anak, atau mengubah setting kelas.

c.    Beberapa anak memberikan respon negatif terhadap warna-warna cerah, terutama anak-anak yang memiliki kebutuhan khusus. Apabila kelas terlalu berwarna dan ramai, perlembutlah skema warna untuk mencegah anak-anak terganggu karena cerahnya ruangan tersebut.

4.    Mengatur Area-area Bermain

Beberapa tips untuk membantu pemilihan acara bermain:

a.       Batasi jumlah anak yang dapat memilih sebuah area

b.      Beritahu anak-anak bahwa mereka harus tetap berada di area pilihan mereka sepanjang permainan masih berlangsung

c.       Apabila anak-anak berperilaku menyimpang selama acara bermain, ajak mereka keluar area untuk beberapa saat, dan jelaskan mengapa mereka dibawa keluar. Beri kesempatan untuk kembali ke permainan mereka. Bila perilaku mereka tetap berulang, mereka perlu berpindah area

d.      Bila cukup banyak area yang tersedia, jadwalkan anak-anak untuk meninggalkan area pilihan mereka, dan berpindah ke area lainnya dengan menggunakan “Papan Acara Bermain.”

5.    Menerapkan Peraturan di Kelas

Berikut beberapa contoh peraturan kelas:

1)      Mendengarkan ketika guru sedang berbicara

2)      Mendengarkan pendapat teman

3)      Mengikuti arahan atau aturan permainan

4)      Menggunakan suara yang lazim digunakan didalam kelas seperti tidak berteriak terlalu kencang

5)      Berjalan di dalam kelas dan tidak berlarian

6)      Tidak boleh memukul teman

5.      Pengelolaan yang menyangkut siswa/anak didik

Suharsimi  Arikunto  dalam  bukunya  yang  berjudul Pengelolaan  Kelas  dan  Siswa  mengatakan  pengelolaan siswa/anak  didik  adalah  Pengaturan  suasana  belajar  di sekolah  sedemikian  rupa  sehingga  setiap  siswa  mendapat pelayanan  menurut  kebutuhan  dan  mencapai  hasil pendidikan yang maksimal secara efektif dan efisien.

Di  dalam  kelas  manapun,  sebaiknya  anak mendapat  kesempatan  beberapa  tanggungjawab  yang merupakan  tugas  dalam  kelas,  misalnya,  menyimpan atau  meletakkan  kembali  pada  tempatnya  alat permainan  atau  materi  yang  baru  saja  dipergunakan, serta tetap menjaga kebersihan dan kerapian kelas.

D. Pertemuan 12, 13 dan 14

Apa itu pendekatan saintifik?

Pendekatan saintifik dalam kurikulum 2013 PAUD –Pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif membangun kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan melalui tahapan mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, menalar, dan mengomunikasikan.

Mengapa perlu menggunakan pendekatan saintifik?

Pendekatan saintifik di PAUD perlu diimplementasikan karena akan :

  • Mendorong anak agar memiliki kemampuan berpikir kritis, analitis, dan memiliki kemampuan memecahkan masalah.
  • Memberikan pengalaman belajar yang lebih bermakna kepada anak dengan mendorong anak melakukan kegiatan mengamati,menanya, mengumpulkan informasi,menalar/mengasosiasi,dan mengomunikasikan.
  • Mendorong anak mencari tahu dari berbagai sumber melalui observasi dan bukan hanya diberitahu.

5 Proses Pelaksanaan Pendekatan Saintifik PAUD

Bagaimana pelaksanaan pendekatan saintifik?

Pendekatan saintifik dilaksanakan dengan cara/ proses sebagai berikut:
– Mengamati
– Menanya
– Mengumpulkan informasi
– Menalar/Mengasosiasi
– Mengomunikasikan

Learning Outcomes

Pertemuan 1-4

1. Mahasiswa memahami dan dapat mengaplikasikan pengertian, tujuan dan fungsi pengelolaan kelas.

Pertemuan 5-8

2. Mahasiswa memahami dan dapat mengaplikasikan faktor yang mempengaruhi pengelolaan kelas dan dasar psikologis dalam pengelolaan kelas.

Pertemuan 9-11

3. Mahasiswa memahami dan dapat mengaplikasikan pengelolaan lingkungan kelas (indoor), Mengatur Tata Letak Kelas yang Menarik, Kunci Pengelolaan Kelas yang Efektif, Mengatur Area-area Bermain, Menerapkan Peraturan di Kelas, Pengelolaan yang menyangkut siswa/anak didik

Pertemuan 12-14

4. Mahasiswa memahami dan dapat mengaplikasikan pengertian saintifik dan mengapa perlu saintifik.

References

MINGGU
KE

KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN

BAHAN KAJIAN
(MATERI AJAR)

METODE
PEMBELAJARAN

PENGALAMAN
BELAJAR MHS

KRITERIA
PENILAIAN

BOBOT
NILAI

01

Mahasiswa memahami dan dapat mengaplikasikan pengertian Pengelolaan Kelas

Pengertian Pengelolaan Kelas

Diskusi dan paparan, tugas

Mahasiswa mampu mengaplikasikan pengertian Pengelolaan Kelas

Diskusi dan paparan, tugas

5 %

02

Mahasiswa memahami dan dapat mengaplikasikan tujuan pengelolaan kelas

tujuan pengelolaan kelas

Diskusi dan paparan, tugas

Mahasiswa mampu mengaplikasikan tujuan pengelolaan kelas

Diskusi dan paparan, tugas

5 %

03

Mahasiswa memahami dan dapat mengaplikasikan fungsi pengelolaan kelas

fungsi pengelolaan kelas

Diskusi dan paparan, tugas

Mahasiswa mampu mengaplikasikan fungsi pengelolaan kelas

Diskusi dan paparan, tugas

5 %

04

Mahasiswa memahami dan dapat mengaplikasikan pengertian, tujuan dan fungsi pengelolaan kelas (Pengulangan)

pengertian, tujuan dan fungsi pengelolaan kelas

Diskusi dan paparan, tugas

Mahasiswa mampu mengaplikasikan pengertian, tujuan dan fungsi pengelolaan kelas (Pengulangan)

Diskusi dan paparan, tugas

5 %

05

Mahasiswa memahami dan dapat mengaplikasikan faktor yang mempengaruhi pengelolaan kelas

faktor yang mempengaruhi pengelolaan kelas

Diskusi dan paparan, tugas

Mahasiswa mampu mengaplikasikan faktor yang mempengaruhi pengelolaan kelas

Diskusi dan paparan, tugas

5 %

06

Mahasiswa memahami dan dapat mengaplikasikan faktor yang mempengaruhi pengelolaan kelas

faktor yang mempengaruhi pengelolaan kelas

Diskusi dan paparan, tugas

Mahasiswa mampu mengaplikasikan faktor yang mempengaruhi pengelolaan kelas

Diskusi dan paparan, tugas

5 %

07

Mahasiswa memahami dan dapat mengaplikasikan dasar psikologis dalam pengelolaan kelas

dasar psikologis dalam pengelolaan kelas

Diskusi dan paparan, tugas

Mahasiswa mampu mengaplikasikan dasar psikologis dalam pengelolaan kelas

Diskusi dan paparan, tugas

5 %

08

Mahasiswa memahami dan dapat mengaplikasikan dasar psikologis dalam pengelolaan kelas

dasar psikologis dalam pengelolaan kelas

Diskusi dan paparan, tugas

Mahasiswa mampu mengaplikasikan dasar psikologis dalam pengelolaan kelas

Diskusi dan paparan, tugas

5 %

09

UTS

   

 

 

 


Details ...
Course Descriptions

A. Pertemuan 1,2,3 dan 4

 

A.  Pengelolaan Kelas

1.      Pengertian Pengelolaan Kelas

Menurut Nugraha (2010:16)  pengelolaan kelas  terdiri  dari  dua  kata,  yaitu  “pengelolaan”  dan  “kelas”. Pengelolaan  merupakan  terjemahan  dari  kata  management berasal  dari  kata  “to  manage”  yang  berarti  mengatur, melaksanakan,  mengelola,  mengendalikan,  dan memperlakukan.  Namun  kata  manegement  sendiri  sudah diserap  ke  dalam  bahasa  Indonesia  menjadi  kata  manajemen yang berarti sama dengan istilah “pengelolaan”, yakni sebagai proses mengoordinasi dan mengintegrasikan kegiatan-kegiatan kerja agar dapat diselesaikan secara efisien dan efektif.

2.   Konsep Utama Pengelolaan Kelas

a. Penataan Ruang Kelas

Ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan oleh guru dalam menata lingkungan fisik kelas menurut Loisell (Winataputra, 2003: 9.22) yaitu:

1)   Visibility ( Keleluasaan Pandangan)

2)   Accesibility (mudah dicapai) barang-barang yang dibutuhkan selama proses pembelajaran.

3)   Fleksibilitas (Keluwesan)

4)   Kenyamanan

5)   Keindahan

     b.      Fungsi Pengelolaan Kelas

1)   Merencanakan

        Penerapan di aplikasikan  di  dalam  kelas  oleh  guru  untuk  mendukung tujuan belajar yang hendak dicapainya

2)   Mengorganisasikan

         menyusun  hubungan perilaku  yang  efektif  antar  personal,  sehingga  mereka dapat  bekerja  secara  efisien  dan  memperoleh  keputusan pribadi  dalam  melaksanakan  tugas-tugas  dalam situasi lingkungan  yang  ada  guna  mencapai  tujuan  dan sasaran tertentu.

3)   Memimpin

Seorang  pemimpin  dalam  melaksanakan amanatnya dapat menjadi pengarah yang didengar ide dan pemikiranya oleh para anggota organisasi. dibarengi  dengan memiliki kepribadian yang dapat dijadikan suri tauladan.

4)   Mengawasi

Mengawasi (controling),kmenentukan  apakah  fungsinya  dalam mengorganisasikan  dan memimpin  di  atas  telah  berhasil dalam  mewujudkan  tujuan  yang  telahdirumuskan

c.       Tujuan Pengelolaan Kelas

1)        Untuk  menciptakan  suasana  kelas  yang  menyenangkan bagi  anak

2)        Penyediaan  fasilitas  bagi  macam-macam  kegiatan  belajar anak dalam lingkungan sosial, emosional, dan intelektual dalam kelas. Fasilitas yang disediakan itu memungkinkan anak belajar dan bekerja.

3)        Terciptanya  suasana  sosial  yang  memberikan  kepuasan, suasana  disiplin,  perkembangan  intelektual,  emosional, dan sikap serta apresiasi pada anak.

4)        Membina  dan  membimbing  anak  dengan  latar  belakang sosial, ekonomi, budaya serta sifat individunya.

B. Pertemuan 5,6,7 dan 8

Faktor yang Mempengaruhi Pengelolaan Kelas

1)        Faktor Kurikulum

2)        Faktor gedung dan sarana kelas

3)        Faktor lingkungan fisik

Dasar Psikologis Dalam Pengelolaan Kelas

1)   Masalah motivasi

2)   Masalah belajar

3)   Masalah individu atau pribadi

C. Pertemuan 9,10 dan 11

Aplikasi Manajemen Kelas di PAUD

1.    Merancang Lingkungan Kelas

a.    Pengelolaan lingkungan dalam kelas (indoor)

Dalam  hal  ini  umumnya  terdapat  beberapa pusat kegiatan, diantaranya :

1)      Pusat kegiatan seni dan pekerjaan tangan

2)      Pusat bermain drama

3)      Pusat penyusunan balok

4)      Pusat memanipulasi materi

5)       Pusat musik

6)      Pusat pameran

Pusat-pusat  tersebut  dapat  disesuaikan  dengan minat anak atau tema yang ada.

b.    Pengelolaan lingkungan di luar kelas (outdoor)

1)   Penataan Lokasi kegiatan dengan berbagai sarananya

Tempat aktivitas outdoor diharapkan tidak dirancang mengelilingi  bangunan  sekolah. 

2)   Ukuran

Ukuran pada umumnya 2,5 mper  anak.The  Child  Welfare  league merekomendasikan sekitar 6 m2 per anak. Untuk tempat naungan  atau  teras  harus  ditambahkan  minimal  4,5 mper anak.

3)   Penataan Pagar sekolah secara tepat

Penggunaan  pagar membebaskan  anak  dari  rasa  khawatir,  dan mencegah  binatang  masuk  kedalam..

4)   Pengelolaan tanah lapang

tanah  datar  yang  lapang relatif membosankan dan kurang bervariasi, sedangkan tanah  yang  bergelombang  dapat  memiliki  beberapa keuntungan.

5)   Pengelolaan dan penanganan permukaan tanah

Permukaan  tanah  untuk  anak  usia  dini  pada dasarnya harus berumput atau menggunakan kayu, pasir atau  tanah  yang  lembek  dan  memiliki  tempat  yang paling cepat kering didekat bangunan.

6)   Pembuatan atap atau naungan

 Tujuan pengadaan atap  atau  naungan  adalah  untuk  memfasilitasi permainan  pasif  selama  cuaca  cerah  untuk  permainan aktif  selama  cuaca  buruk.  Atap/naungan  harus dirancang  agar  memungkinkan  masuknya  udara  dan matahari secara maksimum.

2.    Mengatur Tata Letak Kelas yang Menarik

Prinsip penataan kelas (Evertson, Emmer & Worsham, 2003) diantaranya adalah:

1.    Kurangi kepadatan tempat lalu lalang

2.    Pastikan bahwa guru dapat dengan mudah melihat semua murid. Tugas manajemen yang penting adalah memonitor siswanya secara cermat.

3.    Materi pengajaran dan perlengkapan murid harus mudah di akses

4.    Pastikan murid dapat dengan mudah melihat semua presentasi kelompok, missal: Pasanglah poster di tinggi mata anak sehingga bisa diakses oleh mata anak.

3.    Kunci Pengelolaan Kelas yang Efektif

a.    Faktor terpenting dalam mengatur sebuah kelas adalah keamanan. Bila ada peralatan, material, atau permainan di kelas yang tidak aman, segera singkirkan

b.    Saat anak-anak terlihat bosan atau gelisah dan berlalu lalang tanpa tujuan dalam kelas, itulah waktunya untuk menambahkan beberapa mainan baru, atau memperkenalkan sebuah mainan baru pada anak-anak, atau mengubah setting kelas.

c.    Beberapa anak memberikan respon negatif terhadap warna-warna cerah, terutama anak-anak yang memiliki kebutuhan khusus. Apabila kelas terlalu berwarna dan ramai, perlembutlah skema warna untuk mencegah anak-anak terganggu karena cerahnya ruangan tersebut.

4.    Mengatur Area-area Bermain

Beberapa tips untuk membantu pemilihan acara bermain:

a.       Batasi jumlah anak yang dapat memilih sebuah area

b.      Beritahu anak-anak bahwa mereka harus tetap berada di area pilihan mereka sepanjang permainan masih berlangsung

c.       Apabila anak-anak berperilaku menyimpang selama acara bermain, ajak mereka keluar area untuk beberapa saat, dan jelaskan mengapa mereka dibawa keluar. Beri kesempatan untuk kembali ke permainan mereka. Bila perilaku mereka tetap berulang, mereka perlu berpindah area

d.      Bila cukup banyak area yang tersedia, jadwalkan anak-anak untuk meninggalkan area pilihan mereka, dan berpindah ke area lainnya dengan menggunakan “Papan Acara Bermain.”

5.    Menerapkan Peraturan di Kelas

Berikut beberapa contoh peraturan kelas:

1)      Mendengarkan ketika guru sedang berbicara

2)      Mendengarkan pendapat teman

3)      Mengikuti arahan atau aturan permainan

4)      Menggunakan suara yang lazim digunakan didalam kelas seperti tidak berteriak terlalu kencang

5)      Berjalan di dalam kelas dan tidak berlarian

6)      Tidak boleh memukul teman

5.      Pengelolaan yang menyangkut siswa/anak didik

Suharsimi  Arikunto  dalam  bukunya  yang  berjudul Pengelolaan  Kelas  dan  Siswa  mengatakan  pengelolaan siswa/anak  didik  adalah  Pengaturan  suasana  belajar  di sekolah  sedemikian  rupa  sehingga  setiap  siswa  mendapat pelayanan  menurut  kebutuhan  dan  mencapai  hasil pendidikan yang maksimal secara efektif dan efisien.

Di  dalam  kelas  manapun,  sebaiknya  anak mendapat  kesempatan  beberapa  tanggungjawab  yang merupakan  tugas  dalam  kelas,  misalnya,  menyimpan atau  meletakkan  kembali  pada  tempatnya  alat permainan  atau  materi  yang  baru  saja  dipergunakan, serta tetap menjaga kebersihan dan kerapian kelas.

D. Pertemuan 12, 13 dan 14

Apa itu pendekatan saintifik?

Pendekatan saintifik dalam kurikulum 2013 PAUD –Pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif membangun kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan melalui tahapan mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, menalar, dan mengomunikasikan.

Mengapa perlu menggunakan pendekatan saintifik?

Pendekatan saintifik di PAUD perlu diimplementasikan karena akan :

  • Mendorong anak agar memiliki kemampuan berpikir kritis, analitis, dan memiliki kemampuan memecahkan masalah.
  • Memberikan pengalaman belajar yang lebih bermakna kepada anak dengan mendorong anak melakukan kegiatan mengamati,menanya, mengumpulkan informasi,menalar/mengasosiasi,dan mengomunikasikan.
  • Mendorong anak mencari tahu dari berbagai sumber melalui observasi dan bukan hanya diberitahu.

5 Proses Pelaksanaan Pendekatan Saintifik PAUD

Bagaimana pelaksanaan pendekatan saintifik?

Pendekatan saintifik dilaksanakan dengan cara/ proses sebagai berikut:
– Mengamati
– Menanya
– Mengumpulkan informasi
– Menalar/Mengasosiasi
– Mengomunikasikan

Learning Outcomes

Pertemuan 1-4

1. Mahasiswa memahami dan dapat mengaplikasikan pengertian, tujuan dan fungsi pengelolaan kelas.

Pertemuan 5-8

2. Mahasiswa memahami dan dapat mengaplikasikan faktor yang mempengaruhi pengelolaan kelas dan dasar psikologis dalam pengelolaan kelas.

Pertemuan 9-11

3. Mahasiswa memahami dan dapat mengaplikasikan pengelolaan lingkungan kelas (indoor), Mengatur Tata Letak Kelas yang Menarik, Kunci Pengelolaan Kelas yang Efektif, Mengatur Area-area Bermain, Menerapkan Peraturan di Kelas, Pengelolaan yang menyangkut siswa/anak didik

Pertemuan 12-14

4. Mahasiswa memahami dan dapat mengaplikasikan pengertian saintifik dan mengapa perlu saintifik.

References

MINGGU
KE

KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN

BAHAN KAJIAN
(MATERI AJAR)

METODE
PEMBELAJARAN

PENGALAMAN
BELAJAR MHS

KRITERIA
PENILAIAN

BOBOT
NILAI

01

Mahasiswa memahami dan dapat mengaplikasikan pengertian Pengelolaan Kelas

Pengertian Pengelolaan Kelas

Diskusi dan paparan, tugas

Mahasiswa mampu mengaplikasikan pengertian Pengelolaan Kelas

Diskusi dan paparan, tugas

5 %

02

Mahasiswa memahami dan dapat mengaplikasikan tujuan pengelolaan kelas

tujuan pengelolaan kelas

Diskusi dan paparan, tugas

Mahasiswa mampu mengaplikasikan tujuan pengelolaan kelas

Diskusi dan paparan, tugas

5 %

03

Mahasiswa memahami dan dapat mengaplikasikan fungsi pengelolaan kelas

fungsi pengelolaan kelas

Diskusi dan paparan, tugas

Mahasiswa mampu mengaplikasikan fungsi pengelolaan kelas

Diskusi dan paparan, tugas

5 %

04

Mahasiswa memahami dan dapat mengaplikasikan pengertian, tujuan dan fungsi pengelolaan kelas (Pengulangan)

pengertian, tujuan dan fungsi pengelolaan kelas

Diskusi dan paparan, tugas

Mahasiswa mampu mengaplikasikan pengertian, tujuan dan fungsi pengelolaan kelas (Pengulangan)

Diskusi dan paparan, tugas

5 %

05

Mahasiswa memahami dan dapat mengaplikasikan faktor yang mempengaruhi pengelolaan kelas

faktor yang mempengaruhi pengelolaan kelas

Diskusi dan paparan, tugas

Mahasiswa mampu mengaplikasikan faktor yang mempengaruhi pengelolaan kelas

Diskusi dan paparan, tugas

5 %

06

Mahasiswa memahami dan dapat mengaplikasikan faktor yang mempengaruhi pengelolaan kelas

faktor yang mempengaruhi pengelolaan kelas

Diskusi dan paparan, tugas

Mahasiswa mampu mengaplikasikan faktor yang mempengaruhi pengelolaan kelas

Diskusi dan paparan, tugas

5 %

07

Mahasiswa memahami dan dapat mengaplikasikan dasar psikologis dalam pengelolaan kelas

dasar psikologis dalam pengelolaan kelas

Diskusi dan paparan, tugas

Mahasiswa mampu mengaplikasikan dasar psikologis dalam pengelolaan kelas

Diskusi dan paparan, tugas

5 %

08

Mahasiswa memahami dan dapat mengaplikasikan dasar psikologis dalam pengelolaan kelas

dasar psikologis dalam pengelolaan kelas

Diskusi dan paparan, tugas

Mahasiswa mampu mengaplikasikan dasar psikologis dalam pengelolaan kelas

Diskusi dan paparan, tugas

5 %

09

UTS

   

 

 

 


Details ...
Course Descriptions

A. Pertemuan 1,2,3 dan 4

 

A.  Pengelolaan Kelas

1.      Pengertian Pengelolaan Kelas

Menurut Nugraha (2010:16)  pengelolaan kelas  terdiri  dari  dua  kata,  yaitu  “pengelolaan”  dan  “kelas”. Pengelolaan  merupakan  terjemahan  dari  kata  management berasal  dari  kata  “to  manage”  yang  berarti  mengatur, melaksanakan,  mengelola,  mengendalikan,  dan memperlakukan.  Namun  kata  manegement  sendiri  sudah diserap  ke  dalam  bahasa  Indonesia  menjadi  kata  manajemen yang berarti sama dengan istilah “pengelolaan”, yakni sebagai proses mengoordinasi dan mengintegrasikan kegiatan-kegiatan kerja agar dapat diselesaikan secara efisien dan efektif.

2.   Konsep Utama Pengelolaan Kelas

a. Penataan Ruang Kelas

Ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan oleh guru dalam menata lingkungan fisik kelas menurut Loisell (Winataputra, 2003: 9.22) yaitu:

1)   Visibility ( Keleluasaan Pandangan)

2)   Accesibility (mudah dicapai) barang-barang yang dibutuhkan selama proses pembelajaran.

3)   Fleksibilitas (Keluwesan)

4)   Kenyamanan

5)   Keindahan

     b.      Fungsi Pengelolaan Kelas

1)   Merencanakan

        Penerapan di aplikasikan  di  dalam  kelas  oleh  guru  untuk  mendukung tujuan belajar yang hendak dicapainya

2)   Mengorganisasikan

         menyusun  hubungan perilaku  yang  efektif  antar  personal,  sehingga  mereka dapat  bekerja  secara  efisien  dan  memperoleh  keputusan pribadi  dalam  melaksanakan  tugas-tugas  dalam situasi lingkungan  yang  ada  guna  mencapai  tujuan  dan sasaran tertentu.

3)   Memimpin

Seorang  pemimpin  dalam  melaksanakan amanatnya dapat menjadi pengarah yang didengar ide dan pemikiranya oleh para anggota organisasi. dibarengi  dengan memiliki kepribadian yang dapat dijadikan suri tauladan.

4)   Mengawasi

Mengawasi (controling),kmenentukan  apakah  fungsinya  dalam mengorganisasikan  dan memimpin  di  atas  telah  berhasil dalam  mewujudkan  tujuan  yang  telahdirumuskan

c.       Tujuan Pengelolaan Kelas

1)        Untuk  menciptakan  suasana  kelas  yang  menyenangkan bagi  anak

2)        Penyediaan  fasilitas  bagi  macam-macam  kegiatan  belajar anak dalam lingkungan sosial, emosional, dan intelektual dalam kelas. Fasilitas yang disediakan itu memungkinkan anak belajar dan bekerja.

3)        Terciptanya  suasana  sosial  yang  memberikan  kepuasan, suasana  disiplin,  perkembangan  intelektual,  emosional, dan sikap serta apresiasi pada anak.

4)        Membina  dan  membimbing  anak  dengan  latar  belakang sosial, ekonomi, budaya serta sifat individunya.

B. Pertemuan 5,6,7 dan 8

Faktor yang Mempengaruhi Pengelolaan Kelas

1)        Faktor Kurikulum

2)        Faktor gedung dan sarana kelas

3)        Faktor lingkungan fisik

Dasar Psikologis Dalam Pengelolaan Kelas

1)   Masalah motivasi

2)   Masalah belajar

3)   Masalah individu atau pribadi

C. Pertemuan 9,10 dan 11

Aplikasi Manajemen Kelas di PAUD

1.    Merancang Lingkungan Kelas

a.    Pengelolaan lingkungan dalam kelas (indoor)

Dalam  hal  ini  umumnya  terdapat  beberapa pusat kegiatan, diantaranya :

1)      Pusat kegiatan seni dan pekerjaan tangan

2)      Pusat bermain drama

3)      Pusat penyusunan balok

4)      Pusat memanipulasi materi

5)       Pusat musik

6)      Pusat pameran

Pusat-pusat  tersebut  dapat  disesuaikan  dengan minat anak atau tema yang ada.

b.    Pengelolaan lingkungan di luar kelas (outdoor)

1)   Penataan Lokasi kegiatan dengan berbagai sarananya

Tempat aktivitas outdoor diharapkan tidak dirancang mengelilingi  bangunan  sekolah. 

2)   Ukuran

Ukuran pada umumnya 2,5 mper  anak.The  Child  Welfare  league merekomendasikan sekitar 6 m2 per anak. Untuk tempat naungan  atau  teras  harus  ditambahkan  minimal  4,5 mper anak.

3)   Penataan Pagar sekolah secara tepat

Penggunaan  pagar membebaskan  anak  dari  rasa  khawatir,  dan mencegah  binatang  masuk  kedalam..

4)   Pengelolaan tanah lapang

tanah  datar  yang  lapang relatif membosankan dan kurang bervariasi, sedangkan tanah  yang  bergelombang  dapat  memiliki  beberapa keuntungan.

5)   Pengelolaan dan penanganan permukaan tanah

Permukaan  tanah  untuk  anak  usia  dini  pada dasarnya harus berumput atau menggunakan kayu, pasir atau  tanah  yang  lembek  dan  memiliki  tempat  yang paling cepat kering didekat bangunan.

6)   Pembuatan atap atau naungan

 Tujuan pengadaan atap  atau  naungan  adalah  untuk  memfasilitasi permainan  pasif  selama  cuaca  cerah  untuk  permainan aktif  selama  cuaca  buruk.  Atap/naungan  harus dirancang  agar  memungkinkan  masuknya  udara  dan matahari secara maksimum.

2.    Mengatur Tata Letak Kelas yang Menarik

Prinsip penataan kelas (Evertson, Emmer & Worsham, 2003) diantaranya adalah:

1.    Kurangi kepadatan tempat lalu lalang

2.    Pastikan bahwa guru dapat dengan mudah melihat semua murid. Tugas manajemen yang penting adalah memonitor siswanya secara cermat.

3.    Materi pengajaran dan perlengkapan murid harus mudah di akses

4.    Pastikan murid dapat dengan mudah melihat semua presentasi kelompok, missal: Pasanglah poster di tinggi mata anak sehingga bisa diakses oleh mata anak.

3.    Kunci Pengelolaan Kelas yang Efektif

a.    Faktor terpenting dalam mengatur sebuah kelas adalah keamanan. Bila ada peralatan, material, atau permainan di kelas yang tidak aman, segera singkirkan

b.    Saat anak-anak terlihat bosan atau gelisah dan berlalu lalang tanpa tujuan dalam kelas, itulah waktunya untuk menambahkan beberapa mainan baru, atau memperkenalkan sebuah mainan baru pada anak-anak, atau mengubah setting kelas.

c.    Beberapa anak memberikan respon negatif terhadap warna-warna cerah, terutama anak-anak yang memiliki kebutuhan khusus. Apabila kelas terlalu berwarna dan ramai, perlembutlah skema warna untuk mencegah anak-anak terganggu karena cerahnya ruangan tersebut.

4.    Mengatur Area-area Bermain

Beberapa tips untuk membantu pemilihan acara bermain:

a.       Batasi jumlah anak yang dapat memilih sebuah area

b.      Beritahu anak-anak bahwa mereka harus tetap berada di area pilihan mereka sepanjang permainan masih berlangsung

c.       Apabila anak-anak berperilaku menyimpang selama acara bermain, ajak mereka keluar area untuk beberapa saat, dan jelaskan mengapa mereka dibawa keluar. Beri kesempatan untuk kembali ke permainan mereka. Bila perilaku mereka tetap berulang, mereka perlu berpindah area

d.      Bila cukup banyak area yang tersedia, jadwalkan anak-anak untuk meninggalkan area pilihan mereka, dan berpindah ke area lainnya dengan menggunakan “Papan Acara Bermain.”

5.    Menerapkan Peraturan di Kelas

Berikut beberapa contoh peraturan kelas:

1)      Mendengarkan ketika guru sedang berbicara

2)      Mendengarkan pendapat teman

3)      Mengikuti arahan atau aturan permainan

4)      Menggunakan suara yang lazim digunakan didalam kelas seperti tidak berteriak terlalu kencang

5)      Berjalan di dalam kelas dan tidak berlarian

6)      Tidak boleh memukul teman

5.      Pengelolaan yang menyangkut siswa/anak didik

Suharsimi  Arikunto  dalam  bukunya  yang  berjudul Pengelolaan  Kelas  dan  Siswa  mengatakan  pengelolaan siswa/anak  didik  adalah  Pengaturan  suasana  belajar  di sekolah  sedemikian  rupa  sehingga  setiap  siswa  mendapat pelayanan  menurut  kebutuhan  dan  mencapai  hasil pendidikan yang maksimal secara efektif dan efisien.

Di  dalam  kelas  manapun,  sebaiknya  anak mendapat  kesempatan  beberapa  tanggungjawab  yang merupakan  tugas  dalam  kelas,  misalnya,  menyimpan atau  meletakkan  kembali  pada  tempatnya  alat permainan  atau  materi  yang  baru  saja  dipergunakan, serta tetap menjaga kebersihan dan kerapian kelas.

D. Pertemuan 12, 13 dan 14

Apa itu pendekatan saintifik?

Pendekatan saintifik dalam kurikulum 2013 PAUD –Pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif membangun kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan melalui tahapan mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, menalar, dan mengomunikasikan.

Mengapa perlu menggunakan pendekatan saintifik?

Pendekatan saintifik di PAUD perlu diimplementasikan karena akan :

  • Mendorong anak agar memiliki kemampuan berpikir kritis, analitis, dan memiliki kemampuan memecahkan masalah.
  • Memberikan pengalaman belajar yang lebih bermakna kepada anak dengan mendorong anak melakukan kegiatan mengamati,menanya, mengumpulkan informasi,menalar/mengasosiasi,dan mengomunikasikan.
  • Mendorong anak mencari tahu dari berbagai sumber melalui observasi dan bukan hanya diberitahu.

5 Proses Pelaksanaan Pendekatan Saintifik PAUD

Bagaimana pelaksanaan pendekatan saintifik?

Pendekatan saintifik dilaksanakan dengan cara/ proses sebagai berikut:
– Mengamati
– Menanya
– Mengumpulkan informasi
– Menalar/Mengasosiasi
– Mengomunikasikan

Learning Outcomes

Pertemuan 1-4

1. Mahasiswa memahami dan dapat mengaplikasikan pengertian, tujuan dan fungsi pengelolaan kelas.

Pertemuan 5-8

2. Mahasiswa memahami dan dapat mengaplikasikan faktor yang mempengaruhi pengelolaan kelas dan dasar psikologis dalam pengelolaan kelas.

Pertemuan 9-11

3. Mahasiswa memahami dan dapat mengaplikasikan pengelolaan lingkungan kelas (indoor), Mengatur Tata Letak Kelas yang Menarik, Kunci Pengelolaan Kelas yang Efektif, Mengatur Area-area Bermain, Menerapkan Peraturan di Kelas, Pengelolaan yang menyangkut siswa/anak didik

Pertemuan 12-14

4. Mahasiswa memahami dan dapat mengaplikasikan pengertian saintifik dan mengapa perlu saintifik.

References

MINGGU
KE

KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN

BAHAN KAJIAN
(MATERI AJAR)

METODE
PEMBELAJARAN

PENGALAMAN
BELAJAR MHS

KRITERIA
PENILAIAN

BOBOT
NILAI

01

Mahasiswa memahami dan dapat mengaplikasikan pengertian Pengelolaan Kelas

Pengertian Pengelolaan Kelas

Diskusi dan paparan, tugas

Mahasiswa mampu mengaplikasikan pengertian Pengelolaan Kelas

Diskusi dan paparan, tugas

5 %

02

Mahasiswa memahami dan dapat mengaplikasikan tujuan pengelolaan kelas

tujuan pengelolaan kelas

Diskusi dan paparan, tugas

Mahasiswa mampu mengaplikasikan tujuan pengelolaan kelas

Diskusi dan paparan, tugas

5 %

03

Mahasiswa memahami dan dapat mengaplikasikan fungsi pengelolaan kelas

fungsi pengelolaan kelas

Diskusi dan paparan, tugas

Mahasiswa mampu mengaplikasikan fungsi pengelolaan kelas

Diskusi dan paparan, tugas

5 %

04

Mahasiswa memahami dan dapat mengaplikasikan pengertian, tujuan dan fungsi pengelolaan kelas (Pengulangan)

pengertian, tujuan dan fungsi pengelolaan kelas

Diskusi dan paparan, tugas

Mahasiswa mampu mengaplikasikan pengertian, tujuan dan fungsi pengelolaan kelas (Pengulangan)

Diskusi dan paparan, tugas

5 %

05

Mahasiswa memahami dan dapat mengaplikasikan faktor yang mempengaruhi pengelolaan kelas

faktor yang mempengaruhi pengelolaan kelas

Diskusi dan paparan, tugas

Mahasiswa mampu mengaplikasikan faktor yang mempengaruhi pengelolaan kelas

Diskusi dan paparan, tugas

5 %

06

Mahasiswa memahami dan dapat mengaplikasikan faktor yang mempengaruhi pengelolaan kelas

faktor yang mempengaruhi pengelolaan kelas

Diskusi dan paparan, tugas

Mahasiswa mampu mengaplikasikan faktor yang mempengaruhi pengelolaan kelas

Diskusi dan paparan, tugas

5 %

07

Mahasiswa memahami dan dapat mengaplikasikan dasar psikologis dalam pengelolaan kelas

dasar psikologis dalam pengelolaan kelas

Diskusi dan paparan, tugas

Mahasiswa mampu mengaplikasikan dasar psikologis dalam pengelolaan kelas

Diskusi dan paparan, tugas

5 %

08

Mahasiswa memahami dan dapat mengaplikasikan dasar psikologis dalam pengelolaan kelas

dasar psikologis dalam pengelolaan kelas

Diskusi dan paparan, tugas

Mahasiswa mampu mengaplikasikan dasar psikologis dalam pengelolaan kelas

Diskusi dan paparan, tugas

5 %

09

UTS

   

 

 

 


Details ...
Course Descriptions

A. Pertemuan 1,2,3 dan 4

 

A.  Pengelolaan Kelas

1.      Pengertian Pengelolaan Kelas

Menurut Nugraha (2010:16)  pengelolaan kelas  terdiri  dari  dua  kata,  yaitu  “pengelolaan”  dan  “kelas”. Pengelolaan  merupakan  terjemahan  dari  kata  management berasal  dari  kata  “to  manage”  yang  berarti  mengatur, melaksanakan,  mengelola,  mengendalikan,  dan memperlakukan.  Namun  kata  manegement  sendiri  sudah diserap  ke  dalam  bahasa  Indonesia  menjadi  kata  manajemen yang berarti sama dengan istilah “pengelolaan”, yakni sebagai proses mengoordinasi dan mengintegrasikan kegiatan-kegiatan kerja agar dapat diselesaikan secara efisien dan efektif.

2.   Konsep Utama Pengelolaan Kelas

a. Penataan Ruang Kelas

Ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan oleh guru dalam menata lingkungan fisik kelas menurut Loisell (Winataputra, 2003: 9.22) yaitu:

1)   Visibility ( Keleluasaan Pandangan)

2)   Accesibility (mudah dicapai) barang-barang yang dibutuhkan selama proses pembelajaran.

3)   Fleksibilitas (Keluwesan)

4)   Kenyamanan

5)   Keindahan

     b.      Fungsi Pengelolaan Kelas

1)   Merencanakan

        Penerapan di aplikasikan  di  dalam  kelas  oleh  guru  untuk  mendukung tujuan belajar yang hendak dicapainya

2)   Mengorganisasikan

         menyusun  hubungan perilaku  yang  efektif  antar  personal,  sehingga  mereka dapat  bekerja  secara  efisien  dan  memperoleh  keputusan pribadi  dalam  melaksanakan  tugas-tugas  dalam situasi lingkungan  yang  ada  guna  mencapai  tujuan  dan sasaran tertentu.

3)   Memimpin

Seorang  pemimpin  dalam  melaksanakan amanatnya dapat menjadi pengarah yang didengar ide dan pemikiranya oleh para anggota organisasi. dibarengi  dengan memiliki kepribadian yang dapat dijadikan suri tauladan.

4)   Mengawasi

Mengawasi (controling),kmenentukan  apakah  fungsinya  dalam mengorganisasikan  dan memimpin  di  atas  telah  berhasil dalam  mewujudkan  tujuan  yang  telahdirumuskan

c.       Tujuan Pengelolaan Kelas

1)        Untuk  menciptakan  suasana  kelas  yang  menyenangkan bagi  anak

2)        Penyediaan  fasilitas  bagi  macam-macam  kegiatan  belajar anak dalam lingkungan sosial, emosional, dan intelektual dalam kelas. Fasilitas yang disediakan itu memungkinkan anak belajar dan bekerja.

3)        Terciptanya  suasana  sosial  yang  memberikan  kepuasan, suasana  disiplin,  perkembangan  intelektual,  emosional, dan sikap serta apresiasi pada anak.

4)        Membina  dan  membimbing  anak  dengan  latar  belakang sosial, ekonomi, budaya serta sifat individunya.

B. Pertemuan 5,6,7 dan 8

Faktor yang Mempengaruhi Pengelolaan Kelas

1)        Faktor Kurikulum

2)        Faktor gedung dan sarana kelas

3)        Faktor lingkungan fisik

Dasar Psikologis Dalam Pengelolaan Kelas

1)   Masalah motivasi

2)   Masalah belajar

3)   Masalah individu atau pribadi

C. Pertemuan 9,10 dan 11

Aplikasi Manajemen Kelas di PAUD

1.    Merancang Lingkungan Kelas

a.    Pengelolaan lingkungan dalam kelas (indoor)

Dalam  hal  ini  umumnya  terdapat  beberapa pusat kegiatan, diantaranya :

1)      Pusat kegiatan seni dan pekerjaan tangan

2)      Pusat bermain drama

3)      Pusat penyusunan balok

4)      Pusat memanipulasi materi

5)       Pusat musik

6)      Pusat pameran

Pusat-pusat  tersebut  dapat  disesuaikan  dengan minat anak atau tema yang ada.

b.    Pengelolaan lingkungan di luar kelas (outdoor)

1)   Penataan Lokasi kegiatan dengan berbagai sarananya

Tempat aktivitas outdoor diharapkan tidak dirancang mengelilingi  bangunan  sekolah. 

2)   Ukuran

Ukuran pada umumnya 2,5 mper  anak.The  Child  Welfare  league merekomendasikan sekitar 6 m2 per anak. Untuk tempat naungan  atau  teras  harus  ditambahkan  minimal  4,5 mper anak.

3)   Penataan Pagar sekolah secara tepat

Penggunaan  pagar membebaskan  anak  dari  rasa  khawatir,  dan mencegah  binatang  masuk  kedalam..

4)   Pengelolaan tanah lapang

tanah  datar  yang  lapang relatif membosankan dan kurang bervariasi, sedangkan tanah  yang  bergelombang  dapat  memiliki  beberapa keuntungan.

5)   Pengelolaan dan penanganan permukaan tanah

Permukaan  tanah  untuk  anak  usia  dini  pada dasarnya harus berumput atau menggunakan kayu, pasir atau  tanah  yang  lembek  dan  memiliki  tempat  yang paling cepat kering didekat bangunan.

6)   Pembuatan atap atau naungan

 Tujuan pengadaan atap  atau  naungan  adalah  untuk  memfasilitasi permainan  pasif  selama  cuaca  cerah  untuk  permainan aktif  selama  cuaca  buruk.  Atap/naungan  harus dirancang  agar  memungkinkan  masuknya  udara  dan matahari secara maksimum.

2.    Mengatur Tata Letak Kelas yang Menarik

Prinsip penataan kelas (Evertson, Emmer & Worsham, 2003) diantaranya adalah:

1.    Kurangi kepadatan tempat lalu lalang

2.    Pastikan bahwa guru dapat dengan mudah melihat semua murid. Tugas manajemen yang penting adalah memonitor siswanya secara cermat.

3.    Materi pengajaran dan perlengkapan murid harus mudah di akses

4.    Pastikan murid dapat dengan mudah melihat semua presentasi kelompok, missal: Pasanglah poster di tinggi mata anak sehingga bisa diakses oleh mata anak.

3.    Kunci Pengelolaan Kelas yang Efektif

a.    Faktor terpenting dalam mengatur sebuah kelas adalah keamanan. Bila ada peralatan, material, atau permainan di kelas yang tidak aman, segera singkirkan

b.    Saat anak-anak terlihat bosan atau gelisah dan berlalu lalang tanpa tujuan dalam kelas, itulah waktunya untuk menambahkan beberapa mainan baru, atau memperkenalkan sebuah mainan baru pada anak-anak, atau mengubah setting kelas.

c.    Beberapa anak memberikan respon negatif terhadap warna-warna cerah, terutama anak-anak yang memiliki kebutuhan khusus. Apabila kelas terlalu berwarna dan ramai, perlembutlah skema warna untuk mencegah anak-anak terganggu karena cerahnya ruangan tersebut.

4.    Mengatur Area-area Bermain

Beberapa tips untuk membantu pemilihan acara bermain:

a.       Batasi jumlah anak yang dapat memilih sebuah area

b.      Beritahu anak-anak bahwa mereka harus tetap berada di area pilihan mereka sepanjang permainan masih berlangsung

c.       Apabila anak-anak berperilaku menyimpang selama acara bermain, ajak mereka keluar area untuk beberapa saat, dan jelaskan mengapa mereka dibawa keluar. Beri kesempatan untuk kembali ke permainan mereka. Bila perilaku mereka tetap berulang, mereka perlu berpindah area

d.      Bila cukup banyak area yang tersedia, jadwalkan anak-anak untuk meninggalkan area pilihan mereka, dan berpindah ke area lainnya dengan menggunakan “Papan Acara Bermain.”

5.    Menerapkan Peraturan di Kelas

Berikut beberapa contoh peraturan kelas:

1)      Mendengarkan ketika guru sedang berbicara

2)      Mendengarkan pendapat teman

3)      Mengikuti arahan atau aturan permainan

4)      Menggunakan suara yang lazim digunakan didalam kelas seperti tidak berteriak terlalu kencang

5)      Berjalan di dalam kelas dan tidak berlarian

6)      Tidak boleh memukul teman

5.      Pengelolaan yang menyangkut siswa/anak didik

Suharsimi  Arikunto  dalam  bukunya  yang  berjudul Pengelolaan  Kelas  dan  Siswa  mengatakan  pengelolaan siswa/anak  didik  adalah  Pengaturan  suasana  belajar  di sekolah  sedemikian  rupa  sehingga  setiap  siswa  mendapat pelayanan  menurut  kebutuhan  dan  mencapai  hasil pendidikan yang maksimal secara efektif dan efisien.

Di  dalam  kelas  manapun,  sebaiknya  anak mendapat  kesempatan  beberapa  tanggungjawab  yang merupakan  tugas  dalam  kelas,  misalnya,  menyimpan atau  meletakkan  kembali  pada  tempatnya  alat permainan  atau  materi  yang  baru  saja  dipergunakan, serta tetap menjaga kebersihan dan kerapian kelas.

D. Pertemuan 12, 13 dan 14

Apa itu pendekatan saintifik?

Pendekatan saintifik dalam kurikulum 2013 PAUD –Pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif membangun kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan melalui tahapan mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, menalar, dan mengomunikasikan.

Mengapa perlu menggunakan pendekatan saintifik?

Pendekatan saintifik di PAUD perlu diimplementasikan karena akan :

  • Mendorong anak agar memiliki kemampuan berpikir kritis, analitis, dan memiliki kemampuan memecahkan masalah.
  • Memberikan pengalaman belajar yang lebih bermakna kepada anak dengan mendorong anak melakukan kegiatan mengamati,menanya, mengumpulkan informasi,menalar/mengasosiasi,dan mengomunikasikan.
  • Mendorong anak mencari tahu dari berbagai sumber melalui observasi dan bukan hanya diberitahu.

5 Proses Pelaksanaan Pendekatan Saintifik PAUD

Bagaimana pelaksanaan pendekatan saintifik?

Pendekatan saintifik dilaksanakan dengan cara/ proses sebagai berikut:
– Mengamati
– Menanya
– Mengumpulkan informasi
– Menalar/Mengasosiasi
– Mengomunikasikan

Learning Outcomes

Pertemuan 1-4

1. Mahasiswa memahami dan dapat mengaplikasikan pengertian, tujuan dan fungsi pengelolaan kelas.

Pertemuan 5-8

2. Mahasiswa memahami dan dapat mengaplikasikan faktor yang mempengaruhi pengelolaan kelas dan dasar psikologis dalam pengelolaan kelas.

Pertemuan 9-11

3. Mahasiswa memahami dan dapat mengaplikasikan pengelolaan lingkungan kelas (indoor), Mengatur Tata Letak Kelas yang Menarik, Kunci Pengelolaan Kelas yang Efektif, Mengatur Area-area Bermain, Menerapkan Peraturan di Kelas, Pengelolaan yang menyangkut siswa/anak didik

Pertemuan 12-14

4. Mahasiswa memahami dan dapat mengaplikasikan pengertian saintifik dan mengapa perlu saintifik.

References

MINGGU
KE

KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN

BAHAN KAJIAN
(MATERI AJAR)

METODE
PEMBELAJARAN

PENGALAMAN
BELAJAR MHS

KRITERIA
PENILAIAN

BOBOT
NILAI

01

Mahasiswa memahami dan dapat mengaplikasikan pengertian Pengelolaan Kelas

Pengertian Pengelolaan Kelas

Diskusi dan paparan, tugas

Mahasiswa mampu mengaplikasikan pengertian Pengelolaan Kelas

Diskusi dan paparan, tugas

5 %

02

Mahasiswa memahami dan dapat mengaplikasikan tujuan pengelolaan kelas

tujuan pengelolaan kelas

Diskusi dan paparan, tugas

Mahasiswa mampu mengaplikasikan tujuan pengelolaan kelas

Diskusi dan paparan, tugas

5 %

03

Mahasiswa memahami dan dapat mengaplikasikan fungsi pengelolaan kelas

fungsi pengelolaan kelas

Diskusi dan paparan, tugas

Mahasiswa mampu mengaplikasikan fungsi pengelolaan kelas

Diskusi dan paparan, tugas

5 %

04

Mahasiswa memahami dan dapat mengaplikasikan pengertian, tujuan dan fungsi pengelolaan kelas (Pengulangan)

pengertian, tujuan dan fungsi pengelolaan kelas

Diskusi dan paparan, tugas

Mahasiswa mampu mengaplikasikan pengertian, tujuan dan fungsi pengelolaan kelas (Pengulangan)

Diskusi dan paparan, tugas

5 %

05

Mahasiswa memahami dan dapat mengaplikasikan faktor yang mempengaruhi pengelolaan kelas

faktor yang mempengaruhi pengelolaan kelas

Diskusi dan paparan, tugas

Mahasiswa mampu mengaplikasikan faktor yang mempengaruhi pengelolaan kelas

Diskusi dan paparan, tugas

5 %

06

Mahasiswa memahami dan dapat mengaplikasikan faktor yang mempengaruhi pengelolaan kelas

faktor yang mempengaruhi pengelolaan kelas

Diskusi dan paparan, tugas

Mahasiswa mampu mengaplikasikan faktor yang mempengaruhi pengelolaan kelas

Diskusi dan paparan, tugas

5 %

07

Mahasiswa memahami dan dapat mengaplikasikan dasar psikologis dalam pengelolaan kelas

dasar psikologis dalam pengelolaan kelas

Diskusi dan paparan, tugas

Mahasiswa mampu mengaplikasikan dasar psikologis dalam pengelolaan kelas

Diskusi dan paparan, tugas

5 %

08

Mahasiswa memahami dan dapat mengaplikasikan dasar psikologis dalam pengelolaan kelas

dasar psikologis dalam pengelolaan kelas

Diskusi dan paparan, tugas

Mahasiswa mampu mengaplikasikan dasar psikologis dalam pengelolaan kelas

Diskusi dan paparan, tugas

5 %

09

UTS

   

 

 

 


Details ...
Course Descriptions

A. Pertemuan 1,2,3 dan 4

 

A.  Pengelolaan Kelas

1.      Pengertian Pengelolaan Kelas

Menurut Nugraha (2010:16)  pengelolaan kelas  terdiri  dari  dua  kata,  yaitu  “pengelolaan”  dan  “kelas”. Pengelolaan  merupakan  terjemahan  dari  kata  management berasal  dari  kata  “to  manage”  yang  berarti  mengatur, melaksanakan,  mengelola,  mengendalikan,  dan memperlakukan.  Namun  kata  manegement  sendiri  sudah diserap  ke  dalam  bahasa  Indonesia  menjadi  kata  manajemen yang berarti sama dengan istilah “pengelolaan”, yakni sebagai proses mengoordinasi dan mengintegrasikan kegiatan-kegiatan kerja agar dapat diselesaikan secara efisien dan efektif.

2.   Konsep Utama Pengelolaan Kelas

a. Penataan Ruang Kelas

Ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan oleh guru dalam menata lingkungan fisik kelas menurut Loisell (Winataputra, 2003: 9.22) yaitu:

1)   Visibility ( Keleluasaan Pandangan)

2)   Accesibility (mudah dicapai) barang-barang yang dibutuhkan selama proses pembelajaran.

3)   Fleksibilitas (Keluwesan)

4)   Kenyamanan

5)   Keindahan

     b.      Fungsi Pengelolaan Kelas

1)   Merencanakan

        Penerapan di aplikasikan  di  dalam  kelas  oleh  guru  untuk  mendukung tujuan belajar yang hendak dicapainya

2)   Mengorganisasikan

         menyusun  hubungan perilaku  yang  efektif  antar  personal,  sehingga  mereka dapat  bekerja  secara  efisien  dan  memperoleh  keputusan pribadi  dalam  melaksanakan  tugas-tugas  dalam situasi lingkungan  yang  ada  guna  mencapai  tujuan  dan sasaran tertentu.

3)   Memimpin

Seorang  pemimpin  dalam  melaksanakan amanatnya dapat menjadi pengarah yang didengar ide dan pemikiranya oleh para anggota organisasi. dibarengi  dengan memiliki kepribadian yang dapat dijadikan suri tauladan.

4)   Mengawasi

Mengawasi (controling),kmenentukan  apakah  fungsinya  dalam mengorganisasikan  dan memimpin  di  atas  telah  berhasil dalam  mewujudkan  tujuan  yang  telahdirumuskan

c.       Tujuan Pengelolaan Kelas

1)        Untuk  menciptakan  suasana  kelas  yang  menyenangkan bagi  anak

2)        Penyediaan  fasilitas  bagi  macam-macam  kegiatan  belajar anak dalam lingkungan sosial, emosional, dan intelektual dalam kelas. Fasilitas yang disediakan itu memungkinkan anak belajar dan bekerja.

3)        Terciptanya  suasana  sosial  yang  memberikan  kepuasan, suasana  disiplin,  perkembangan  intelektual,  emosional, dan sikap serta apresiasi pada anak.

4)        Membina  dan  membimbing  anak  dengan  latar  belakang sosial, ekonomi, budaya serta sifat individunya.

B. Pertemuan 5,6,7 dan 8

Faktor yang Mempengaruhi Pengelolaan Kelas

1)        Faktor Kurikulum

2)        Faktor gedung dan sarana kelas

3)        Faktor lingkungan fisik

Dasar Psikologis Dalam Pengelolaan Kelas

1)   Masalah motivasi

2)   Masalah belajar

3)   Masalah individu atau pribadi

C. Pertemuan 9,10 dan 11

Aplikasi Manajemen Kelas di PAUD

1.    Merancang Lingkungan Kelas

a.    Pengelolaan lingkungan dalam kelas (indoor)

Dalam  hal  ini  umumnya  terdapat  beberapa pusat kegiatan, diantaranya :

1)      Pusat kegiatan seni dan pekerjaan tangan

2)      Pusat bermain drama

3)      Pusat penyusunan balok

4)      Pusat memanipulasi materi

5)       Pusat musik

6)      Pusat pameran

Pusat-pusat  tersebut  dapat  disesuaikan  dengan minat anak atau tema yang ada.

b.    Pengelolaan lingkungan di luar kelas (outdoor)

1)   Penataan Lokasi kegiatan dengan berbagai sarananya

Tempat aktivitas outdoor diharapkan tidak dirancang mengelilingi  bangunan  sekolah. 

2)   Ukuran

Ukuran pada umumnya 2,5 mper  anak.The  Child  Welfare  league merekomendasikan sekitar 6 m2 per anak. Untuk tempat naungan  atau  teras  harus  ditambahkan  minimal  4,5 mper anak.

3)   Penataan Pagar sekolah secara tepat

Penggunaan  pagar membebaskan  anak  dari  rasa  khawatir,  dan mencegah  binatang  masuk  kedalam..

4)   Pengelolaan tanah lapang

tanah  datar  yang  lapang relatif membosankan dan kurang bervariasi, sedangkan tanah  yang  bergelombang  dapat  memiliki  beberapa keuntungan.

5)   Pengelolaan dan penanganan permukaan tanah

Permukaan  tanah  untuk  anak  usia  dini  pada dasarnya harus berumput atau menggunakan kayu, pasir atau  tanah  yang  lembek  dan  memiliki  tempat  yang paling cepat kering didekat bangunan.

6)   Pembuatan atap atau naungan

 Tujuan pengadaan atap  atau  naungan  adalah  untuk  memfasilitasi permainan  pasif  selama  cuaca  cerah  untuk  permainan aktif  selama  cuaca  buruk.  Atap/naungan  harus dirancang  agar  memungkinkan  masuknya  udara  dan matahari secara maksimum.

2.    Mengatur Tata Letak Kelas yang Menarik

Prinsip penataan kelas (Evertson, Emmer & Worsham, 2003) diantaranya adalah:

1.    Kurangi kepadatan tempat lalu lalang

2.    Pastikan bahwa guru dapat dengan mudah melihat semua murid. Tugas manajemen yang penting adalah memonitor siswanya secara cermat.

3.    Materi pengajaran dan perlengkapan murid harus mudah di akses

4.    Pastikan murid dapat dengan mudah melihat semua presentasi kelompok, missal: Pasanglah poster di tinggi mata anak sehingga bisa diakses oleh mata anak.

3.    Kunci Pengelolaan Kelas yang Efektif

a.    Faktor terpenting dalam mengatur sebuah kelas adalah keamanan. Bila ada peralatan, material, atau permainan di kelas yang tidak aman, segera singkirkan

b.    Saat anak-anak terlihat bosan atau gelisah dan berlalu lalang tanpa tujuan dalam kelas, itulah waktunya untuk menambahkan beberapa mainan baru, atau memperkenalkan sebuah mainan baru pada anak-anak, atau mengubah setting kelas.

c.    Beberapa anak memberikan respon negatif terhadap warna-warna cerah, terutama anak-anak yang memiliki kebutuhan khusus. Apabila kelas terlalu berwarna dan ramai, perlembutlah skema warna untuk mencegah anak-anak terganggu karena cerahnya ruangan tersebut.

4.    Mengatur Area-area Bermain

Beberapa tips untuk membantu pemilihan acara bermain:

a.       Batasi jumlah anak yang dapat memilih sebuah area

b.      Beritahu anak-anak bahwa mereka harus tetap berada di area pilihan mereka sepanjang permainan masih berlangsung

c.       Apabila anak-anak berperilaku menyimpang selama acara bermain, ajak mereka keluar area untuk beberapa saat, dan jelaskan mengapa mereka dibawa keluar. Beri kesempatan untuk kembali ke permainan mereka. Bila perilaku mereka tetap berulang, mereka perlu berpindah area

d.      Bila cukup banyak area yang tersedia, jadwalkan anak-anak untuk meninggalkan area pilihan mereka, dan berpindah ke area lainnya dengan menggunakan “Papan Acara Bermain.”

5.    Menerapkan Peraturan di Kelas

Berikut beberapa contoh peraturan kelas:

1)      Mendengarkan ketika guru sedang berbicara

2)      Mendengarkan pendapat teman

3)      Mengikuti arahan atau aturan permainan

4)      Menggunakan suara yang lazim digunakan didalam kelas seperti tidak berteriak terlalu kencang

5)      Berjalan di dalam kelas dan tidak berlarian

6)      Tidak boleh memukul teman

5.      Pengelolaan yang menyangkut siswa/anak didik

Suharsimi  Arikunto  dalam  bukunya  yang  berjudul Pengelolaan  Kelas  dan  Siswa  mengatakan  pengelolaan siswa/anak  didik  adalah  Pengaturan  suasana  belajar  di sekolah  sedemikian  rupa  sehingga  setiap  siswa  mendapat pelayanan  menurut  kebutuhan  dan  mencapai  hasil pendidikan yang maksimal secara efektif dan efisien.

Di  dalam  kelas  manapun,  sebaiknya  anak mendapat  kesempatan  beberapa  tanggungjawab  yang merupakan  tugas  dalam  kelas,  misalnya,  menyimpan atau  meletakkan  kembali  pada  tempatnya  alat permainan  atau  materi  yang  baru  saja  dipergunakan, serta tetap menjaga kebersihan dan kerapian kelas.

D. Pertemuan 12, 13 dan 14

Apa itu pendekatan saintifik?

Pendekatan saintifik dalam kurikulum 2013 PAUD –Pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif membangun kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan melalui tahapan mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, menalar, dan mengomunikasikan.

Mengapa perlu menggunakan pendekatan saintifik?

Pendekatan saintifik di PAUD perlu diimplementasikan karena akan :

  • Mendorong anak agar memiliki kemampuan berpikir kritis, analitis, dan memiliki kemampuan memecahkan masalah.
  • Memberikan pengalaman belajar yang lebih bermakna kepada anak dengan mendorong anak melakukan kegiatan mengamati,menanya, mengumpulkan informasi,menalar/mengasosiasi,dan mengomunikasikan.
  • Mendorong anak mencari tahu dari berbagai sumber melalui observasi dan bukan hanya diberitahu.

5 Proses Pelaksanaan Pendekatan Saintifik PAUD

Bagaimana pelaksanaan pendekatan saintifik?

Pendekatan saintifik dilaksanakan dengan cara/ proses sebagai berikut:
– Mengamati
– Menanya
– Mengumpulkan informasi
– Menalar/Mengasosiasi
– Mengomunikasikan

Learning Outcomes

Pertemuan 1-4

1. Mahasiswa memahami dan dapat mengaplikasikan pengertian, tujuan dan fungsi pengelolaan kelas.

Pertemuan 5-8

2. Mahasiswa memahami dan dapat mengaplikasikan faktor yang mempengaruhi pengelolaan kelas dan dasar psikologis dalam pengelolaan kelas.

Pertemuan 9-11

3. Mahasiswa memahami dan dapat mengaplikasikan pengelolaan lingkungan kelas (indoor), Mengatur Tata Letak Kelas yang Menarik, Kunci Pengelolaan Kelas yang Efektif, Mengatur Area-area Bermain, Menerapkan Peraturan di Kelas, Pengelolaan yang menyangkut siswa/anak didik

Pertemuan 12-14

4. Mahasiswa memahami dan dapat mengaplikasikan pengertian saintifik dan mengapa perlu saintifik.

References

MINGGU
KE

KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN

BAHAN KAJIAN
(MATERI AJAR)

METODE
PEMBELAJARAN

PENGALAMAN
BELAJAR MHS

KRITERIA
PENILAIAN

BOBOT
NILAI

01

Mahasiswa memahami dan dapat mengaplikasikan pengertian Pengelolaan Kelas

Pengertian Pengelolaan Kelas

Diskusi dan paparan, tugas

Mahasiswa mampu mengaplikasikan pengertian Pengelolaan Kelas

Diskusi dan paparan, tugas

5 %

02

Mahasiswa memahami dan dapat mengaplikasikan tujuan pengelolaan kelas

tujuan pengelolaan kelas

Diskusi dan paparan, tugas

Mahasiswa mampu mengaplikasikan tujuan pengelolaan kelas

Diskusi dan paparan, tugas

5 %

03

Mahasiswa memahami dan dapat mengaplikasikan fungsi pengelolaan kelas

fungsi pengelolaan kelas

Diskusi dan paparan, tugas

Mahasiswa mampu mengaplikasikan fungsi pengelolaan kelas

Diskusi dan paparan, tugas

5 %

04

Mahasiswa memahami dan dapat mengaplikasikan pengertian, tujuan dan fungsi pengelolaan kelas (Pengulangan)

pengertian, tujuan dan fungsi pengelolaan kelas

Diskusi dan paparan, tugas

Mahasiswa mampu mengaplikasikan pengertian, tujuan dan fungsi pengelolaan kelas (Pengulangan)

Diskusi dan paparan, tugas

5 %

05

Mahasiswa memahami dan dapat mengaplikasikan faktor yang mempengaruhi pengelolaan kelas

faktor yang mempengaruhi pengelolaan kelas

Diskusi dan paparan, tugas

Mahasiswa mampu mengaplikasikan faktor yang mempengaruhi pengelolaan kelas

Diskusi dan paparan, tugas

5 %

06

Mahasiswa memahami dan dapat mengaplikasikan faktor yang mempengaruhi pengelolaan kelas

faktor yang mempengaruhi pengelolaan kelas

Diskusi dan paparan, tugas

Mahasiswa mampu mengaplikasikan faktor yang mempengaruhi pengelolaan kelas

Diskusi dan paparan, tugas

5 %

07

Mahasiswa memahami dan dapat mengaplikasikan dasar psikologis dalam pengelolaan kelas

dasar psikologis dalam pengelolaan kelas

Diskusi dan paparan, tugas

Mahasiswa mampu mengaplikasikan dasar psikologis dalam pengelolaan kelas

Diskusi dan paparan, tugas

5 %

08

Mahasiswa memahami dan dapat mengaplikasikan dasar psikologis dalam pengelolaan kelas

dasar psikologis dalam pengelolaan kelas

Diskusi dan paparan, tugas

Mahasiswa mampu mengaplikasikan dasar psikologis dalam pengelolaan kelas

Diskusi dan paparan, tugas

5 %

09

UTS

   

 

 

 


Details ...
Course Descriptions

A. Pertemuan 1,2,3 dan 4

 

A.  Pengelolaan Kelas

1.      Pengertian Pengelolaan Kelas

Menurut Nugraha (2010:16)  pengelolaan kelas  terdiri  dari  dua  kata,  yaitu  “pengelolaan”  dan  “kelas”. Pengelolaan  merupakan  terjemahan  dari  kata  management berasal  dari  kata  “to  manage”  yang  berarti  mengatur, melaksanakan,  mengelola,  mengendalikan,  dan memperlakukan.  Namun  kata  manegement  sendiri  sudah diserap  ke  dalam  bahasa  Indonesia  menjadi  kata  manajemen yang berarti sama dengan istilah “pengelolaan”, yakni sebagai proses mengoordinasi dan mengintegrasikan kegiatan-kegiatan kerja agar dapat diselesaikan secara efisien dan efektif.

2.   Konsep Utama Pengelolaan Kelas

a. Penataan Ruang Kelas

Ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan oleh guru dalam menata lingkungan fisik kelas menurut Loisell (Winataputra, 2003: 9.22) yaitu:

1)   Visibility ( Keleluasaan Pandangan)

2)   Accesibility (mudah dicapai) barang-barang yang dibutuhkan selama proses pembelajaran.

3)   Fleksibilitas (Keluwesan)

4)   Kenyamanan

5)   Keindahan

     b.      Fungsi Pengelolaan Kelas

1)   Merencanakan

        Penerapan di aplikasikan  di  dalam  kelas  oleh  guru  untuk  mendukung tujuan belajar yang hendak dicapainya

2)   Mengorganisasikan

         menyusun  hubungan perilaku  yang  efektif  antar  personal,  sehingga  mereka dapat  bekerja  secara  efisien  dan  memperoleh  keputusan pribadi  dalam  melaksanakan  tugas-tugas  dalam situasi lingkungan  yang  ada  guna  mencapai  tujuan  dan sasaran tertentu.

3)   Memimpin

Seorang  pemimpin  dalam  melaksanakan amanatnya dapat menjadi pengarah yang didengar ide dan pemikiranya oleh para anggota organisasi. dibarengi  dengan memiliki kepribadian yang dapat dijadikan suri tauladan.

4)   Mengawasi

Mengawasi (controling),kmenentukan  apakah  fungsinya  dalam mengorganisasikan  dan memimpin  di  atas  telah  berhasil dalam  mewujudkan  tujuan  yang  telahdirumuskan

c.       Tujuan Pengelolaan Kelas

1)        Untuk  menciptakan  suasana  kelas  yang  menyenangkan bagi  anak

2)        Penyediaan  fasilitas  bagi  macam-macam  kegiatan  belajar anak dalam lingkungan sosial, emosional, dan intelektual dalam kelas. Fasilitas yang disediakan itu memungkinkan anak belajar dan bekerja.

3)        Terciptanya  suasana  sosial  yang  memberikan  kepuasan, suasana  disiplin,  perkembangan  intelektual,  emosional, dan sikap serta apresiasi pada anak.

4)        Membina  dan  membimbing  anak  dengan  latar  belakang sosial, ekonomi, budaya serta sifat individunya.

B. Pertemuan 5,6,7 dan 8

Faktor yang Mempengaruhi Pengelolaan Kelas

1)        Faktor Kurikulum

2)        Faktor gedung dan sarana kelas

3)        Faktor lingkungan fisik

Dasar Psikologis Dalam Pengelolaan Kelas

1)   Masalah motivasi

2)   Masalah belajar

3)   Masalah individu atau pribadi

C. Pertemuan 9,10 dan 11

Aplikasi Manajemen Kelas di PAUD

1.    Merancang Lingkungan Kelas

a.    Pengelolaan lingkungan dalam kelas (indoor)

Dalam  hal  ini  umumnya  terdapat  beberapa pusat kegiatan, diantaranya :

1)      Pusat kegiatan seni dan pekerjaan tangan

2)      Pusat bermain drama

3)      Pusat penyusunan balok

4)      Pusat memanipulasi materi

5)       Pusat musik

6)      Pusat pameran

Pusat-pusat  tersebut  dapat  disesuaikan  dengan minat anak atau tema yang ada.

b.    Pengelolaan lingkungan di luar kelas (outdoor)

1)   Penataan Lokasi kegiatan dengan berbagai sarananya

Tempat aktivitas outdoor diharapkan tidak dirancang mengelilingi  bangunan  sekolah. 

2)   Ukuran

Ukuran pada umumnya 2,5 mper  anak.The  Child  Welfare  league merekomendasikan sekitar 6 m2 per anak. Untuk tempat naungan  atau  teras  harus  ditambahkan  minimal  4,5 mper anak.

3)   Penataan Pagar sekolah secara tepat

Penggunaan  pagar membebaskan  anak  dari  rasa  khawatir,  dan mencegah  binatang  masuk  kedalam..

4)   Pengelolaan tanah lapang

tanah  datar  yang  lapang relatif membosankan dan kurang bervariasi, sedangkan tanah  yang  bergelombang  dapat  memiliki  beberapa keuntungan.

5)   Pengelolaan dan penanganan permukaan tanah

Permukaan  tanah  untuk  anak  usia  dini  pada dasarnya harus berumput atau menggunakan kayu, pasir atau  tanah  yang  lembek  dan  memiliki  tempat  yang paling cepat kering didekat bangunan.

6)   Pembuatan atap atau naungan

 Tujuan pengadaan atap  atau  naungan  adalah  untuk  memfasilitasi permainan  pasif  selama  cuaca  cerah  untuk  permainan aktif  selama  cuaca  buruk.  Atap/naungan  harus dirancang  agar  memungkinkan  masuknya  udara  dan matahari secara maksimum.

2.    Mengatur Tata Letak Kelas yang Menarik

Prinsip penataan kelas (Evertson, Emmer & Worsham, 2003) diantaranya adalah:

1.    Kurangi kepadatan tempat lalu lalang

2.    Pastikan bahwa guru dapat dengan mudah melihat semua murid. Tugas manajemen yang penting adalah memonitor siswanya secara cermat.

3.    Materi pengajaran dan perlengkapan murid harus mudah di akses

4.    Pastikan murid dapat dengan mudah melihat semua presentasi kelompok, missal: Pasanglah poster di tinggi mata anak sehingga bisa diakses oleh mata anak.

3.    Kunci Pengelolaan Kelas yang Efektif

a.    Faktor terpenting dalam mengatur sebuah kelas adalah keamanan. Bila ada peralatan, material, atau permainan di kelas yang tidak aman, segera singkirkan

b.    Saat anak-anak terlihat bosan atau gelisah dan berlalu lalang tanpa tujuan dalam kelas, itulah waktunya untuk menambahkan beberapa mainan baru, atau memperkenalkan sebuah mainan baru pada anak-anak, atau mengubah setting kelas.

c.    Beberapa anak memberikan respon negatif terhadap warna-warna cerah, terutama anak-anak yang memiliki kebutuhan khusus. Apabila kelas terlalu berwarna dan ramai, perlembutlah skema warna untuk mencegah anak-anak terganggu karena cerahnya ruangan tersebut.

4.    Mengatur Area-area Bermain

Beberapa tips untuk membantu pemilihan acara bermain:

a.       Batasi jumlah anak yang dapat memilih sebuah area

b.      Beritahu anak-anak bahwa mereka harus tetap berada di area pilihan mereka sepanjang permainan masih berlangsung

c.       Apabila anak-anak berperilaku menyimpang selama acara bermain, ajak mereka keluar area untuk beberapa saat, dan jelaskan mengapa mereka dibawa keluar. Beri kesempatan untuk kembali ke permainan mereka. Bila perilaku mereka tetap berulang, mereka perlu berpindah area

d.      Bila cukup banyak area yang tersedia, jadwalkan anak-anak untuk meninggalkan area pilihan mereka, dan berpindah ke area lainnya dengan menggunakan “Papan Acara Bermain.”

5.    Menerapkan Peraturan di Kelas

Berikut beberapa contoh peraturan kelas:

1)      Mendengarkan ketika guru sedang berbicara

2)      Mendengarkan pendapat teman

3)      Mengikuti arahan atau aturan permainan

4)      Menggunakan suara yang lazim digunakan didalam kelas seperti tidak berteriak terlalu kencang

5)      Berjalan di dalam kelas dan tidak berlarian

6)      Tidak boleh memukul teman

5.      Pengelolaan yang menyangkut siswa/anak didik

Suharsimi  Arikunto  dalam  bukunya  yang  berjudul Pengelolaan  Kelas  dan  Siswa  mengatakan  pengelolaan siswa/anak  didik  adalah  Pengaturan  suasana  belajar  di sekolah  sedemikian  rupa  sehingga  setiap  siswa  mendapat pelayanan  menurut  kebutuhan  dan  mencapai  hasil pendidikan yang maksimal secara efektif dan efisien.

Di  dalam  kelas  manapun,  sebaiknya  anak mendapat  kesempatan  beberapa  tanggungjawab  yang merupakan  tugas  dalam  kelas,  misalnya,  menyimpan atau  meletakkan  kembali  pada  tempatnya  alat permainan  atau  materi  yang  baru  saja  dipergunakan, serta tetap menjaga kebersihan dan kerapian kelas.

D. Pertemuan 12, 13 dan 14

Apa itu pendekatan saintifik?

Pendekatan saintifik dalam kurikulum 2013 PAUD –Pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif membangun kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan melalui tahapan mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, menalar, dan mengomunikasikan.

Mengapa perlu menggunakan pendekatan saintifik?

Pendekatan saintifik di PAUD perlu diimplementasikan karena akan :

  • Mendorong anak agar memiliki kemampuan berpikir kritis, analitis, dan memiliki kemampuan memecahkan masalah.
  • Memberikan pengalaman belajar yang lebih bermakna kepada anak dengan mendorong anak melakukan kegiatan mengamati,menanya, mengumpulkan informasi,menalar/mengasosiasi,dan mengomunikasikan.
  • Mendorong anak mencari tahu dari berbagai sumber melalui observasi dan bukan hanya diberitahu.

5 Proses Pelaksanaan Pendekatan Saintifik PAUD

Bagaimana pelaksanaan pendekatan saintifik?

Pendekatan saintifik dilaksanakan dengan cara/ proses sebagai berikut:
– Mengamati
– Menanya
– Mengumpulkan informasi
– Menalar/Mengasosiasi
– Mengomunikasikan

Learning Outcomes

Pertemuan 1-4

1. Mahasiswa memahami dan dapat mengaplikasikan pengertian, tujuan dan fungsi pengelolaan kelas.

Pertemuan 5-8

2. Mahasiswa memahami dan dapat mengaplikasikan faktor yang mempengaruhi pengelolaan kelas dan dasar psikologis dalam pengelolaan kelas.

Pertemuan 9-11

3. Mahasiswa memahami dan dapat mengaplikasikan pengelolaan lingkungan kelas (indoor), Mengatur Tata Letak Kelas yang Menarik, Kunci Pengelolaan Kelas yang Efektif, Mengatur Area-area Bermain, Menerapkan Peraturan di Kelas, Pengelolaan yang menyangkut siswa/anak didik

Pertemuan 12-14

4. Mahasiswa memahami dan dapat mengaplikasikan pengertian saintifik dan mengapa perlu saintifik.

References

MINGGU
KE

KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN

BAHAN KAJIAN
(MATERI AJAR)

METODE
PEMBELAJARAN

PENGALAMAN
BELAJAR MHS

KRITERIA
PENILAIAN

BOBOT
NILAI

01

Mahasiswa memahami dan dapat mengaplikasikan pengertian Pengelolaan Kelas

Pengertian Pengelolaan Kelas

Diskusi dan paparan, tugas

Mahasiswa mampu mengaplikasikan pengertian Pengelolaan Kelas

Diskusi dan paparan, tugas

5 %

02

Mahasiswa memahami dan dapat mengaplikasikan tujuan pengelolaan kelas

tujuan pengelolaan kelas

Diskusi dan paparan, tugas

Mahasiswa mampu mengaplikasikan tujuan pengelolaan kelas

Diskusi dan paparan, tugas

5 %

03

Mahasiswa memahami dan dapat mengaplikasikan fungsi pengelolaan kelas

fungsi pengelolaan kelas

Diskusi dan paparan, tugas

Mahasiswa mampu mengaplikasikan fungsi pengelolaan kelas

Diskusi dan paparan, tugas

5 %

04

Mahasiswa memahami dan dapat mengaplikasikan pengertian, tujuan dan fungsi pengelolaan kelas (Pengulangan)

pengertian, tujuan dan fungsi pengelolaan kelas

Diskusi dan paparan, tugas

Mahasiswa mampu mengaplikasikan pengertian, tujuan dan fungsi pengelolaan kelas (Pengulangan)

Diskusi dan paparan, tugas

5 %

05

Mahasiswa memahami dan dapat mengaplikasikan faktor yang mempengaruhi pengelolaan kelas

faktor yang mempengaruhi pengelolaan kelas

Diskusi dan paparan, tugas

Mahasiswa mampu mengaplikasikan faktor yang mempengaruhi pengelolaan kelas

Diskusi dan paparan, tugas

5 %

06

Mahasiswa memahami dan dapat mengaplikasikan faktor yang mempengaruhi pengelolaan kelas

faktor yang mempengaruhi pengelolaan kelas

Diskusi dan paparan, tugas

Mahasiswa mampu mengaplikasikan faktor yang mempengaruhi pengelolaan kelas

Diskusi dan paparan, tugas

5 %

07

Mahasiswa memahami dan dapat mengaplikasikan dasar psikologis dalam pengelolaan kelas

dasar psikologis dalam pengelolaan kelas

Diskusi dan paparan, tugas

Mahasiswa mampu mengaplikasikan dasar psikologis dalam pengelolaan kelas

Diskusi dan paparan, tugas

5 %

08

Mahasiswa memahami dan dapat mengaplikasikan dasar psikologis dalam pengelolaan kelas

dasar psikologis dalam pengelolaan kelas

Diskusi dan paparan, tugas

Mahasiswa mampu mengaplikasikan dasar psikologis dalam pengelolaan kelas

Diskusi dan paparan, tugas

5 %

09

UTS

   

 

 

 


Details ...
Course Descriptions

A. Pertemuan 1,2,3 dan 4

 

A.  Pengelolaan Kelas

1.      Pengertian Pengelolaan Kelas

Menurut Nugraha (2010:16)  pengelolaan kelas  terdiri  dari  dua  kata,  yaitu  “pengelolaan”  dan  “kelas”. Pengelolaan  merupakan  terjemahan  dari  kata  management berasal  dari  kata  “to  manage”  yang  berarti  mengatur, melaksanakan,  mengelola,  mengendalikan,  dan memperlakukan.  Namun  kata  manegement  sendiri  sudah diserap  ke  dalam  bahasa  Indonesia  menjadi  kata  manajemen yang berarti sama dengan istilah “pengelolaan”, yakni sebagai proses mengoordinasi dan mengintegrasikan kegiatan-kegiatan kerja agar dapat diselesaikan secara efisien dan efektif.

2.   Konsep Utama Pengelolaan Kelas

a. Penataan Ruang Kelas

Ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan oleh guru dalam menata lingkungan fisik kelas menurut Loisell (Winataputra, 2003: 9.22) yaitu:

1)   Visibility ( Keleluasaan Pandangan)

2)   Accesibility (mudah dicapai) barang-barang yang dibutuhkan selama proses pembelajaran.

3)   Fleksibilitas (Keluwesan)

4)   Kenyamanan

5)   Keindahan

     b.      Fungsi Pengelolaan Kelas

1)   Merencanakan

        Penerapan di aplikasikan  di  dalam  kelas  oleh  guru  untuk  mendukung tujuan belajar yang hendak dicapainya

2)   Mengorganisasikan

         menyusun  hubungan perilaku  yang  efektif  antar  personal,  sehingga  mereka dapat  bekerja  secara  efisien  dan  memperoleh  keputusan pribadi  dalam  melaksanakan  tugas-tugas  dalam situasi lingkungan  yang  ada  guna  mencapai  tujuan  dan sasaran tertentu.

3)   Memimpin

Seorang  pemimpin  dalam  melaksanakan amanatnya dapat menjadi pengarah yang didengar ide dan pemikiranya oleh para anggota organisasi. dibarengi  dengan memiliki kepribadian yang dapat dijadikan suri tauladan.

4)   Mengawasi

Mengawasi (controling),kmenentukan  apakah  fungsinya  dalam mengorganisasikan  dan memimpin  di  atas  telah  berhasil dalam  mewujudkan  tujuan  yang  telahdirumuskan

c.       Tujuan Pengelolaan Kelas

1)        Untuk  menciptakan  suasana  kelas  yang  menyenangkan bagi  anak

2)        Penyediaan  fasilitas  bagi  macam-macam  kegiatan  belajar anak dalam lingkungan sosial, emosional, dan intelektual dalam kelas. Fasilitas yang disediakan itu memungkinkan anak belajar dan bekerja.

3)        Terciptanya  suasana  sosial  yang  memberikan  kepuasan, suasana  disiplin,  perkembangan  intelektual,  emosional, dan sikap serta apresiasi pada anak.

4)        Membina  dan  membimbing  anak  dengan  latar  belakang sosial, ekonomi, budaya serta sifat individunya.

B. Pertemuan 5,6,7 dan 8

Faktor yang Mempengaruhi Pengelolaan Kelas

1)        Faktor Kurikulum

2)        Faktor gedung dan sarana kelas

3)        Faktor lingkungan fisik

Dasar Psikologis Dalam Pengelolaan Kelas

1)   Masalah motivasi

2)   Masalah belajar

3)   Masalah individu atau pribadi

C. Pertemuan 9,10 dan 11

Aplikasi Manajemen Kelas di PAUD

1.    Merancang Lingkungan Kelas

a.    Pengelolaan lingkungan dalam kelas (indoor)

Dalam  hal  ini  umumnya  terdapat  beberapa pusat kegiatan, diantaranya :

1)      Pusat kegiatan seni dan pekerjaan tangan

2)      Pusat bermain drama

3)      Pusat penyusunan balok

4)      Pusat memanipulasi materi

5)       Pusat musik

6)      Pusat pameran

Pusat-pusat  tersebut  dapat  disesuaikan  dengan minat anak atau tema yang ada.

b.    Pengelolaan lingkungan di luar kelas (outdoor)

1)   Penataan Lokasi kegiatan dengan berbagai sarananya

Tempat aktivitas outdoor diharapkan tidak dirancang mengelilingi  bangunan  sekolah. 

2)   Ukuran

Ukuran pada umumnya 2,5 m2 per  anak.The  Child  Welfare  league merekomendasikan sekitar 6 m2 per anak. Untuk tempat naungan  atau  teras  harus  ditambahkan  minimal  4,5 m2 per anak.

3)   Penataan Pagar sekolah secara tepat

Penggunaan  pagar membebaskan  anak  dari  rasa  khawatir,  dan mencegah  binatang  masuk  kedalam..

4)   Pengelolaan tanah lapang

tanah  datar  yang  lapang relatif membosankan dan kurang bervariasi, sedangkan tanah  yang  bergelombang  dapat  memiliki  beberapa keuntungan.

5)   Pengelolaan dan penanganan permukaan tanah

Permukaan  tanah  untuk  anak  usia  dini  pada dasarnya harus berumput atau menggunakan kayu, pasir atau  tanah  yang  lembek  dan  memiliki  tempat  yang paling cepat kering didekat bangunan.

6)   Pembuatan atap atau naungan

 Tujuan pengadaan atap  atau  naungan  adalah  untuk  memfasilitasi permainan  pasif  selama  cuaca  cerah  untuk  permainan aktif  selama  cuaca  buruk.  Atap/naungan  harus dirancang  agar  memungkinkan  masuknya  udara  dan matahari secara maksimum.

2.    Mengatur Tata Letak Kelas yang Menarik

Prinsip penataan kelas (Evertson, Emmer & Worsham, 2003) diantaranya adalah:

1.    Kurangi kepadatan tempat lalu lalang

2.    Pastikan bahwa guru dapat dengan mudah melihat semua murid. Tugas manajemen yang penting adalah memonitor siswanya secara cermat.

3.    Materi pengajaran dan perlengkapan murid harus mudah di akses

4.    Pastikan murid dapat dengan mudah melihat semua presentasi kelompok, missal: Pasanglah poster di tinggi mata anak sehingga bisa diakses oleh mata anak.

3.    Kunci Pengelolaan Kelas yang Efektif

a.    Faktor terpenting dalam mengatur sebuah kelas adalah keamanan. Bila ada peralatan, material, atau permainan di kelas yang tidak aman, segera singkirkan

b.    Saat anak-anak terlihat bosan atau gelisah dan berlalu lalang tanpa tujuan dalam kelas, itulah waktunya untuk menambahkan beberapa mainan baru, atau memperkenalkan sebuah mainan baru pada anak-anak, atau mengubah setting kelas.

c.    Beberapa anak memberikan respon negatif terhadap warna-warna cerah, terutama anak-anak yang memiliki kebutuhan khusus. Apabila kelas terlalu berwarna dan ramai, perlembutlah skema warna untuk mencegah anak-anak terganggu karena cerahnya ruangan tersebut.

4.    Mengatur Area-area Bermain

Beberapa tips untuk membantu pemilihan acara bermain:

a.       Batasi jumlah anak yang dapat memilih sebuah area

b.      Beritahu anak-anak bahwa mereka harus tetap berada di area pilihan mereka sepanjang permainan masih berlangsung

c.       Apabila anak-anak berperilaku menyimpang selama acara bermain, ajak mereka keluar area untuk beberapa saat, dan jelaskan mengapa mereka dibawa keluar. Beri kesempatan untuk kembali ke permainan mereka. Bila perilaku mereka tetap berulang, mereka perlu berpindah area

d.      Bila cukup banyak area yang tersedia, jadwalkan anak-anak untuk meninggalkan area pilihan mereka, dan berpindah ke area lainnya dengan menggunakan “Papan Acara Bermain.”

5.    Menerapkan Peraturan di Kelas

Berikut beberapa contoh peraturan kelas:

1)      Mendengarkan ketika guru sedang berbicara

2)      Mendengarkan pendapat teman

3)      Mengikuti arahan atau aturan permainan

4)      Menggunakan suara yang lazim digunakan didalam kelas seperti tidak berteriak terlalu kencang

5)      Berjalan di dalam kelas dan tidak berlarian

6)      Tidak boleh memukul teman

5.      Pengelolaan yang menyangkut siswa/anak didik

Suharsimi  Arikunto  dalam  bukunya  yang  berjudul Pengelolaan  Kelas  dan  Siswa  mengatakan  pengelolaan siswa/anak  didik  adalah  Pengaturan  suasana  belajar  di sekolah  sedemikian  rupa  sehingga  setiap  siswa  mendapat pelayanan  menurut  kebutuhan  dan  mencapai  hasil pendidikan yang maksimal secara efektif dan efisien.

Di  dalam  kelas  manapun,  sebaiknya  anak mendapat  kesempatan  beberapa  tanggungjawab  yang merupakan  tugas  dalam  kelas,  misalnya,  menyimpan atau  meletakkan  kembali  pada  tempatnya  alat permainan  atau  materi  yang  baru  saja  dipergunakan, serta tetap menjaga kebersihan dan kerapian kelas.

D. Pertemuan 12, 13 dan 14

Apa itu pendekatan saintifik?

Pendekatan saintifik dalam kurikulum 2013 PAUD –Pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif membangun kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan melalui tahapan mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, menalar, dan mengomunikasikan.

Mengapa perlu menggunakan pendekatan saintifik?

Pendekatan saintifik di PAUD perlu diimplementasikan karena akan :

  • Mendorong anak agar memiliki kemampuan berpikir kritis, analitis, dan memiliki kemampuan memecahkan masalah.
  • Memberikan pengalaman belajar yang lebih bermakna kepada anak dengan mendorong anak melakukan kegiatan mengamati,menanya, mengumpulkan informasi,menalar/mengasosiasi,dan mengomunikasikan.
  • Mendorong anak mencari tahu dari berbagai sumber melalui observasi dan bukan hanya diberitahu.

5 Proses Pelaksanaan Pendekatan Saintifik PAUD

Bagaimana pelaksanaan pendekatan saintifik?

Pendekatan saintifik dilaksanakan dengan cara/ proses sebagai berikut:
– Mengamati
– Menanya
– Mengumpulkan informasi
– Menalar/Mengasosiasi
– Mengomunikasikan

 

Learning Outcomes

Pertemuan 1-4

1. Mahasiswa memahami dan dapat mengaplikasikan pengertian, tujuan dan fungsi pengelolaan kelas.

Pertemuan 5-8

2. Mahasiswa memahami dan dapat mengaplikasikan faktor yang mempengaruhi pengelolaan kelas dan dasar psikologis dalam pengelolaan kelas.

Pertemuan 9-11

3. Mahasiswa memahami dan dapat mengaplikasikan pengelolaan lingkungan kelas (indoor), Mengatur Tata Letak Kelas yang Menarik, Kunci Pengelolaan Kelas yang Efektif, Mengatur Area-area Bermain, Menerapkan Peraturan di Kelas, Pengelolaan yang menyangkut siswa/anak didik

Pertemuan 12-14

4. Mahasiswa memahami dan dapat mengaplikasikan pengertian saintifik dan mengapa perlu saintifik.

References

DePorter,  Bobby. (2001). Quantum Teaching. Bandung: Kaifa.

 

Djamarah, Syaiful Bahri. (2005). Guru Dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif: Suatu Pendekatan Teoritis Psikologis, Jakarta: Rineka Cipta.

 

Mariyana,Rita.dkk. 2009. Pengelolaan Lingkungan Belajar. Jakarta : Kencana Prenada Media Group.

 

Mudasir. (2011). Manajemen Kelas. PekanBaru: Zanafa.

 

Mulyono. (2009). Manajemen Administrasi & Organisasi Pendidikan, Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.

 

Patmonodewo, Soemarti. (2003). Pendidikan Anak Pra Sekolah, Jakarta : Rineka Cipta.

 

Rahmawati,Rita. Nugraha, Ali dan Rachmawati, Yeni. (2010). Pengelolaan Lingkungan Belajar. Jakarta: Kencana.

Buku Pedoman K13 PAUD 


Details ...
Course Descriptions

A. Pertemuan 1,2,3 dan 4

 

A.  Pengelolaan Kelas

1.      Pengertian Pengelolaan Kelas

Menurut Nugraha (2010:16)  pengelolaan kelas  terdiri  dari  dua  kata,  yaitu  “pengelolaan”  dan  “kelas”. Pengelolaan  merupakan  terjemahan  dari  kata  management berasal  dari  kata  “to  manage”  yang  berarti  mengatur, melaksanakan,  mengelola,  mengendalikan,  dan memperlakukan.  Namun  kata  manegement  sendiri  sudah diserap  ke  dalam  bahasa  Indonesia  menjadi  kata  manajemen yang berarti sama dengan istilah “pengelolaan”, yakni sebagai proses mengoordinasi dan mengintegrasikan kegiatan-kegiatan kerja agar dapat diselesaikan secara efisien dan efektif.

2.   Konsep Utama Pengelolaan Kelas

a. Penataan Ruang Kelas

Ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan oleh guru dalam menata lingkungan fisik kelas menurut Loisell (Winataputra, 2003: 9.22) yaitu:

1)   Visibility ( Keleluasaan Pandangan)

2)   Accesibility (mudah dicapai) barang-barang yang dibutuhkan selama proses pembelajaran.

3)   Fleksibilitas (Keluwesan)

4)   Kenyamanan

5)   Keindahan

     b.      Fungsi Pengelolaan Kelas

1)   Merencanakan

        Penerapan di aplikasikan  di  dalam  kelas  oleh  guru  untuk  mendukung tujuan belajar yang hendak dicapainya

2)   Mengorganisasikan

         menyusun  hubungan perilaku  yang  efektif  antar  personal,  sehingga  mereka dapat  bekerja  secara  efisien  dan  memperoleh  keputusan pribadi  dalam  melaksanakan  tugas-tugas  dalam situasi lingkungan  yang  ada  guna  mencapai  tujuan  dan sasaran tertentu.

3)   Memimpin

Seorang  pemimpin  dalam  melaksanakan amanatnya dapat menjadi pengarah yang didengar ide dan pemikiranya oleh para anggota organisasi. dibarengi  dengan memiliki kepribadian yang dapat dijadikan suri tauladan.

4)   Mengawasi

Mengawasi (controling),kmenentukan  apakah  fungsinya  dalam mengorganisasikan  dan memimpin  di  atas  telah  berhasil dalam  mewujudkan  tujuan  yang  telahdirumuskan

c.       Tujuan Pengelolaan Kelas

1)        Untuk  menciptakan  suasana  kelas  yang  menyenangkan bagi  anak

2)        Penyediaan  fasilitas  bagi  macam-macam  kegiatan  belajar anak dalam lingkungan sosial, emosional, dan intelektual dalam kelas. Fasilitas yang disediakan itu memungkinkan anak belajar dan bekerja.

3)        Terciptanya  suasana  sosial  yang  memberikan  kepuasan, suasana  disiplin,  perkembangan  intelektual,  emosional, dan sikap serta apresiasi pada anak.

4)        Membina  dan  membimbing  anak  dengan  latar  belakang sosial, ekonomi, budaya serta sifat individunya.

B. Pertemuan 5,6,7 dan 8

Faktor yang Mempengaruhi Pengelolaan Kelas

1)        Faktor Kurikulum

2)        Faktor gedung dan sarana kelas

3)        Faktor lingkungan fisik

Dasar Psikologis Dalam Pengelolaan Kelas

1)   Masalah motivasi

2)   Masalah belajar

3)   Masalah individu atau pribadi

C. Pertemuan 9,10 dan 11

Aplikasi Manajemen Kelas di PAUD

1.    Merancang Lingkungan Kelas

a.    Pengelolaan lingkungan dalam kelas (indoor)

Dalam  hal  ini  umumnya  terdapat  beberapa pusat kegiatan, diantaranya :

1)      Pusat kegiatan seni dan pekerjaan tangan

2)      Pusat bermain drama

3)      Pusat penyusunan balok

4)      Pusat memanipulasi materi

5)       Pusat musik

6)      Pusat pameran

Pusat-pusat  tersebut  dapat  disesuaikan  dengan minat anak atau tema yang ada.

b.    Pengelolaan lingkungan di luar kelas (outdoor)

1)   Penataan Lokasi kegiatan dengan berbagai sarananya

Tempat aktivitas outdoor diharapkan tidak dirancang mengelilingi  bangunan  sekolah. 

2)   Ukuran

Ukuran pada umumnya 2,5 m2 per  anak.The  Child  Welfare  league merekomendasikan sekitar 6 m2 per anak. Untuk tempat naungan  atau  teras  harus  ditambahkan  minimal  4,5 m2 per anak.

3)   Penataan Pagar sekolah secara tepat

Penggunaan  pagar membebaskan  anak  dari  rasa  khawatir,  dan mencegah  binatang  masuk  kedalam..

4)   Pengelolaan tanah lapang

tanah  datar  yang  lapang relatif membosankan dan kurang bervariasi, sedangkan tanah  yang  bergelombang  dapat  memiliki  beberapa keuntungan.

5)   Pengelolaan dan penanganan permukaan tanah

Permukaan  tanah  untuk  anak  usia  dini  pada dasarnya harus berumput atau menggunakan kayu, pasir atau  tanah  yang  lembek  dan  memiliki  tempat  yang paling cepat kering didekat bangunan.

6)   Pembuatan atap atau naungan

 Tujuan pengadaan atap  atau  naungan  adalah  untuk  memfasilitasi permainan  pasif  selama  cuaca  cerah  untuk  permainan aktif  selama  cuaca  buruk.  Atap/naungan  harus dirancang  agar  memungkinkan  masuknya  udara  dan matahari secara maksimum.

2.    Mengatur Tata Letak Kelas yang Menarik

Prinsip penataan kelas (Evertson, Emmer & Worsham, 2003) diantaranya adalah:

1.    Kurangi kepadatan tempat lalu lalang

2.    Pastikan bahwa guru dapat dengan mudah melihat semua murid. Tugas manajemen yang penting adalah memonitor siswanya secara cermat.

3.    Materi pengajaran dan perlengkapan murid harus mudah di akses

4.    Pastikan murid dapat dengan mudah melihat semua presentasi kelompok, missal: Pasanglah poster di tinggi mata anak sehingga bisa diakses oleh mata anak.

3.    Kunci Pengelolaan Kelas yang Efektif

a.    Faktor terpenting dalam mengatur sebuah kelas adalah keamanan. Bila ada peralatan, material, atau permainan di kelas yang tidak aman, segera singkirkan

b.    Saat anak-anak terlihat bosan atau gelisah dan berlalu lalang tanpa tujuan dalam kelas, itulah waktunya untuk menambahkan beberapa mainan baru, atau memperkenalkan sebuah mainan baru pada anak-anak, atau mengubah setting kelas.

c.    Beberapa anak memberikan respon negatif terhadap warna-warna cerah, terutama anak-anak yang memiliki kebutuhan khusus. Apabila kelas terlalu berwarna dan ramai, perlembutlah skema warna untuk mencegah anak-anak terganggu karena cerahnya ruangan tersebut.

4.    Mengatur Area-area Bermain

Beberapa tips untuk membantu pemilihan acara bermain:

a.       Batasi jumlah anak yang dapat memilih sebuah area

b.      Beritahu anak-anak bahwa mereka harus tetap berada di area pilihan mereka sepanjang permainan masih berlangsung

c.       Apabila anak-anak berperilaku menyimpang selama acara bermain, ajak mereka keluar area untuk beberapa saat, dan jelaskan mengapa mereka dibawa keluar. Beri kesempatan untuk kembali ke permainan mereka. Bila perilaku mereka tetap berulang, mereka perlu berpindah area

d.      Bila cukup banyak area yang tersedia, jadwalkan anak-anak untuk meninggalkan area pilihan mereka, dan berpindah ke area lainnya dengan menggunakan “Papan Acara Bermain.”

5.    Menerapkan Peraturan di Kelas

Berikut beberapa contoh peraturan kelas:

1)      Mendengarkan ketika guru sedang berbicara

2)      Mendengarkan pendapat teman

3)      Mengikuti arahan atau aturan permainan

4)      Menggunakan suara yang lazim digunakan didalam kelas seperti tidak berteriak terlalu kencang

5)      Berjalan di dalam kelas dan tidak berlarian

6)      Tidak boleh memukul teman

5.      Pengelolaan yang menyangkut siswa/anak didik

Suharsimi  Arikunto  dalam  bukunya  yang  berjudul Pengelolaan  Kelas  dan  Siswa  mengatakan  pengelolaan siswa/anak  didik  adalah  Pengaturan  suasana  belajar  di sekolah  sedemikian  rupa  sehingga  setiap  siswa  mendapat pelayanan  menurut  kebutuhan  dan  mencapai  hasil pendidikan yang maksimal secara efektif dan efisien.

Di  dalam  kelas  manapun,  sebaiknya  anak mendapat  kesempatan  beberapa  tanggungjawab  yang merupakan  tugas  dalam  kelas,  misalnya,  menyimpan atau  meletakkan  kembali  pada  tempatnya  alat permainan  atau  materi  yang  baru  saja  dipergunakan, serta tetap menjaga kebersihan dan kerapian kelas.

D. Pertemuan 12, 13 dan 14

Apa itu pendekatan saintifik?

Pendekatan saintifik dalam kurikulum 2013 PAUD –Pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif membangun kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan melalui tahapan mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, menalar, dan mengomunikasikan.

Mengapa perlu menggunakan pendekatan saintifik?

Pendekatan saintifik di PAUD perlu diimplementasikan karena akan :

  • Mendorong anak agar memiliki kemampuan berpikir kritis, analitis, dan memiliki kemampuan memecahkan masalah.
  • Memberikan pengalaman belajar yang lebih bermakna kepada anak dengan mendorong anak melakukan kegiatan mengamati,menanya, mengumpulkan informasi,menalar/mengasosiasi,dan mengomunikasikan.
  • Mendorong anak mencari tahu dari berbagai sumber melalui observasi dan bukan hanya diberitahu.

5 Proses Pelaksanaan Pendekatan Saintifik PAUD

Bagaimana pelaksanaan pendekatan saintifik?

Pendekatan saintifik dilaksanakan dengan cara/ proses sebagai berikut:
– Mengamati
– Menanya
– Mengumpulkan informasi
– Menalar/Mengasosiasi
– Mengomunikasikan

 

Learning Outcomes

Pertemuan 1-4

1. Mahasiswa memahami dan dapat mengaplikasikan pengertian, tujuan dan fungsi pengelolaan kelas.

Pertemuan 5-8

2. Mahasiswa memahami dan dapat mengaplikasikan faktor yang mempengaruhi pengelolaan kelas dan dasar psikologis dalam pengelolaan kelas.

Pertemuan 9-11

3. Mahasiswa memahami dan dapat mengaplikasikan pengelolaan lingkungan kelas (indoor), Mengatur Tata Letak Kelas yang Menarik, Kunci Pengelolaan Kelas yang Efektif, Mengatur Area-area Bermain, Menerapkan Peraturan di Kelas, Pengelolaan yang menyangkut siswa/anak didik

Pertemuan 12-14

4. Mahasiswa memahami dan dapat mengaplikasikan pengertian saintifik dan mengapa perlu saintifik.

References

DePorter,  Bobby. (2001). Quantum Teaching. Bandung: Kaifa.

 

Djamarah, Syaiful Bahri. (2005). Guru Dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif: Suatu Pendekatan Teoritis Psikologis, Jakarta: Rineka Cipta.

 

Mariyana,Rita.dkk. 2009. Pengelolaan Lingkungan Belajar. Jakarta : Kencana Prenada Media Group.

 

Mudasir. (2011). Manajemen Kelas. PekanBaru: Zanafa.

 

Mulyono. (2009). Manajemen Administrasi & Organisasi Pendidikan, Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.

 

Patmonodewo, Soemarti. (2003). Pendidikan Anak Pra Sekolah, Jakarta : Rineka Cipta.

 

Rahmawati,Rita. Nugraha, Ali dan Rachmawati, Yeni. (2010). Pengelolaan Lingkungan Belajar. Jakarta: Kencana.

Buku Pedoman K13 PAUD 


Details ...
Course Descriptions

Mata kuliah ini berisi :

Wawasan pengelolaan PAUD , dasar pengelolaan lingkungan , wawasan belajar penataan indoor / outdoor , teknik penataan ruangan dan perlengkapan belajar di PAUD , penjelasan kegiatan pengembangan / inovasi di PAUD , pengelolaan standar layanan PAUD , standar SARPRAS , standar layanan STPPA ,standar isi ,standar pengelolaan dan standar pembiayaan

 

Learning Outcomes

Setelah  menyelesaikan mata kuliah ini diharapkan mahasiswa mampu

  1. Menjelaskan wawasan pengelolaan PAUD
  2. Menjelaskan sarana pengelolaan lingkungan PAUD
  3. Menjelaskan penataan indoor di PAUD
  4. Menjelaskan penataan outdoor di PAUD
  5. Menjelaskan  pemilihan perlengkapan indoor dan outdoor yang standar baik
  6. Menjelaskan teknik penataan ruangan dan perlengkapan ruang belajar di PAUD
  7. Menjelaskan pelaksanaan kegiatan tengah semester
  8. Menjelaskan pelaksanaan kegiatan pengembangan / inovasi
  9. Menjelaskan standar layanan PAUD STPPA
  10. Menjelaskan standar isi
  11. Menjelaskan standar proses
  12. Menjelaskan standar penilaian
  13. Menjelaskan standar pendidik dan tenaga kependidikan
  14. Menjelaskan standar sarana dan prasarana
  15. Menjelaskan  pengelolaan dan standar pembiayaan
  16. review

References

Coughlin, Pamela A et.al. (2000). Menciptakan Kelas yang Berpusat

          pada Anak 3-5 tahun. Washington DC: CRI

Mariyana, Rita. (2005). Strategi Pengelolaan Lingkungan Belajar di

          Taman Kanak-Kanak. Jakarta: Departemen Pendidikan

          Nasional DIKTI


Details ...
Course Descriptions

Mata kuliah ini berisi :

Wawasan pengelolaan PAUD , dasar pengelolaan lingkungan , wawasan belajar penataan indoor / outdoor , teknik penataan ruangan dan perlengkapan belajar di PAUD , penjelasan kegiatan pengembangan / inovasi di PAUD , pengelolaan standar layanan PAUD , standar SARPRAS , standar layanan STPPA ,standar isi ,standar pengelolaan dan standar pembiayaan

 

Learning Outcomes

Setelah  menyelesaikan mata kuliah ini diharapkan mahasiswa mampu

  1. Menjelaskan wawasan pengelolaan PAUD
  2. Menjelaskan sarana pengelolaan lingkungan PAUD
  3. Menjelaskan penataan indoor di PAUD
  4. Menjelaskan penataan outdoor di PAUD
  5. Menjelaskan  pemilihan perlengkapan indoor dan outdoor yang standar baik
  6. Menjelaskan teknik penataan ruangan dan perlengkapan ruang belajar di PAUD
  7. Menjelaskan pelaksanaan kegiatan tengah semester
  8. Menjelaskan pelaksanaan kegiatan pengembangan / inovasi
  9. Menjelaskan standar layanan PAUD STPPA
  10. Menjelaskan standar isi
  11. Menjelaskan standar proses
  12. Menjelaskan standar penilaian
  13. Menjelaskan standar pendidik dan tenaga kependidikan
  14. Menjelaskan standar sarana dan prasarana
  15. Menjelaskan  pengelolaan dan standar pembiayaan
  16. review

References

Coughlin, Pamela A et.al. (2000). Menciptakan Kelas yang Berpusat

          pada Anak 3-5 tahun. Washington DC: CRI

Mariyana, Rita. (2005). Strategi Pengelolaan Lingkungan Belajar di

          Taman Kanak-Kanak. Jakarta: Departemen Pendidikan

          Nasional DIKTI


Details ...