Courser in English | MANAGEMENT OF LEARNING ENVIRONMENT |
Program | Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini |
SKS | 3 SKS |
RPS | 12 Data |
RPS (Rencanan Perkuliahan Semester)
mahasiswa dapat mengetahui pengertian pengelolaan kelas, Konsep Utama Pengelolaan Kelas, Fungsi Pengelolaan Kelas, Tujuan Pengelolaan Kelas, Faktor yang Mempengaruhi Pengelolaan Kelas, Dasar Psikologis Dalam Pengelolaan Kelas, Aplikasi Manajemen Kelas di PAUD, dan pendekatan saintifikpengertian, tujuan serta bagaimana implementasinya dalam pembelajaran PAUD
Learning Outcomes1. Mahasiswa memahami dan dapat mengaplikasikan pengertian, tujuan dan fungsi pengelolaan kelas.
2.Mahasiswa memahami dan dapat mengaplikasikan faktor yang mempengaruhi pengelolaan kelas dan dasar psikologis dalam pengelolaan kelas.
3. Mahasiswa memahami dan dapat mengaplikasikan pengelolaan lingkungan kelas (indoor),Mengatur Tata Letak Kelas yang Menarik,Kunci Pengelolaan Kelas yang Efektif,Mengatur Area-area Bermain,Menerapkan Peraturan di Kelas,Pengelolaan yang menyangkut siswa/anak didik
4. Mahasiswa memahami dan dapat mengaplikasikan pengertian saintifik dan mengapa perlu saintifik.
References-
Details ...
mahasiswa dapat mengetahui pengertian pengelolaan kelas, Konsep Utama Pengelolaan Kelas, Fungsi Pengelolaan Kelas, Tujuan Pengelolaan Kelas, Faktor yang Mempengaruhi Pengelolaan Kelas, Dasar Psikologis Dalam Pengelolaan Kelas, Aplikasi Manajemen Kelas di PAUD, dan pendekatan saintifikpengertian, tujuan serta bagaimana implementasinya dalam pembelajaran PAUD
Learning Outcomes1. Mahasiswa memahami dan dapat mengaplikasikan pengertian, tujuan dan fungsi pengelolaan kelas.
2.Mahasiswa memahami dan dapat mengaplikasikan faktor yang mempengaruhi pengelolaan kelas dan dasar psikologis dalam pengelolaan kelas.
3. Mahasiswa memahami dan dapat mengaplikasikan pengelolaan lingkungan kelas (indoor),Mengatur Tata Letak Kelas yang Menarik,Kunci Pengelolaan Kelas yang Efektif,Mengatur Area-area Bermain,Menerapkan Peraturan di Kelas,Pengelolaan yang menyangkut siswa/anak didik
4. Mahasiswa memahami dan dapat mengaplikasikan pengertian saintifik dan mengapa perlu saintifik.
References-
Details ...
A. Pertemuan 1,2,3 dan 4
A. Pengelolaan Kelas
1. Pengertian Pengelolaan Kelas
Menurut Nugraha (2010:16) pengelolaan kelas terdiri dari dua kata, yaitu “pengelolaan” dan “kelas”. Pengelolaan merupakan terjemahan dari kata management berasal dari kata “to manage” yang berarti mengatur, melaksanakan, mengelola, mengendalikan, dan memperlakukan. Namun kata manegement sendiri sudah diserap ke dalam bahasa Indonesia menjadi kata manajemen yang berarti sama dengan istilah “pengelolaan”, yakni sebagai proses mengoordinasi dan mengintegrasikan kegiatan-kegiatan kerja agar dapat diselesaikan secara efisien dan efektif.
2. Konsep Utama Pengelolaan Kelas
a. Penataan Ruang Kelas
Ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan oleh guru dalam menata lingkungan fisik kelas menurut Loisell (Winataputra, 2003: 9.22) yaitu:
1) Visibility ( Keleluasaan Pandangan)
2) Accesibility (mudah dicapai) barang-barang yang dibutuhkan selama proses pembelajaran.
3) Fleksibilitas (Keluwesan)
4) Kenyamanan
5) Keindahan
b. Fungsi Pengelolaan Kelas
1) Merencanakan
Penerapan di aplikasikan di dalam kelas oleh guru untuk mendukung tujuan belajar yang hendak dicapainya
2) Mengorganisasikan
menyusun hubungan perilaku yang efektif antar personal, sehingga mereka dapat bekerja secara efisien dan memperoleh keputusan pribadi dalam melaksanakan tugas-tugas dalam situasi lingkungan yang ada guna mencapai tujuan dan sasaran tertentu.
3) Memimpin
Seorang pemimpin dalam melaksanakan amanatnya dapat menjadi pengarah yang didengar ide dan pemikiranya oleh para anggota organisasi. dibarengi dengan memiliki kepribadian yang dapat dijadikan suri tauladan.
4) Mengawasi
Mengawasi (controling),kmenentukan apakah fungsinya dalam mengorganisasikan dan memimpin di atas telah berhasil dalam mewujudkan tujuan yang telahdirumuskan
c. Tujuan Pengelolaan Kelas
1) Untuk menciptakan suasana kelas yang menyenangkan bagi anak
2) Penyediaan fasilitas bagi macam-macam kegiatan belajar anak dalam lingkungan sosial, emosional, dan intelektual dalam kelas. Fasilitas yang disediakan itu memungkinkan anak belajar dan bekerja.
3) Terciptanya suasana sosial yang memberikan kepuasan, suasana disiplin, perkembangan intelektual, emosional, dan sikap serta apresiasi pada anak.
4) Membina dan membimbing anak dengan latar belakang sosial, ekonomi, budaya serta sifat individunya.
B. Pertemuan 5,6,7 dan 8
Faktor yang Mempengaruhi Pengelolaan Kelas
1) Faktor Kurikulum
2) Faktor gedung dan sarana kelas
3) Faktor lingkungan fisik
Dasar Psikologis Dalam Pengelolaan Kelas
1) Masalah motivasi
2) Masalah belajar
3) Masalah individu atau pribadi
C. Pertemuan 9,10 dan 11
Aplikasi Manajemen Kelas di PAUD
1. Merancang Lingkungan Kelas
a. Pengelolaan lingkungan dalam kelas (indoor)
Dalam hal ini umumnya terdapat beberapa pusat kegiatan, diantaranya :
1) Pusat kegiatan seni dan pekerjaan tangan
2) Pusat bermain drama
3) Pusat penyusunan balok
4) Pusat memanipulasi materi
5) Pusat musik
6) Pusat pameran
Pusat-pusat tersebut dapat disesuaikan dengan minat anak atau tema yang ada.
b. Pengelolaan lingkungan di luar kelas (outdoor)
1) Penataan Lokasi kegiatan dengan berbagai sarananya
Tempat aktivitas outdoor diharapkan tidak dirancang mengelilingi bangunan sekolah.
2) Ukuran
Ukuran pada umumnya 2,5 m2 per anak.The Child Welfare league merekomendasikan sekitar 6 m2 per anak. Untuk tempat naungan atau teras harus ditambahkan minimal 4,5 m2 per anak.
3) Penataan Pagar sekolah secara tepat
Penggunaan pagar membebaskan anak dari rasa khawatir, dan mencegah binatang masuk kedalam..
4) Pengelolaan tanah lapang
tanah datar yang lapang relatif membosankan dan kurang bervariasi, sedangkan tanah yang bergelombang dapat memiliki beberapa keuntungan.
5) Pengelolaan dan penanganan permukaan tanah
Permukaan tanah untuk anak usia dini pada dasarnya harus berumput atau menggunakan kayu, pasir atau tanah yang lembek dan memiliki tempat yang paling cepat kering didekat bangunan.
6) Pembuatan atap atau naungan
Tujuan pengadaan atap atau naungan adalah untuk memfasilitasi permainan pasif selama cuaca cerah untuk permainan aktif selama cuaca buruk. Atap/naungan harus dirancang agar memungkinkan masuknya udara dan matahari secara maksimum.
2. Mengatur Tata Letak Kelas yang Menarik
Prinsip penataan kelas (Evertson, Emmer & Worsham, 2003) diantaranya adalah:
1. Kurangi kepadatan tempat lalu lalang
2. Pastikan bahwa guru dapat dengan mudah melihat semua murid. Tugas manajemen yang penting adalah memonitor siswanya secara cermat.
3. Materi pengajaran dan perlengkapan murid harus mudah di akses
4. Pastikan murid dapat dengan mudah melihat semua presentasi kelompok, missal: Pasanglah poster di tinggi mata anak sehingga bisa diakses oleh mata anak.
3. Kunci Pengelolaan Kelas yang Efektif
a. Faktor terpenting dalam mengatur sebuah kelas adalah keamanan. Bila ada peralatan, material, atau permainan di kelas yang tidak aman, segera singkirkan
b. Saat anak-anak terlihat bosan atau gelisah dan berlalu lalang tanpa tujuan dalam kelas, itulah waktunya untuk menambahkan beberapa mainan baru, atau memperkenalkan sebuah mainan baru pada anak-anak, atau mengubah setting kelas.
c. Beberapa anak memberikan respon negatif terhadap warna-warna cerah, terutama anak-anak yang memiliki kebutuhan khusus. Apabila kelas terlalu berwarna dan ramai, perlembutlah skema warna untuk mencegah anak-anak terganggu karena cerahnya ruangan tersebut.
4. Mengatur Area-area Bermain
Beberapa tips untuk membantu pemilihan acara bermain:
a. Batasi jumlah anak yang dapat memilih sebuah area
b. Beritahu anak-anak bahwa mereka harus tetap berada di area pilihan mereka sepanjang permainan masih berlangsung
c. Apabila anak-anak berperilaku menyimpang selama acara bermain, ajak mereka keluar area untuk beberapa saat, dan jelaskan mengapa mereka dibawa keluar. Beri kesempatan untuk kembali ke permainan mereka. Bila perilaku mereka tetap berulang, mereka perlu berpindah area
d. Bila cukup banyak area yang tersedia, jadwalkan anak-anak untuk meninggalkan area pilihan mereka, dan berpindah ke area lainnya dengan menggunakan “Papan Acara Bermain.”
5. Menerapkan Peraturan di Kelas
Berikut beberapa contoh peraturan kelas:
1) Mendengarkan ketika guru sedang berbicara
2) Mendengarkan pendapat teman
3) Mengikuti arahan atau aturan permainan
4) Menggunakan suara yang lazim digunakan didalam kelas seperti tidak berteriak terlalu kencang
5) Berjalan di dalam kelas dan tidak berlarian
6) Tidak boleh memukul teman
5. Pengelolaan yang menyangkut siswa/anak didik
Suharsimi Arikunto dalam bukunya yang berjudul Pengelolaan Kelas dan Siswa mengatakan pengelolaan siswa/anak didik adalah Pengaturan suasana belajar di sekolah sedemikian rupa sehingga setiap siswa mendapat pelayanan menurut kebutuhan dan mencapai hasil pendidikan yang maksimal secara efektif dan efisien.
Di dalam kelas manapun, sebaiknya anak mendapat kesempatan beberapa tanggungjawab yang merupakan tugas dalam kelas, misalnya, menyimpan atau meletakkan kembali pada tempatnya alat permainan atau materi yang baru saja dipergunakan, serta tetap menjaga kebersihan dan kerapian kelas.
D. Pertemuan 12, 13 dan 14
Apa itu pendekatan saintifik?
Pendekatan saintifik dalam kurikulum 2013 PAUD –Pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif membangun kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan melalui tahapan mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, menalar, dan mengomunikasikan.
Mengapa perlu menggunakan pendekatan saintifik?
Pendekatan saintifik di PAUD perlu diimplementasikan karena akan :
- Mendorong anak agar memiliki kemampuan berpikir kritis, analitis, dan memiliki kemampuan memecahkan masalah.
- Memberikan pengalaman belajar yang lebih bermakna kepada anak dengan mendorong anak melakukan kegiatan mengamati,menanya, mengumpulkan informasi,menalar/mengasosiasi,dan mengomunikasikan.
- Mendorong anak mencari tahu dari berbagai sumber melalui observasi dan bukan hanya diberitahu.
5 Proses Pelaksanaan Pendekatan Saintifik PAUD
Bagaimana pelaksanaan pendekatan saintifik?
Pendekatan saintifik dilaksanakan dengan cara/ proses sebagai berikut:
– Mengamati
– Menanya
– Mengumpulkan informasi
– Menalar/Mengasosiasi
– Mengomunikasikan
Pertemuan 1-4
1. Mahasiswa memahami dan dapat mengaplikasikan pengertian, tujuan dan fungsi pengelolaan kelas.
Pertemuan 5-8
2. Mahasiswa memahami dan dapat mengaplikasikan faktor yang mempengaruhi pengelolaan kelas dan dasar psikologis dalam pengelolaan kelas.
Pertemuan 9-11
3. Mahasiswa memahami dan dapat mengaplikasikan pengelolaan lingkungan kelas (indoor), Mengatur Tata Letak Kelas yang Menarik, Kunci Pengelolaan Kelas yang Efektif, Mengatur Area-area Bermain, Menerapkan Peraturan di Kelas, Pengelolaan yang menyangkut siswa/anak didik
Pertemuan 12-14
4. Mahasiswa memahami dan dapat mengaplikasikan pengertian saintifik dan mengapa perlu saintifik.
References
MINGGU |
KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN |
BAHAN KAJIAN |
METODE |
PENGALAMAN |
KRITERIA |
BOBOT |
01 |
Mahasiswa memahami dan dapat mengaplikasikan pengertian Pengelolaan Kelas |
Pengertian Pengelolaan Kelas |
Diskusi dan paparan, tugas |
Mahasiswa mampu mengaplikasikan pengertian Pengelolaan Kelas |
Diskusi dan paparan, tugas |
5 % |
02 |
Mahasiswa memahami dan dapat mengaplikasikan tujuan pengelolaan kelas |
tujuan pengelolaan kelas |
Diskusi dan paparan, tugas |
Mahasiswa mampu mengaplikasikan tujuan pengelolaan kelas |
Diskusi dan paparan, tugas |
5 % |
03 |
Mahasiswa memahami dan dapat mengaplikasikan fungsi pengelolaan kelas |
fungsi pengelolaan kelas |
Diskusi dan paparan, tugas |
Mahasiswa mampu mengaplikasikan fungsi pengelolaan kelas |
Diskusi dan paparan, tugas |
5 % |
04 |
Mahasiswa memahami dan dapat mengaplikasikan pengertian, tujuan dan fungsi pengelolaan kelas (Pengulangan) |
pengertian, tujuan dan fungsi pengelolaan kelas |
Diskusi dan paparan, tugas |
Mahasiswa mampu mengaplikasikan pengertian, tujuan dan fungsi pengelolaan kelas (Pengulangan) |
Diskusi dan paparan, tugas |
5 % |
05 |
Mahasiswa memahami dan dapat mengaplikasikan faktor yang mempengaruhi pengelolaan kelas |
faktor yang mempengaruhi pengelolaan kelas |
Diskusi dan paparan, tugas |
Mahasiswa mampu mengaplikasikan faktor yang mempengaruhi pengelolaan kelas |
Diskusi dan paparan, tugas |
5 % |
06 |
Mahasiswa memahami dan dapat mengaplikasikan faktor yang mempengaruhi pengelolaan kelas |
faktor yang mempengaruhi pengelolaan kelas |
Diskusi dan paparan, tugas |
Mahasiswa mampu mengaplikasikan faktor yang mempengaruhi pengelolaan kelas |
Diskusi dan paparan, tugas |
5 % |
07 |
Mahasiswa memahami dan dapat mengaplikasikan dasar psikologis dalam pengelolaan kelas |
dasar psikologis dalam pengelolaan kelas |
Diskusi dan paparan, tugas |
Mahasiswa mampu mengaplikasikan dasar psikologis dalam pengelolaan kelas |
Diskusi dan paparan, tugas |
5 % |
08 |
Mahasiswa memahami dan dapat mengaplikasikan dasar psikologis dalam pengelolaan kelas |
dasar psikologis dalam pengelolaan kelas |
Diskusi dan paparan, tugas |
Mahasiswa mampu mengaplikasikan dasar psikologis dalam pengelolaan kelas |
Diskusi dan paparan, tugas |
5 % |
09 |
UTS |
|
|
Details ...
A. Pertemuan 1,2,3 dan 4
A. Pengelolaan Kelas
1. Pengertian Pengelolaan Kelas
Menurut Nugraha (2010:16) pengelolaan kelas terdiri dari dua kata, yaitu “pengelolaan” dan “kelas”. Pengelolaan merupakan terjemahan dari kata management berasal dari kata “to manage” yang berarti mengatur, melaksanakan, mengelola, mengendalikan, dan memperlakukan. Namun kata manegement sendiri sudah diserap ke dalam bahasa Indonesia menjadi kata manajemen yang berarti sama dengan istilah “pengelolaan”, yakni sebagai proses mengoordinasi dan mengintegrasikan kegiatan-kegiatan kerja agar dapat diselesaikan secara efisien dan efektif.
2. Konsep Utama Pengelolaan Kelas
a. Penataan Ruang Kelas
Ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan oleh guru dalam menata lingkungan fisik kelas menurut Loisell (Winataputra, 2003: 9.22) yaitu:
1) Visibility ( Keleluasaan Pandangan)
2) Accesibility (mudah dicapai) barang-barang yang dibutuhkan selama proses pembelajaran.
3) Fleksibilitas (Keluwesan)
4) Kenyamanan
5) Keindahan
b. Fungsi Pengelolaan Kelas
1) Merencanakan
Penerapan di aplikasikan di dalam kelas oleh guru untuk mendukung tujuan belajar yang hendak dicapainya
2) Mengorganisasikan
menyusun hubungan perilaku yang efektif antar personal, sehingga mereka dapat bekerja secara efisien dan memperoleh keputusan pribadi dalam melaksanakan tugas-tugas dalam situasi lingkungan yang ada guna mencapai tujuan dan sasaran tertentu.
3) Memimpin
Seorang pemimpin dalam melaksanakan amanatnya dapat menjadi pengarah yang didengar ide dan pemikiranya oleh para anggota organisasi. dibarengi dengan memiliki kepribadian yang dapat dijadikan suri tauladan.
4) Mengawasi
Mengawasi (controling),kmenentukan apakah fungsinya dalam mengorganisasikan dan memimpin di atas telah berhasil dalam mewujudkan tujuan yang telahdirumuskan
c. Tujuan Pengelolaan Kelas
1) Untuk menciptakan suasana kelas yang menyenangkan bagi anak
2) Penyediaan fasilitas bagi macam-macam kegiatan belajar anak dalam lingkungan sosial, emosional, dan intelektual dalam kelas. Fasilitas yang disediakan itu memungkinkan anak belajar dan bekerja.
3) Terciptanya suasana sosial yang memberikan kepuasan, suasana disiplin, perkembangan intelektual, emosional, dan sikap serta apresiasi pada anak.
4) Membina dan membimbing anak dengan latar belakang sosial, ekonomi, budaya serta sifat individunya.
B. Pertemuan 5,6,7 dan 8
Faktor yang Mempengaruhi Pengelolaan Kelas
1) Faktor Kurikulum
2) Faktor gedung dan sarana kelas
3) Faktor lingkungan fisik
Dasar Psikologis Dalam Pengelolaan Kelas
1) Masalah motivasi
2) Masalah belajar
3) Masalah individu atau pribadi
C. Pertemuan 9,10 dan 11
Aplikasi Manajemen Kelas di PAUD
1. Merancang Lingkungan Kelas
a. Pengelolaan lingkungan dalam kelas (indoor)
Dalam hal ini umumnya terdapat beberapa pusat kegiatan, diantaranya :
1) Pusat kegiatan seni dan pekerjaan tangan
2) Pusat bermain drama
3) Pusat penyusunan balok
4) Pusat memanipulasi materi
5) Pusat musik
6) Pusat pameran
Pusat-pusat tersebut dapat disesuaikan dengan minat anak atau tema yang ada.
b. Pengelolaan lingkungan di luar kelas (outdoor)
1) Penataan Lokasi kegiatan dengan berbagai sarananya
Tempat aktivitas outdoor diharapkan tidak dirancang mengelilingi bangunan sekolah.
2) Ukuran
Ukuran pada umumnya 2,5 m2 per anak.The Child Welfare league merekomendasikan sekitar 6 m2 per anak. Untuk tempat naungan atau teras harus ditambahkan minimal 4,5 m2 per anak.
3) Penataan Pagar sekolah secara tepat
Penggunaan pagar membebaskan anak dari rasa khawatir, dan mencegah binatang masuk kedalam..
4) Pengelolaan tanah lapang
tanah datar yang lapang relatif membosankan dan kurang bervariasi, sedangkan tanah yang bergelombang dapat memiliki beberapa keuntungan.
5) Pengelolaan dan penanganan permukaan tanah
Permukaan tanah untuk anak usia dini pada dasarnya harus berumput atau menggunakan kayu, pasir atau tanah yang lembek dan memiliki tempat yang paling cepat kering didekat bangunan.
6) Pembuatan atap atau naungan
Tujuan pengadaan atap atau naungan adalah untuk memfasilitasi permainan pasif selama cuaca cerah untuk permainan aktif selama cuaca buruk. Atap/naungan harus dirancang agar memungkinkan masuknya udara dan matahari secara maksimum.
2. Mengatur Tata Letak Kelas yang Menarik
Prinsip penataan kelas (Evertson, Emmer & Worsham, 2003) diantaranya adalah:
1. Kurangi kepadatan tempat lalu lalang
2. Pastikan bahwa guru dapat dengan mudah melihat semua murid. Tugas manajemen yang penting adalah memonitor siswanya secara cermat.
3. Materi pengajaran dan perlengkapan murid harus mudah di akses
4. Pastikan murid dapat dengan mudah melihat semua presentasi kelompok, missal: Pasanglah poster di tinggi mata anak sehingga bisa diakses oleh mata anak.
3. Kunci Pengelolaan Kelas yang Efektif
a. Faktor terpenting dalam mengatur sebuah kelas adalah keamanan. Bila ada peralatan, material, atau permainan di kelas yang tidak aman, segera singkirkan
b. Saat anak-anak terlihat bosan atau gelisah dan berlalu lalang tanpa tujuan dalam kelas, itulah waktunya untuk menambahkan beberapa mainan baru, atau memperkenalkan sebuah mainan baru pada anak-anak, atau mengubah setting kelas.
c. Beberapa anak memberikan respon negatif terhadap warna-warna cerah, terutama anak-anak yang memiliki kebutuhan khusus. Apabila kelas terlalu berwarna dan ramai, perlembutlah skema warna untuk mencegah anak-anak terganggu karena cerahnya ruangan tersebut.
4. Mengatur Area-area Bermain
Beberapa tips untuk membantu pemilihan acara bermain:
a. Batasi jumlah anak yang dapat memilih sebuah area
b. Beritahu anak-anak bahwa mereka harus tetap berada di area pilihan mereka sepanjang permainan masih berlangsung
c. Apabila anak-anak berperilaku menyimpang selama acara bermain, ajak mereka keluar area untuk beberapa saat, dan jelaskan mengapa mereka dibawa keluar. Beri kesempatan untuk kembali ke permainan mereka. Bila perilaku mereka tetap berulang, mereka perlu berpindah area
d. Bila cukup banyak area yang tersedia, jadwalkan anak-anak untuk meninggalkan area pilihan mereka, dan berpindah ke area lainnya dengan menggunakan “Papan Acara Bermain.”
5. Menerapkan Peraturan di Kelas
Berikut beberapa contoh peraturan kelas:
1) Mendengarkan ketika guru sedang berbicara
2) Mendengarkan pendapat teman
3) Mengikuti arahan atau aturan permainan
4) Menggunakan suara yang lazim digunakan didalam kelas seperti tidak berteriak terlalu kencang
5) Berjalan di dalam kelas dan tidak berlarian
6) Tidak boleh memukul teman
5. Pengelolaan yang menyangkut siswa/anak didik
Suharsimi Arikunto dalam bukunya yang berjudul Pengelolaan Kelas dan Siswa mengatakan pengelolaan siswa/anak didik adalah Pengaturan suasana belajar di sekolah sedemikian rupa sehingga setiap siswa mendapat pelayanan menurut kebutuhan dan mencapai hasil pendidikan yang maksimal secara efektif dan efisien.
Di dalam kelas manapun, sebaiknya anak mendapat kesempatan beberapa tanggungjawab yang merupakan tugas dalam kelas, misalnya, menyimpan atau meletakkan kembali pada tempatnya alat permainan atau materi yang baru saja dipergunakan, serta tetap menjaga kebersihan dan kerapian kelas.
D. Pertemuan 12, 13 dan 14
Apa itu pendekatan saintifik?
Pendekatan saintifik dalam kurikulum 2013 PAUD –Pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif membangun kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan melalui tahapan mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, menalar, dan mengomunikasikan.
Mengapa perlu menggunakan pendekatan saintifik?
Pendekatan saintifik di PAUD perlu diimplementasikan karena akan :
- Mendorong anak agar memiliki kemampuan berpikir kritis, analitis, dan memiliki kemampuan memecahkan masalah.
- Memberikan pengalaman belajar yang lebih bermakna kepada anak dengan mendorong anak melakukan kegiatan mengamati,menanya, mengumpulkan informasi,menalar/mengasosiasi,dan mengomunikasikan.
- Mendorong anak mencari tahu dari berbagai sumber melalui observasi dan bukan hanya diberitahu.
5 Proses Pelaksanaan Pendekatan Saintifik PAUD
Bagaimana pelaksanaan pendekatan saintifik?
Pendekatan saintifik dilaksanakan dengan cara/ proses sebagai berikut:
– Mengamati
– Menanya
– Mengumpulkan informasi
– Menalar/Mengasosiasi
– Mengomunikasikan
Pertemuan 1-4
1. Mahasiswa memahami dan dapat mengaplikasikan pengertian, tujuan dan fungsi pengelolaan kelas.
Pertemuan 5-8
2. Mahasiswa memahami dan dapat mengaplikasikan faktor yang mempengaruhi pengelolaan kelas dan dasar psikologis dalam pengelolaan kelas.
Pertemuan 9-11
3. Mahasiswa memahami dan dapat mengaplikasikan pengelolaan lingkungan kelas (indoor), Mengatur Tata Letak Kelas yang Menarik, Kunci Pengelolaan Kelas yang Efektif, Mengatur Area-area Bermain, Menerapkan Peraturan di Kelas, Pengelolaan yang menyangkut siswa/anak didik
Pertemuan 12-14
4. Mahasiswa memahami dan dapat mengaplikasikan pengertian saintifik dan mengapa perlu saintifik.
References
MINGGU |
KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN |
BAHAN KAJIAN |
METODE |
PENGALAMAN |
KRITERIA |
BOBOT |
01 |
Mahasiswa memahami dan dapat mengaplikasikan pengertian Pengelolaan Kelas |
Pengertian Pengelolaan Kelas |
Diskusi dan paparan, tugas |
Mahasiswa mampu mengaplikasikan pengertian Pengelolaan Kelas |
Diskusi dan paparan, tugas |
5 % |
02 |
Mahasiswa memahami dan dapat mengaplikasikan tujuan pengelolaan kelas |
tujuan pengelolaan kelas |
Diskusi dan paparan, tugas |
Mahasiswa mampu mengaplikasikan tujuan pengelolaan kelas |
Diskusi dan paparan, tugas |
5 % |
03 |
Mahasiswa memahami dan dapat mengaplikasikan fungsi pengelolaan kelas |
fungsi pengelolaan kelas |
Diskusi dan paparan, tugas |
Mahasiswa mampu mengaplikasikan fungsi pengelolaan kelas |
Diskusi dan paparan, tugas |
5 % |
04 |
Mahasiswa memahami dan dapat mengaplikasikan pengertian, tujuan dan fungsi pengelolaan kelas (Pengulangan) |
pengertian, tujuan dan fungsi pengelolaan kelas |
Diskusi dan paparan, tugas |
Mahasiswa mampu mengaplikasikan pengertian, tujuan dan fungsi pengelolaan kelas (Pengulangan) |
Diskusi dan paparan, tugas |
5 % |
05 |
Mahasiswa memahami dan dapat mengaplikasikan faktor yang mempengaruhi pengelolaan kelas |
faktor yang mempengaruhi pengelolaan kelas |
Diskusi dan paparan, tugas |
Mahasiswa mampu mengaplikasikan faktor yang mempengaruhi pengelolaan kelas |
Diskusi dan paparan, tugas |
5 % |
06 |
Mahasiswa memahami dan dapat mengaplikasikan faktor yang mempengaruhi pengelolaan kelas |
faktor yang mempengaruhi pengelolaan kelas |
Diskusi dan paparan, tugas |
Mahasiswa mampu mengaplikasikan faktor yang mempengaruhi pengelolaan kelas |
Diskusi dan paparan, tugas |
5 % |
07 |
Mahasiswa memahami dan dapat mengaplikasikan dasar psikologis dalam pengelolaan kelas |
dasar psikologis dalam pengelolaan kelas |
Diskusi dan paparan, tugas |
Mahasiswa mampu mengaplikasikan dasar psikologis dalam pengelolaan kelas |
Diskusi dan paparan, tugas |
5 % |
08 |
Mahasiswa memahami dan dapat mengaplikasikan dasar psikologis dalam pengelolaan kelas |
dasar psikologis dalam pengelolaan kelas |
Diskusi dan paparan, tugas |
Mahasiswa mampu mengaplikasikan dasar psikologis dalam pengelolaan kelas |
Diskusi dan paparan, tugas |
5 % |
09 |
UTS |
|
|
Details ...
A. Pertemuan 1,2,3 dan 4
A. Pengelolaan Kelas
1. Pengertian Pengelolaan Kelas
Menurut Nugraha (2010:16) pengelolaan kelas terdiri dari dua kata, yaitu “pengelolaan” dan “kelas”. Pengelolaan merupakan terjemahan dari kata management berasal dari kata “to manage” yang berarti mengatur, melaksanakan, mengelola, mengendalikan, dan memperlakukan. Namun kata manegement sendiri sudah diserap ke dalam bahasa Indonesia menjadi kata manajemen yang berarti sama dengan istilah “pengelolaan”, yakni sebagai proses mengoordinasi dan mengintegrasikan kegiatan-kegiatan kerja agar dapat diselesaikan secara efisien dan efektif.
2. Konsep Utama Pengelolaan Kelas
a. Penataan Ruang Kelas
Ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan oleh guru dalam menata lingkungan fisik kelas menurut Loisell (Winataputra, 2003: 9.22) yaitu:
1) Visibility ( Keleluasaan Pandangan)
2) Accesibility (mudah dicapai) barang-barang yang dibutuhkan selama proses pembelajaran.
3) Fleksibilitas (Keluwesan)
4) Kenyamanan
5) Keindahan
b. Fungsi Pengelolaan Kelas
1) Merencanakan
Penerapan di aplikasikan di dalam kelas oleh guru untuk mendukung tujuan belajar yang hendak dicapainya
2) Mengorganisasikan
menyusun hubungan perilaku yang efektif antar personal, sehingga mereka dapat bekerja secara efisien dan memperoleh keputusan pribadi dalam melaksanakan tugas-tugas dalam situasi lingkungan yang ada guna mencapai tujuan dan sasaran tertentu.
3) Memimpin
Seorang pemimpin dalam melaksanakan amanatnya dapat menjadi pengarah yang didengar ide dan pemikiranya oleh para anggota organisasi. dibarengi dengan memiliki kepribadian yang dapat dijadikan suri tauladan.
4) Mengawasi
Mengawasi (controling),kmenentukan apakah fungsinya dalam mengorganisasikan dan memimpin di atas telah berhasil dalam mewujudkan tujuan yang telahdirumuskan
c. Tujuan Pengelolaan Kelas
1) Untuk menciptakan suasana kelas yang menyenangkan bagi anak
2) Penyediaan fasilitas bagi macam-macam kegiatan belajar anak dalam lingkungan sosial, emosional, dan intelektual dalam kelas. Fasilitas yang disediakan itu memungkinkan anak belajar dan bekerja.
3) Terciptanya suasana sosial yang memberikan kepuasan, suasana disiplin, perkembangan intelektual, emosional, dan sikap serta apresiasi pada anak.
4) Membina dan membimbing anak dengan latar belakang sosial, ekonomi, budaya serta sifat individunya.
B. Pertemuan 5,6,7 dan 8
Faktor yang Mempengaruhi Pengelolaan Kelas
1) Faktor Kurikulum
2) Faktor gedung dan sarana kelas
3) Faktor lingkungan fisik
Dasar Psikologis Dalam Pengelolaan Kelas
1) Masalah motivasi
2) Masalah belajar
3) Masalah individu atau pribadi
C. Pertemuan 9,10 dan 11
Aplikasi Manajemen Kelas di PAUD
1. Merancang Lingkungan Kelas
a. Pengelolaan lingkungan dalam kelas (indoor)
Dalam hal ini umumnya terdapat beberapa pusat kegiatan, diantaranya :
1) Pusat kegiatan seni dan pekerjaan tangan
2) Pusat bermain drama
3) Pusat penyusunan balok
4) Pusat memanipulasi materi
5) Pusat musik
6) Pusat pameran
Pusat-pusat tersebut dapat disesuaikan dengan minat anak atau tema yang ada.
b. Pengelolaan lingkungan di luar kelas (outdoor)
1) Penataan Lokasi kegiatan dengan berbagai sarananya
Tempat aktivitas outdoor diharapkan tidak dirancang mengelilingi bangunan sekolah.
2) Ukuran
Ukuran pada umumnya 2,5 m2 per anak.The Child Welfare league merekomendasikan sekitar 6 m2 per anak. Untuk tempat naungan atau teras harus ditambahkan minimal 4,5 m2 per anak.
3) Penataan Pagar sekolah secara tepat
Penggunaan pagar membebaskan anak dari rasa khawatir, dan mencegah binatang masuk kedalam..
4) Pengelolaan tanah lapang
tanah datar yang lapang relatif membosankan dan kurang bervariasi, sedangkan tanah yang bergelombang dapat memiliki beberapa keuntungan.
5) Pengelolaan dan penanganan permukaan tanah
Permukaan tanah untuk anak usia dini pada dasarnya harus berumput atau menggunakan kayu, pasir atau tanah yang lembek dan memiliki tempat yang paling cepat kering didekat bangunan.
6) Pembuatan atap atau naungan
Tujuan pengadaan atap atau naungan adalah untuk memfasilitasi permainan pasif selama cuaca cerah untuk permainan aktif selama cuaca buruk. Atap/naungan harus dirancang agar memungkinkan masuknya udara dan matahari secara maksimum.
2. Mengatur Tata Letak Kelas yang Menarik
Prinsip penataan kelas (Evertson, Emmer & Worsham, 2003) diantaranya adalah:
1. Kurangi kepadatan tempat lalu lalang
2. Pastikan bahwa guru dapat dengan mudah melihat semua murid. Tugas manajemen yang penting adalah memonitor siswanya secara cermat.
3. Materi pengajaran dan perlengkapan murid harus mudah di akses
4. Pastikan murid dapat dengan mudah melihat semua presentasi kelompok, missal: Pasanglah poster di tinggi mata anak sehingga bisa diakses oleh mata anak.
3. Kunci Pengelolaan Kelas yang Efektif
a. Faktor terpenting dalam mengatur sebuah kelas adalah keamanan. Bila ada peralatan, material, atau permainan di kelas yang tidak aman, segera singkirkan
b. Saat anak-anak terlihat bosan atau gelisah dan berlalu lalang tanpa tujuan dalam kelas, itulah waktunya untuk menambahkan beberapa mainan baru, atau memperkenalkan sebuah mainan baru pada anak-anak, atau mengubah setting kelas.
c. Beberapa anak memberikan respon negatif terhadap warna-warna cerah, terutama anak-anak yang memiliki kebutuhan khusus. Apabila kelas terlalu berwarna dan ramai, perlembutlah skema warna untuk mencegah anak-anak terganggu karena cerahnya ruangan tersebut.
4. Mengatur Area-area Bermain
Beberapa tips untuk membantu pemilihan acara bermain:
a. Batasi jumlah anak yang dapat memilih sebuah area
b. Beritahu anak-anak bahwa mereka harus tetap berada di area pilihan mereka sepanjang permainan masih berlangsung
c. Apabila anak-anak berperilaku menyimpang selama acara bermain, ajak mereka keluar area untuk beberapa saat, dan jelaskan mengapa mereka dibawa keluar. Beri kesempatan untuk kembali ke permainan mereka. Bila perilaku mereka tetap berulang, mereka perlu berpindah area
d. Bila cukup banyak area yang tersedia, jadwalkan anak-anak untuk meninggalkan area pilihan mereka, dan berpindah ke area lainnya dengan menggunakan “Papan Acara Bermain.”
5. Menerapkan Peraturan di Kelas
Berikut beberapa contoh peraturan kelas:
1) Mendengarkan ketika guru sedang berbicara
2) Mendengarkan pendapat teman
3) Mengikuti arahan atau aturan permainan
4) Menggunakan suara yang lazim digunakan didalam kelas seperti tidak berteriak terlalu kencang
5) Berjalan di dalam kelas dan tidak berlarian
6) Tidak boleh memukul teman
5. Pengelolaan yang menyangkut siswa/anak didik
Suharsimi Arikunto dalam bukunya yang berjudul Pengelolaan Kelas dan Siswa mengatakan pengelolaan siswa/anak didik adalah Pengaturan suasana belajar di sekolah sedemikian rupa sehingga setiap siswa mendapat pelayanan menurut kebutuhan dan mencapai hasil pendidikan yang maksimal secara efektif dan efisien.
Di dalam kelas manapun, sebaiknya anak mendapat kesempatan beberapa tanggungjawab yang merupakan tugas dalam kelas, misalnya, menyimpan atau meletakkan kembali pada tempatnya alat permainan atau materi yang baru saja dipergunakan, serta tetap menjaga kebersihan dan kerapian kelas.
D. Pertemuan 12, 13 dan 14
Apa itu pendekatan saintifik?
Pendekatan saintifik dalam kurikulum 2013 PAUD –Pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif membangun kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan melalui tahapan mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, menalar, dan mengomunikasikan.
Mengapa perlu menggunakan pendekatan saintifik?
Pendekatan saintifik di PAUD perlu diimplementasikan karena akan :
- Mendorong anak agar memiliki kemampuan berpikir kritis, analitis, dan memiliki kemampuan memecahkan masalah.
- Memberikan pengalaman belajar yang lebih bermakna kepada anak dengan mendorong anak melakukan kegiatan mengamati,menanya, mengumpulkan informasi,menalar/mengasosiasi,dan mengomunikasikan.
- Mendorong anak mencari tahu dari berbagai sumber melalui observasi dan bukan hanya diberitahu.
5 Proses Pelaksanaan Pendekatan Saintifik PAUD
Bagaimana pelaksanaan pendekatan saintifik?
Pendekatan saintifik dilaksanakan dengan cara/ proses sebagai berikut:
– Mengamati
– Menanya
– Mengumpulkan informasi
– Menalar/Mengasosiasi
– Mengomunikasikan
Pertemuan 1-4
1. Mahasiswa memahami dan dapat mengaplikasikan pengertian, tujuan dan fungsi pengelolaan kelas.
Pertemuan 5-8
2. Mahasiswa memahami dan dapat mengaplikasikan faktor yang mempengaruhi pengelolaan kelas dan dasar psikologis dalam pengelolaan kelas.
Pertemuan 9-11
3. Mahasiswa memahami dan dapat mengaplikasikan pengelolaan lingkungan kelas (indoor), Mengatur Tata Letak Kelas yang Menarik, Kunci Pengelolaan Kelas yang Efektif, Mengatur Area-area Bermain, Menerapkan Peraturan di Kelas, Pengelolaan yang menyangkut siswa/anak didik
Pertemuan 12-14
4. Mahasiswa memahami dan dapat mengaplikasikan pengertian saintifik dan mengapa perlu saintifik.
References
MINGGU |
KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN |
BAHAN KAJIAN |
METODE |
PENGALAMAN |
KRITERIA |
BOBOT |
01 |
Mahasiswa memahami dan dapat mengaplikasikan pengertian Pengelolaan Kelas |
Pengertian Pengelolaan Kelas |
Diskusi dan paparan, tugas |
Mahasiswa mampu mengaplikasikan pengertian Pengelolaan Kelas |
Diskusi dan paparan, tugas |
5 % |
02 |
Mahasiswa memahami dan dapat mengaplikasikan tujuan pengelolaan kelas |
tujuan pengelolaan kelas |
Diskusi dan paparan, tugas |
Mahasiswa mampu mengaplikasikan tujuan pengelolaan kelas |
Diskusi dan paparan, tugas |
5 % |
03 |
Mahasiswa memahami dan dapat mengaplikasikan fungsi pengelolaan kelas |
fungsi pengelolaan kelas |
Diskusi dan paparan, tugas |
Mahasiswa mampu mengaplikasikan fungsi pengelolaan kelas |
Diskusi dan paparan, tugas |
5 % |
04 |
Mahasiswa memahami dan dapat mengaplikasikan pengertian, tujuan dan fungsi pengelolaan kelas (Pengulangan) |
pengertian, tujuan dan fungsi pengelolaan kelas |
Diskusi dan paparan, tugas |
Mahasiswa mampu mengaplikasikan pengertian, tujuan dan fungsi pengelolaan kelas (Pengulangan) |
Diskusi dan paparan, tugas |
5 % |
05 |
Mahasiswa memahami dan dapat mengaplikasikan faktor yang mempengaruhi pengelolaan kelas |
faktor yang mempengaruhi pengelolaan kelas |
Diskusi dan paparan, tugas |
Mahasiswa mampu mengaplikasikan faktor yang mempengaruhi pengelolaan kelas |
Diskusi dan paparan, tugas |
5 % |
06 |
Mahasiswa memahami dan dapat mengaplikasikan faktor yang mempengaruhi pengelolaan kelas |
faktor yang mempengaruhi pengelolaan kelas |
Diskusi dan paparan, tugas |
Mahasiswa mampu mengaplikasikan faktor yang mempengaruhi pengelolaan kelas |
Diskusi dan paparan, tugas |
5 % |
07 |
Mahasiswa memahami dan dapat mengaplikasikan dasar psikologis dalam pengelolaan kelas |
dasar psikologis dalam pengelolaan kelas |
Diskusi dan paparan, tugas |
Mahasiswa mampu mengaplikasikan dasar psikologis dalam pengelolaan kelas |
Diskusi dan paparan, tugas |
5 % |
08 |
Mahasiswa memahami dan dapat mengaplikasikan dasar psikologis dalam pengelolaan kelas |
dasar psikologis dalam pengelolaan kelas |
Diskusi dan paparan, tugas |
Mahasiswa mampu mengaplikasikan dasar psikologis dalam pengelolaan kelas |
Diskusi dan paparan, tugas |
5 % |
09 |
UTS |
|
|
Details ...
A. Pertemuan 1,2,3 dan 4
A. Pengelolaan Kelas
1. Pengertian Pengelolaan Kelas
Menurut Nugraha (2010:16) pengelolaan kelas terdiri dari dua kata, yaitu “pengelolaan” dan “kelas”. Pengelolaan merupakan terjemahan dari kata management berasal dari kata “to manage” yang berarti mengatur, melaksanakan, mengelola, mengendalikan, dan memperlakukan. Namun kata manegement sendiri sudah diserap ke dalam bahasa Indonesia menjadi kata manajemen yang berarti sama dengan istilah “pengelolaan”, yakni sebagai proses mengoordinasi dan mengintegrasikan kegiatan-kegiatan kerja agar dapat diselesaikan secara efisien dan efektif.
2. Konsep Utama Pengelolaan Kelas
a. Penataan Ruang Kelas
Ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan oleh guru dalam menata lingkungan fisik kelas menurut Loisell (Winataputra, 2003: 9.22) yaitu:
1) Visibility ( Keleluasaan Pandangan)
2) Accesibility (mudah dicapai) barang-barang yang dibutuhkan selama proses pembelajaran.
3) Fleksibilitas (Keluwesan)
4) Kenyamanan
5) Keindahan
b. Fungsi Pengelolaan Kelas
1) Merencanakan
Penerapan di aplikasikan di dalam kelas oleh guru untuk mendukung tujuan belajar yang hendak dicapainya
2) Mengorganisasikan
menyusun hubungan perilaku yang efektif antar personal, sehingga mereka dapat bekerja secara efisien dan memperoleh keputusan pribadi dalam melaksanakan tugas-tugas dalam situasi lingkungan yang ada guna mencapai tujuan dan sasaran tertentu.
3) Memimpin
Seorang pemimpin dalam melaksanakan amanatnya dapat menjadi pengarah yang didengar ide dan pemikiranya oleh para anggota organisasi. dibarengi dengan memiliki kepribadian yang dapat dijadikan suri tauladan.
4) Mengawasi
Mengawasi (controling),kmenentukan apakah fungsinya dalam mengorganisasikan dan memimpin di atas telah berhasil dalam mewujudkan tujuan yang telahdirumuskan
c. Tujuan Pengelolaan Kelas
1) Untuk menciptakan suasana kelas yang menyenangkan bagi anak
2) Penyediaan fasilitas bagi macam-macam kegiatan belajar anak dalam lingkungan sosial, emosional, dan intelektual dalam kelas. Fasilitas yang disediakan itu memungkinkan anak belajar dan bekerja.
3) Terciptanya suasana sosial yang memberikan kepuasan, suasana disiplin, perkembangan intelektual, emosional, dan sikap serta apresiasi pada anak.
4) Membina dan membimbing anak dengan latar belakang sosial, ekonomi, budaya serta sifat individunya.
B. Pertemuan 5,6,7 dan 8
Faktor yang Mempengaruhi Pengelolaan Kelas
1) Faktor Kurikulum
2) Faktor gedung dan sarana kelas
3) Faktor lingkungan fisik
Dasar Psikologis Dalam Pengelolaan Kelas
1) Masalah motivasi
2) Masalah belajar
3) Masalah individu atau pribadi
C. Pertemuan 9,10 dan 11
Aplikasi Manajemen Kelas di PAUD
1. Merancang Lingkungan Kelas
a. Pengelolaan lingkungan dalam kelas (indoor)
Dalam hal ini umumnya terdapat beberapa pusat kegiatan, diantaranya :
1) Pusat kegiatan seni dan pekerjaan tangan
2) Pusat bermain drama
3) Pusat penyusunan balok
4) Pusat memanipulasi materi
5) Pusat musik
6) Pusat pameran
Pusat-pusat tersebut dapat disesuaikan dengan minat anak atau tema yang ada.
b. Pengelolaan lingkungan di luar kelas (outdoor)
1) Penataan Lokasi kegiatan dengan berbagai sarananya
Tempat aktivitas outdoor diharapkan tidak dirancang mengelilingi bangunan sekolah.
2) Ukuran
Ukuran pada umumnya 2,5 m2 per anak.The Child Welfare league merekomendasikan sekitar 6 m2 per anak. Untuk tempat naungan atau teras harus ditambahkan minimal 4,5 m2 per anak.
3) Penataan Pagar sekolah secara tepat
Penggunaan pagar membebaskan anak dari rasa khawatir, dan mencegah binatang masuk kedalam..
4) Pengelolaan tanah lapang
tanah datar yang lapang relatif membosankan dan kurang bervariasi, sedangkan tanah yang bergelombang dapat memiliki beberapa keuntungan.
5) Pengelolaan dan penanganan permukaan tanah
Permukaan tanah untuk anak usia dini pada dasarnya harus berumput atau menggunakan kayu, pasir atau tanah yang lembek dan memiliki tempat yang paling cepat kering didekat bangunan.
6) Pembuatan atap atau naungan
Tujuan pengadaan atap atau naungan adalah untuk memfasilitasi permainan pasif selama cuaca cerah untuk permainan aktif selama cuaca buruk. Atap/naungan harus dirancang agar memungkinkan masuknya udara dan matahari secara maksimum.
2. Mengatur Tata Letak Kelas yang Menarik
Prinsip penataan kelas (Evertson, Emmer & Worsham, 2003) diantaranya adalah:
1. Kurangi kepadatan tempat lalu lalang
2. Pastikan bahwa guru dapat dengan mudah melihat semua murid. Tugas manajemen yang penting adalah memonitor siswanya secara cermat.
3. Materi pengajaran dan perlengkapan murid harus mudah di akses
4. Pastikan murid dapat dengan mudah melihat semua presentasi kelompok, missal: Pasanglah poster di tinggi mata anak sehingga bisa diakses oleh mata anak.
3. Kunci Pengelolaan Kelas yang Efektif
a. Faktor terpenting dalam mengatur sebuah kelas adalah keamanan. Bila ada peralatan, material, atau permainan di kelas yang tidak aman, segera singkirkan
b. Saat anak-anak terlihat bosan atau gelisah dan berlalu lalang tanpa tujuan dalam kelas, itulah waktunya untuk menambahkan beberapa mainan baru, atau memperkenalkan sebuah mainan baru pada anak-anak, atau mengubah setting kelas.
c. Beberapa anak memberikan respon negatif terhadap warna-warna cerah, terutama anak-anak yang memiliki kebutuhan khusus. Apabila kelas terlalu berwarna dan ramai, perlembutlah skema warna untuk mencegah anak-anak terganggu karena cerahnya ruangan tersebut.
4. Mengatur Area-area Bermain
Beberapa tips untuk membantu pemilihan acara bermain:
a. Batasi jumlah anak yang dapat memilih sebuah area
b. Beritahu anak-anak bahwa mereka harus tetap berada di area pilihan mereka sepanjang permainan masih berlangsung
c. Apabila anak-anak berperilaku menyimpang selama acara bermain, ajak mereka keluar area untuk beberapa saat, dan jelaskan mengapa mereka dibawa keluar. Beri kesempatan untuk kembali ke permainan mereka. Bila perilaku mereka tetap berulang, mereka perlu berpindah area
d. Bila cukup banyak area yang tersedia, jadwalkan anak-anak untuk meninggalkan area pilihan mereka, dan berpindah ke area lainnya dengan menggunakan “Papan Acara Bermain.”
5. Menerapkan Peraturan di Kelas
Berikut beberapa contoh peraturan kelas:
1) Mendengarkan ketika guru sedang berbicara
2) Mendengarkan pendapat teman
3) Mengikuti arahan atau aturan permainan
4) Menggunakan suara yang lazim digunakan didalam kelas seperti tidak berteriak terlalu kencang
5) Berjalan di dalam kelas dan tidak berlarian
6) Tidak boleh memukul teman
5. Pengelolaan yang menyangkut siswa/anak didik
Suharsimi Arikunto dalam bukunya yang berjudul Pengelolaan Kelas dan Siswa mengatakan pengelolaan siswa/anak didik adalah Pengaturan suasana belajar di sekolah sedemikian rupa sehingga setiap siswa mendapat pelayanan menurut kebutuhan dan mencapai hasil pendidikan yang maksimal secara efektif dan efisien.
Di dalam kelas manapun, sebaiknya anak mendapat kesempatan beberapa tanggungjawab yang merupakan tugas dalam kelas, misalnya, menyimpan atau meletakkan kembali pada tempatnya alat permainan atau materi yang baru saja dipergunakan, serta tetap menjaga kebersihan dan kerapian kelas.
D. Pertemuan 12, 13 dan 14
Apa itu pendekatan saintifik?
Pendekatan saintifik dalam kurikulum 2013 PAUD –Pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif membangun kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan melalui tahapan mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, menalar, dan mengomunikasikan.
Mengapa perlu menggunakan pendekatan saintifik?
Pendekatan saintifik di PAUD perlu diimplementasikan karena akan :
- Mendorong anak agar memiliki kemampuan berpikir kritis, analitis, dan memiliki kemampuan memecahkan masalah.
- Memberikan pengalaman belajar yang lebih bermakna kepada anak dengan mendorong anak melakukan kegiatan mengamati,menanya, mengumpulkan informasi,menalar/mengasosiasi,dan mengomunikasikan.
- Mendorong anak mencari tahu dari berbagai sumber melalui observasi dan bukan hanya diberitahu.
5 Proses Pelaksanaan Pendekatan Saintifik PAUD
Bagaimana pelaksanaan pendekatan saintifik?
Pendekatan saintifik dilaksanakan dengan cara/ proses sebagai berikut:
– Mengamati
– Menanya
– Mengumpulkan informasi
– Menalar/Mengasosiasi
– Mengomunikasikan
Pertemuan 1-4
1. Mahasiswa memahami dan dapat mengaplikasikan pengertian, tujuan dan fungsi pengelolaan kelas.
Pertemuan 5-8
2. Mahasiswa memahami dan dapat mengaplikasikan faktor yang mempengaruhi pengelolaan kelas dan dasar psikologis dalam pengelolaan kelas.
Pertemuan 9-11
3. Mahasiswa memahami dan dapat mengaplikasikan pengelolaan lingkungan kelas (indoor), Mengatur Tata Letak Kelas yang Menarik, Kunci Pengelolaan Kelas yang Efektif, Mengatur Area-area Bermain, Menerapkan Peraturan di Kelas, Pengelolaan yang menyangkut siswa/anak didik
Pertemuan 12-14
4. Mahasiswa memahami dan dapat mengaplikasikan pengertian saintifik dan mengapa perlu saintifik.
References
MINGGU |
KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN |
BAHAN KAJIAN |
METODE |
PENGALAMAN |
KRITERIA |
BOBOT |
01 |
Mahasiswa memahami dan dapat mengaplikasikan pengertian Pengelolaan Kelas |
Pengertian Pengelolaan Kelas |
Diskusi dan paparan, tugas |
Mahasiswa mampu mengaplikasikan pengertian Pengelolaan Kelas |
Diskusi dan paparan, tugas |
5 % |
02 |
Mahasiswa memahami dan dapat mengaplikasikan tujuan pengelolaan kelas |
tujuan pengelolaan kelas |
Diskusi dan paparan, tugas |
Mahasiswa mampu mengaplikasikan tujuan pengelolaan kelas |
Diskusi dan paparan, tugas |
5 % |
03 |
Mahasiswa memahami dan dapat mengaplikasikan fungsi pengelolaan kelas |
fungsi pengelolaan kelas |
Diskusi dan paparan, tugas |
Mahasiswa mampu mengaplikasikan fungsi pengelolaan kelas |
Diskusi dan paparan, tugas |
5 % |
04 |
Mahasiswa memahami dan dapat mengaplikasikan pengertian, tujuan dan fungsi pengelolaan kelas (Pengulangan) |
pengertian, tujuan dan fungsi pengelolaan kelas |
Diskusi dan paparan, tugas |
Mahasiswa mampu mengaplikasikan pengertian, tujuan dan fungsi pengelolaan kelas (Pengulangan) |
Diskusi dan paparan, tugas |
5 % |
05 |
Mahasiswa memahami dan dapat mengaplikasikan faktor yang mempengaruhi pengelolaan kelas |
faktor yang mempengaruhi pengelolaan kelas |
Diskusi dan paparan, tugas |
Mahasiswa mampu mengaplikasikan faktor yang mempengaruhi pengelolaan kelas |
Diskusi dan paparan, tugas |
5 % |
06 |
Mahasiswa memahami dan dapat mengaplikasikan faktor yang mempengaruhi pengelolaan kelas |
faktor yang mempengaruhi pengelolaan kelas |
Diskusi dan paparan, tugas |
Mahasiswa mampu mengaplikasikan faktor yang mempengaruhi pengelolaan kelas |
Diskusi dan paparan, tugas |
5 % |
07 |
Mahasiswa memahami dan dapat mengaplikasikan dasar psikologis dalam pengelolaan kelas |
dasar psikologis dalam pengelolaan kelas |
Diskusi dan paparan, tugas |
Mahasiswa mampu mengaplikasikan dasar psikologis dalam pengelolaan kelas |
Diskusi dan paparan, tugas |
5 % |
08 |
Mahasiswa memahami dan dapat mengaplikasikan dasar psikologis dalam pengelolaan kelas |
dasar psikologis dalam pengelolaan kelas |
Diskusi dan paparan, tugas |
Mahasiswa mampu mengaplikasikan dasar psikologis dalam pengelolaan kelas |
Diskusi dan paparan, tugas |
5 % |
09 |
UTS |
|
|
Details ...
A. Pertemuan 1,2,3 dan 4
A. Pengelolaan Kelas
1. Pengertian Pengelolaan Kelas
Menurut Nugraha (2010:16) pengelolaan kelas terdiri dari dua kata, yaitu “pengelolaan” dan “kelas”. Pengelolaan merupakan terjemahan dari kata management berasal dari kata “to manage” yang berarti mengatur, melaksanakan, mengelola, mengendalikan, dan memperlakukan. Namun kata manegement sendiri sudah diserap ke dalam bahasa Indonesia menjadi kata manajemen yang berarti sama dengan istilah “pengelolaan”, yakni sebagai proses mengoordinasi dan mengintegrasikan kegiatan-kegiatan kerja agar dapat diselesaikan secara efisien dan efektif.
2. Konsep Utama Pengelolaan Kelas
a. Penataan Ruang Kelas
Ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan oleh guru dalam menata lingkungan fisik kelas menurut Loisell (Winataputra, 2003: 9.22) yaitu:
1) Visibility ( Keleluasaan Pandangan)
2) Accesibility (mudah dicapai) barang-barang yang dibutuhkan selama proses pembelajaran.
3) Fleksibilitas (Keluwesan)
4) Kenyamanan
5) Keindahan
b. Fungsi Pengelolaan Kelas
1) Merencanakan
Penerapan di aplikasikan di dalam kelas oleh guru untuk mendukung tujuan belajar yang hendak dicapainya
2) Mengorganisasikan
menyusun hubungan perilaku yang efektif antar personal, sehingga mereka dapat bekerja secara efisien dan memperoleh keputusan pribadi dalam melaksanakan tugas-tugas dalam situasi lingkungan yang ada guna mencapai tujuan dan sasaran tertentu.
3) Memimpin
Seorang pemimpin dalam melaksanakan amanatnya dapat menjadi pengarah yang didengar ide dan pemikiranya oleh para anggota organisasi. dibarengi dengan memiliki kepribadian yang dapat dijadikan suri tauladan.
4) Mengawasi
Mengawasi (controling),kmenentukan apakah fungsinya dalam mengorganisasikan dan memimpin di atas telah berhasil dalam mewujudkan tujuan yang telahdirumuskan
c. Tujuan Pengelolaan Kelas
1) Untuk menciptakan suasana kelas yang menyenangkan bagi anak
2) Penyediaan fasilitas bagi macam-macam kegiatan belajar anak dalam lingkungan sosial, emosional, dan intelektual dalam kelas. Fasilitas yang disediakan itu memungkinkan anak belajar dan bekerja.
3) Terciptanya suasana sosial yang memberikan kepuasan, suasana disiplin, perkembangan intelektual, emosional, dan sikap serta apresiasi pada anak.
4) Membina dan membimbing anak dengan latar belakang sosial, ekonomi, budaya serta sifat individunya.
B. Pertemuan 5,6,7 dan 8
Faktor yang Mempengaruhi Pengelolaan Kelas
1) Faktor Kurikulum
2) Faktor gedung dan sarana kelas
3) Faktor lingkungan fisik
Dasar Psikologis Dalam Pengelolaan Kelas
1) Masalah motivasi
2) Masalah belajar
3) Masalah individu atau pribadi
C. Pertemuan 9,10 dan 11
Aplikasi Manajemen Kelas di PAUD
1. Merancang Lingkungan Kelas
a. Pengelolaan lingkungan dalam kelas (indoor)
Dalam hal ini umumnya terdapat beberapa pusat kegiatan, diantaranya :
1) Pusat kegiatan seni dan pekerjaan tangan
2) Pusat bermain drama
3) Pusat penyusunan balok
4) Pusat memanipulasi materi
5) Pusat musik
6) Pusat pameran
Pusat-pusat tersebut dapat disesuaikan dengan minat anak atau tema yang ada.
b. Pengelolaan lingkungan di luar kelas (outdoor)
1) Penataan Lokasi kegiatan dengan berbagai sarananya
Tempat aktivitas outdoor diharapkan tidak dirancang mengelilingi bangunan sekolah.
2) Ukuran
Ukuran pada umumnya 2,5 m2 per anak.The Child Welfare league merekomendasikan sekitar 6 m2 per anak. Untuk tempat naungan atau teras harus ditambahkan minimal 4,5 m2 per anak.
3) Penataan Pagar sekolah secara tepat
Penggunaan pagar membebaskan anak dari rasa khawatir, dan mencegah binatang masuk kedalam..
4) Pengelolaan tanah lapang
tanah datar yang lapang relatif membosankan dan kurang bervariasi, sedangkan tanah yang bergelombang dapat memiliki beberapa keuntungan.
5) Pengelolaan dan penanganan permukaan tanah
Permukaan tanah untuk anak usia dini pada dasarnya harus berumput atau menggunakan kayu, pasir atau tanah yang lembek dan memiliki tempat yang paling cepat kering didekat bangunan.
6) Pembuatan atap atau naungan
Tujuan pengadaan atap atau naungan adalah untuk memfasilitasi permainan pasif selama cuaca cerah untuk permainan aktif selama cuaca buruk. Atap/naungan harus dirancang agar memungkinkan masuknya udara dan matahari secara maksimum.
2. Mengatur Tata Letak Kelas yang Menarik
Prinsip penataan kelas (Evertson, Emmer & Worsham, 2003) diantaranya adalah:
1. Kurangi kepadatan tempat lalu lalang
2. Pastikan bahwa guru dapat dengan mudah melihat semua murid. Tugas manajemen yang penting adalah memonitor siswanya secara cermat.
3. Materi pengajaran dan perlengkapan murid harus mudah di akses
4. Pastikan murid dapat dengan mudah melihat semua presentasi kelompok, missal: Pasanglah poster di tinggi mata anak sehingga bisa diakses oleh mata anak.
3. Kunci Pengelolaan Kelas yang Efektif
a. Faktor terpenting dalam mengatur sebuah kelas adalah keamanan. Bila ada peralatan, material, atau permainan di kelas yang tidak aman, segera singkirkan
b. Saat anak-anak terlihat bosan atau gelisah dan berlalu lalang tanpa tujuan dalam kelas, itulah waktunya untuk menambahkan beberapa mainan baru, atau memperkenalkan sebuah mainan baru pada anak-anak, atau mengubah setting kelas.
c. Beberapa anak memberikan respon negatif terhadap warna-warna cerah, terutama anak-anak yang memiliki kebutuhan khusus. Apabila kelas terlalu berwarna dan ramai, perlembutlah skema warna untuk mencegah anak-anak terganggu karena cerahnya ruangan tersebut.
4. Mengatur Area-area Bermain
Beberapa tips untuk membantu pemilihan acara bermain:
a. Batasi jumlah anak yang dapat memilih sebuah area
b. Beritahu anak-anak bahwa mereka harus tetap berada di area pilihan mereka sepanjang permainan masih berlangsung
c. Apabila anak-anak berperilaku menyimpang selama acara bermain, ajak mereka keluar area untuk beberapa saat, dan jelaskan mengapa mereka dibawa keluar. Beri kesempatan untuk kembali ke permainan mereka. Bila perilaku mereka tetap berulang, mereka perlu berpindah area
d. Bila cukup banyak area yang tersedia, jadwalkan anak-anak untuk meninggalkan area pilihan mereka, dan berpindah ke area lainnya dengan menggunakan “Papan Acara Bermain.”
5. Menerapkan Peraturan di Kelas
Berikut beberapa contoh peraturan kelas:
1) Mendengarkan ketika guru sedang berbicara
2) Mendengarkan pendapat teman
3) Mengikuti arahan atau aturan permainan
4) Menggunakan suara yang lazim digunakan didalam kelas seperti tidak berteriak terlalu kencang
5) Berjalan di dalam kelas dan tidak berlarian
6) Tidak boleh memukul teman
5. Pengelolaan yang menyangkut siswa/anak didik
Suharsimi Arikunto dalam bukunya yang berjudul Pengelolaan Kelas dan Siswa mengatakan pengelolaan siswa/anak didik adalah Pengaturan suasana belajar di sekolah sedemikian rupa sehingga setiap siswa mendapat pelayanan menurut kebutuhan dan mencapai hasil pendidikan yang maksimal secara efektif dan efisien.
Di dalam kelas manapun, sebaiknya anak mendapat kesempatan beberapa tanggungjawab yang merupakan tugas dalam kelas, misalnya, menyimpan atau meletakkan kembali pada tempatnya alat permainan atau materi yang baru saja dipergunakan, serta tetap menjaga kebersihan dan kerapian kelas.
D. Pertemuan 12, 13 dan 14
Apa itu pendekatan saintifik?
Pendekatan saintifik dalam kurikulum 2013 PAUD –Pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif membangun kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan melalui tahapan mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, menalar, dan mengomunikasikan.
Mengapa perlu menggunakan pendekatan saintifik?
Pendekatan saintifik di PAUD perlu diimplementasikan karena akan :
- Mendorong anak agar memiliki kemampuan berpikir kritis, analitis, dan memiliki kemampuan memecahkan masalah.
- Memberikan pengalaman belajar yang lebih bermakna kepada anak dengan mendorong anak melakukan kegiatan mengamati,menanya, mengumpulkan informasi,menalar/mengasosiasi,dan mengomunikasikan.
- Mendorong anak mencari tahu dari berbagai sumber melalui observasi dan bukan hanya diberitahu.
5 Proses Pelaksanaan Pendekatan Saintifik PAUD
Bagaimana pelaksanaan pendekatan saintifik?
Pendekatan saintifik dilaksanakan dengan cara/ proses sebagai berikut:
– Mengamati
– Menanya
– Mengumpulkan informasi
– Menalar/Mengasosiasi
– Mengomunikasikan
Pertemuan 1-4
1. Mahasiswa memahami dan dapat mengaplikasikan pengertian, tujuan dan fungsi pengelolaan kelas.
Pertemuan 5-8
2. Mahasiswa memahami dan dapat mengaplikasikan faktor yang mempengaruhi pengelolaan kelas dan dasar psikologis dalam pengelolaan kelas.
Pertemuan 9-11
3. Mahasiswa memahami dan dapat mengaplikasikan pengelolaan lingkungan kelas (indoor), Mengatur Tata Letak Kelas yang Menarik, Kunci Pengelolaan Kelas yang Efektif, Mengatur Area-area Bermain, Menerapkan Peraturan di Kelas, Pengelolaan yang menyangkut siswa/anak didik
Pertemuan 12-14
4. Mahasiswa memahami dan dapat mengaplikasikan pengertian saintifik dan mengapa perlu saintifik.
References
MINGGU |
KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN |
BAHAN KAJIAN |
METODE |
PENGALAMAN |
KRITERIA |
BOBOT |
01 |
Mahasiswa memahami dan dapat mengaplikasikan pengertian Pengelolaan Kelas |
Pengertian Pengelolaan Kelas |
Diskusi dan paparan, tugas |
Mahasiswa mampu mengaplikasikan pengertian Pengelolaan Kelas |
Diskusi dan paparan, tugas |
5 % |
02 |
Mahasiswa memahami dan dapat mengaplikasikan tujuan pengelolaan kelas |
tujuan pengelolaan kelas |
Diskusi dan paparan, tugas |
Mahasiswa mampu mengaplikasikan tujuan pengelolaan kelas |
Diskusi dan paparan, tugas |
5 % |
03 |
Mahasiswa memahami dan dapat mengaplikasikan fungsi pengelolaan kelas |
fungsi pengelolaan kelas |
Diskusi dan paparan, tugas |
Mahasiswa mampu mengaplikasikan fungsi pengelolaan kelas |
Diskusi dan paparan, tugas |
5 % |
04 |
Mahasiswa memahami dan dapat mengaplikasikan pengertian, tujuan dan fungsi pengelolaan kelas (Pengulangan) |
pengertian, tujuan dan fungsi pengelolaan kelas |
Diskusi dan paparan, tugas |
Mahasiswa mampu mengaplikasikan pengertian, tujuan dan fungsi pengelolaan kelas (Pengulangan) |
Diskusi dan paparan, tugas |
5 % |
05 |
Mahasiswa memahami dan dapat mengaplikasikan faktor yang mempengaruhi pengelolaan kelas |
faktor yang mempengaruhi pengelolaan kelas |
Diskusi dan paparan, tugas |
Mahasiswa mampu mengaplikasikan faktor yang mempengaruhi pengelolaan kelas |
Diskusi dan paparan, tugas |
5 % |
06 |
Mahasiswa memahami dan dapat mengaplikasikan faktor yang mempengaruhi pengelolaan kelas |
faktor yang mempengaruhi pengelolaan kelas |
Diskusi dan paparan, tugas |
Mahasiswa mampu mengaplikasikan faktor yang mempengaruhi pengelolaan kelas |
Diskusi dan paparan, tugas |
5 % |
07 |
Mahasiswa memahami dan dapat mengaplikasikan dasar psikologis dalam pengelolaan kelas |
dasar psikologis dalam pengelolaan kelas |
Diskusi dan paparan, tugas |
Mahasiswa mampu mengaplikasikan dasar psikologis dalam pengelolaan kelas |
Diskusi dan paparan, tugas |
5 % |
08 |
Mahasiswa memahami dan dapat mengaplikasikan dasar psikologis dalam pengelolaan kelas |
dasar psikologis dalam pengelolaan kelas |
Diskusi dan paparan, tugas |
Mahasiswa mampu mengaplikasikan dasar psikologis dalam pengelolaan kelas |
Diskusi dan paparan, tugas |
5 % |
09 |
UTS |
|
|
Details ...
A. Pertemuan 1,2,3 dan 4
A. Pengelolaan Kelas
1. Pengertian Pengelolaan Kelas
Menurut Nugraha (2010:16) pengelolaan kelas terdiri dari dua kata, yaitu “pengelolaan” dan “kelas”. Pengelolaan merupakan terjemahan dari kata management berasal dari kata “to manage” yang berarti mengatur, melaksanakan, mengelola, mengendalikan, dan memperlakukan. Namun kata manegement sendiri sudah diserap ke dalam bahasa Indonesia menjadi kata manajemen yang berarti sama dengan istilah “pengelolaan”, yakni sebagai proses mengoordinasi dan mengintegrasikan kegiatan-kegiatan kerja agar dapat diselesaikan secara efisien dan efektif.
2. Konsep Utama Pengelolaan Kelas
a. Penataan Ruang Kelas
Ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan oleh guru dalam menata lingkungan fisik kelas menurut Loisell (Winataputra, 2003: 9.22) yaitu:
1) Visibility ( Keleluasaan Pandangan)
2) Accesibility (mudah dicapai) barang-barang yang dibutuhkan selama proses pembelajaran.
3) Fleksibilitas (Keluwesan)
4) Kenyamanan
5) Keindahan
b. Fungsi Pengelolaan Kelas
1) Merencanakan
Penerapan di aplikasikan di dalam kelas oleh guru untuk mendukung tujuan belajar yang hendak dicapainya
2) Mengorganisasikan
menyusun hubungan perilaku yang efektif antar personal, sehingga mereka dapat bekerja secara efisien dan memperoleh keputusan pribadi dalam melaksanakan tugas-tugas dalam situasi lingkungan yang ada guna mencapai tujuan dan sasaran tertentu.
3) Memimpin
Seorang pemimpin dalam melaksanakan amanatnya dapat menjadi pengarah yang didengar ide dan pemikiranya oleh para anggota organisasi. dibarengi dengan memiliki kepribadian yang dapat dijadikan suri tauladan.
4) Mengawasi
Mengawasi (controling),kmenentukan apakah fungsinya dalam mengorganisasikan dan memimpin di atas telah berhasil dalam mewujudkan tujuan yang telahdirumuskan
c. Tujuan Pengelolaan Kelas
1) Untuk menciptakan suasana kelas yang menyenangkan bagi anak
2) Penyediaan fasilitas bagi macam-macam kegiatan belajar anak dalam lingkungan sosial, emosional, dan intelektual dalam kelas. Fasilitas yang disediakan itu memungkinkan anak belajar dan bekerja.
3) Terciptanya suasana sosial yang memberikan kepuasan, suasana disiplin, perkembangan intelektual, emosional, dan sikap serta apresiasi pada anak.
4) Membina dan membimbing anak dengan latar belakang sosial, ekonomi, budaya serta sifat individunya.
B. Pertemuan 5,6,7 dan 8
Faktor yang Mempengaruhi Pengelolaan Kelas
1) Faktor Kurikulum
2) Faktor gedung dan sarana kelas
3) Faktor lingkungan fisik
Dasar Psikologis Dalam Pengelolaan Kelas
1) Masalah motivasi
2) Masalah belajar
3) Masalah individu atau pribadi
C. Pertemuan 9,10 dan 11
Aplikasi Manajemen Kelas di PAUD
1. Merancang Lingkungan Kelas
a. Pengelolaan lingkungan dalam kelas (indoor)
Dalam hal ini umumnya terdapat beberapa pusat kegiatan, diantaranya :
1) Pusat kegiatan seni dan pekerjaan tangan
2) Pusat bermain drama
3) Pusat penyusunan balok
4) Pusat memanipulasi materi
5) Pusat musik
6) Pusat pameran
Pusat-pusat tersebut dapat disesuaikan dengan minat anak atau tema yang ada.
b. Pengelolaan lingkungan di luar kelas (outdoor)
1) Penataan Lokasi kegiatan dengan berbagai sarananya
Tempat aktivitas outdoor diharapkan tidak dirancang mengelilingi bangunan sekolah.
2) Ukuran
Ukuran pada umumnya 2,5 m2 per anak.The Child Welfare league merekomendasikan sekitar 6 m2 per anak. Untuk tempat naungan atau teras harus ditambahkan minimal 4,5 m2 per anak.
3) Penataan Pagar sekolah secara tepat
Penggunaan pagar membebaskan anak dari rasa khawatir, dan mencegah binatang masuk kedalam..
4) Pengelolaan tanah lapang
tanah datar yang lapang relatif membosankan dan kurang bervariasi, sedangkan tanah yang bergelombang dapat memiliki beberapa keuntungan.
5) Pengelolaan dan penanganan permukaan tanah
Permukaan tanah untuk anak usia dini pada dasarnya harus berumput atau menggunakan kayu, pasir atau tanah yang lembek dan memiliki tempat yang paling cepat kering didekat bangunan.
6) Pembuatan atap atau naungan
Tujuan pengadaan atap atau naungan adalah untuk memfasilitasi permainan pasif selama cuaca cerah untuk permainan aktif selama cuaca buruk. Atap/naungan harus dirancang agar memungkinkan masuknya udara dan matahari secara maksimum.
2. Mengatur Tata Letak Kelas yang Menarik
Prinsip penataan kelas (Evertson, Emmer & Worsham, 2003) diantaranya adalah:
1. Kurangi kepadatan tempat lalu lalang
2. Pastikan bahwa guru dapat dengan mudah melihat semua murid. Tugas manajemen yang penting adalah memonitor siswanya secara cermat.
3. Materi pengajaran dan perlengkapan murid harus mudah di akses
4. Pastikan murid dapat dengan mudah melihat semua presentasi kelompok, missal: Pasanglah poster di tinggi mata anak sehingga bisa diakses oleh mata anak.
3. Kunci Pengelolaan Kelas yang Efektif
a. Faktor terpenting dalam mengatur sebuah kelas adalah keamanan. Bila ada peralatan, material, atau permainan di kelas yang tidak aman, segera singkirkan
b. Saat anak-anak terlihat bosan atau gelisah dan berlalu lalang tanpa tujuan dalam kelas, itulah waktunya untuk menambahkan beberapa mainan baru, atau memperkenalkan sebuah mainan baru pada anak-anak, atau mengubah setting kelas.
c. Beberapa anak memberikan respon negatif terhadap warna-warna cerah, terutama anak-anak yang memiliki kebutuhan khusus. Apabila kelas terlalu berwarna dan ramai, perlembutlah skema warna untuk mencegah anak-anak terganggu karena cerahnya ruangan tersebut.
4. Mengatur Area-area Bermain
Beberapa tips untuk membantu pemilihan acara bermain:
a. Batasi jumlah anak yang dapat memilih sebuah area
b. Beritahu anak-anak bahwa mereka harus tetap berada di area pilihan mereka sepanjang permainan masih berlangsung
c. Apabila anak-anak berperilaku menyimpang selama acara bermain, ajak mereka keluar area untuk beberapa saat, dan jelaskan mengapa mereka dibawa keluar. Beri kesempatan untuk kembali ke permainan mereka. Bila perilaku mereka tetap berulang, mereka perlu berpindah area
d. Bila cukup banyak area yang tersedia, jadwalkan anak-anak untuk meninggalkan area pilihan mereka, dan berpindah ke area lainnya dengan menggunakan “Papan Acara Bermain.”
5. Menerapkan Peraturan di Kelas
Berikut beberapa contoh peraturan kelas:
1) Mendengarkan ketika guru sedang berbicara
2) Mendengarkan pendapat teman
3) Mengikuti arahan atau aturan permainan
4) Menggunakan suara yang lazim digunakan didalam kelas seperti tidak berteriak terlalu kencang
5) Berjalan di dalam kelas dan tidak berlarian
6) Tidak boleh memukul teman
5. Pengelolaan yang menyangkut siswa/anak didik
Suharsimi Arikunto dalam bukunya yang berjudul Pengelolaan Kelas dan Siswa mengatakan pengelolaan siswa/anak didik adalah Pengaturan suasana belajar di sekolah sedemikian rupa sehingga setiap siswa mendapat pelayanan menurut kebutuhan dan mencapai hasil pendidikan yang maksimal secara efektif dan efisien.
Di dalam kelas manapun, sebaiknya anak mendapat kesempatan beberapa tanggungjawab yang merupakan tugas dalam kelas, misalnya, menyimpan atau meletakkan kembali pada tempatnya alat permainan atau materi yang baru saja dipergunakan, serta tetap menjaga kebersihan dan kerapian kelas.
D. Pertemuan 12, 13 dan 14
Apa itu pendekatan saintifik?
Pendekatan saintifik dalam kurikulum 2013 PAUD –Pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif membangun kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan melalui tahapan mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, menalar, dan mengomunikasikan.
Mengapa perlu menggunakan pendekatan saintifik?
Pendekatan saintifik di PAUD perlu diimplementasikan karena akan :
- Mendorong anak agar memiliki kemampuan berpikir kritis, analitis, dan memiliki kemampuan memecahkan masalah.
- Memberikan pengalaman belajar yang lebih bermakna kepada anak dengan mendorong anak melakukan kegiatan mengamati,menanya, mengumpulkan informasi,menalar/mengasosiasi,dan mengomunikasikan.
- Mendorong anak mencari tahu dari berbagai sumber melalui observasi dan bukan hanya diberitahu.
5 Proses Pelaksanaan Pendekatan Saintifik PAUD
Bagaimana pelaksanaan pendekatan saintifik?
Pendekatan saintifik dilaksanakan dengan cara/ proses sebagai berikut:
– Mengamati
– Menanya
– Mengumpulkan informasi
– Menalar/Mengasosiasi
– Mengomunikasikan
Pertemuan 1-4
1. Mahasiswa memahami dan dapat mengaplikasikan pengertian, tujuan dan fungsi pengelolaan kelas.
Pertemuan 5-8
2. Mahasiswa memahami dan dapat mengaplikasikan faktor yang mempengaruhi pengelolaan kelas dan dasar psikologis dalam pengelolaan kelas.
Pertemuan 9-11
3. Mahasiswa memahami dan dapat mengaplikasikan pengelolaan lingkungan kelas (indoor), Mengatur Tata Letak Kelas yang Menarik, Kunci Pengelolaan Kelas yang Efektif, Mengatur Area-area Bermain, Menerapkan Peraturan di Kelas, Pengelolaan yang menyangkut siswa/anak didik
Pertemuan 12-14
4. Mahasiswa memahami dan dapat mengaplikasikan pengertian saintifik dan mengapa perlu saintifik.
References
MINGGU |
KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN |
BAHAN KAJIAN |
METODE |
PENGALAMAN |
KRITERIA |
BOBOT |
01 |
Mahasiswa memahami dan dapat mengaplikasikan pengertian Pengelolaan Kelas |
Pengertian Pengelolaan Kelas |
Diskusi dan paparan, tugas |
Mahasiswa mampu mengaplikasikan pengertian Pengelolaan Kelas |
Diskusi dan paparan, tugas |
5 % |
02 |
Mahasiswa memahami dan dapat mengaplikasikan tujuan pengelolaan kelas |
tujuan pengelolaan kelas |
Diskusi dan paparan, tugas |
Mahasiswa mampu mengaplikasikan tujuan pengelolaan kelas |
Diskusi dan paparan, tugas |
5 % |
03 |
Mahasiswa memahami dan dapat mengaplikasikan fungsi pengelolaan kelas |
fungsi pengelolaan kelas |
Diskusi dan paparan, tugas |
Mahasiswa mampu mengaplikasikan fungsi pengelolaan kelas |
Diskusi dan paparan, tugas |
5 % |
04 |
Mahasiswa memahami dan dapat mengaplikasikan pengertian, tujuan dan fungsi pengelolaan kelas (Pengulangan) |
pengertian, tujuan dan fungsi pengelolaan kelas |
Diskusi dan paparan, tugas |
Mahasiswa mampu mengaplikasikan pengertian, tujuan dan fungsi pengelolaan kelas (Pengulangan) |
Diskusi dan paparan, tugas |
5 % |
05 |
Mahasiswa memahami dan dapat mengaplikasikan faktor yang mempengaruhi pengelolaan kelas |
faktor yang mempengaruhi pengelolaan kelas |
Diskusi dan paparan, tugas |
Mahasiswa mampu mengaplikasikan faktor yang mempengaruhi pengelolaan kelas |
Diskusi dan paparan, tugas |
5 % |
06 |
Mahasiswa memahami dan dapat mengaplikasikan faktor yang mempengaruhi pengelolaan kelas |
faktor yang mempengaruhi pengelolaan kelas |
Diskusi dan paparan, tugas |
Mahasiswa mampu mengaplikasikan faktor yang mempengaruhi pengelolaan kelas |
Diskusi dan paparan, tugas |
5 % |
07 |
Mahasiswa memahami dan dapat mengaplikasikan dasar psikologis dalam pengelolaan kelas |
dasar psikologis dalam pengelolaan kelas |
Diskusi dan paparan, tugas |
Mahasiswa mampu mengaplikasikan dasar psikologis dalam pengelolaan kelas |
Diskusi dan paparan, tugas |
5 % |
08 |
Mahasiswa memahami dan dapat mengaplikasikan dasar psikologis dalam pengelolaan kelas |
dasar psikologis dalam pengelolaan kelas |
Diskusi dan paparan, tugas |
Mahasiswa mampu mengaplikasikan dasar psikologis dalam pengelolaan kelas |
Diskusi dan paparan, tugas |
5 % |
09 |
UTS |
|
|
Details ...
A. Pertemuan 1,2,3 dan 4
A. Pengelolaan Kelas
1. Pengertian Pengelolaan Kelas
Menurut Nugraha (2010:16) pengelolaan kelas terdiri dari dua kata, yaitu “pengelolaan” dan “kelas”. Pengelolaan merupakan terjemahan dari kata management berasal dari kata “to manage” yang berarti mengatur, melaksanakan, mengelola, mengendalikan, dan memperlakukan. Namun kata manegement sendiri sudah diserap ke dalam bahasa Indonesia menjadi kata manajemen yang berarti sama dengan istilah “pengelolaan”, yakni sebagai proses mengoordinasi dan mengintegrasikan kegiatan-kegiatan kerja agar dapat diselesaikan secara efisien dan efektif.
2. Konsep Utama Pengelolaan Kelas
a. Penataan Ruang Kelas
Ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan oleh guru dalam menata lingkungan fisik kelas menurut Loisell (Winataputra, 2003: 9.22) yaitu:
1) Visibility ( Keleluasaan Pandangan)
2) Accesibility (mudah dicapai) barang-barang yang dibutuhkan selama proses pembelajaran.
3) Fleksibilitas (Keluwesan)
4) Kenyamanan
5) Keindahan
b. Fungsi Pengelolaan Kelas
1) Merencanakan
Penerapan di aplikasikan di dalam kelas oleh guru untuk mendukung tujuan belajar yang hendak dicapainya
2) Mengorganisasikan
menyusun hubungan perilaku yang efektif antar personal, sehingga mereka dapat bekerja secara efisien dan memperoleh keputusan pribadi dalam melaksanakan tugas-tugas dalam situasi lingkungan yang ada guna mencapai tujuan dan sasaran tertentu.
3) Memimpin
Seorang pemimpin dalam melaksanakan amanatnya dapat menjadi pengarah yang didengar ide dan pemikiranya oleh para anggota organisasi. dibarengi dengan memiliki kepribadian yang dapat dijadikan suri tauladan.
4) Mengawasi
Mengawasi (controling),kmenentukan apakah fungsinya dalam mengorganisasikan dan memimpin di atas telah berhasil dalam mewujudkan tujuan yang telahdirumuskan
c. Tujuan Pengelolaan Kelas
1) Untuk menciptakan suasana kelas yang menyenangkan bagi anak
2) Penyediaan fasilitas bagi macam-macam kegiatan belajar anak dalam lingkungan sosial, emosional, dan intelektual dalam kelas. Fasilitas yang disediakan itu memungkinkan anak belajar dan bekerja.
3) Terciptanya suasana sosial yang memberikan kepuasan, suasana disiplin, perkembangan intelektual, emosional, dan sikap serta apresiasi pada anak.
4) Membina dan membimbing anak dengan latar belakang sosial, ekonomi, budaya serta sifat individunya.
B. Pertemuan 5,6,7 dan 8
Faktor yang Mempengaruhi Pengelolaan Kelas
1) Faktor Kurikulum
2) Faktor gedung dan sarana kelas
3) Faktor lingkungan fisik
Dasar Psikologis Dalam Pengelolaan Kelas
1) Masalah motivasi
2) Masalah belajar
3) Masalah individu atau pribadi
C. Pertemuan 9,10 dan 11
Aplikasi Manajemen Kelas di PAUD
1. Merancang Lingkungan Kelas
a. Pengelolaan lingkungan dalam kelas (indoor)
Dalam hal ini umumnya terdapat beberapa pusat kegiatan, diantaranya :
1) Pusat kegiatan seni dan pekerjaan tangan
2) Pusat bermain drama
3) Pusat penyusunan balok
4) Pusat memanipulasi materi
5) Pusat musik
6) Pusat pameran
Pusat-pusat tersebut dapat disesuaikan dengan minat anak atau tema yang ada.
b. Pengelolaan lingkungan di luar kelas (outdoor)
1) Penataan Lokasi kegiatan dengan berbagai sarananya
Tempat aktivitas outdoor diharapkan tidak dirancang mengelilingi bangunan sekolah.
2) Ukuran
Ukuran pada umumnya 2,5 m2 per anak.The Child Welfare league merekomendasikan sekitar 6 m2 per anak. Untuk tempat naungan atau teras harus ditambahkan minimal 4,5 m2 per anak.
3) Penataan Pagar sekolah secara tepat
Penggunaan pagar membebaskan anak dari rasa khawatir, dan mencegah binatang masuk kedalam..
4) Pengelolaan tanah lapang
tanah datar yang lapang relatif membosankan dan kurang bervariasi, sedangkan tanah yang bergelombang dapat memiliki beberapa keuntungan.
5) Pengelolaan dan penanganan permukaan tanah
Permukaan tanah untuk anak usia dini pada dasarnya harus berumput atau menggunakan kayu, pasir atau tanah yang lembek dan memiliki tempat yang paling cepat kering didekat bangunan.
6) Pembuatan atap atau naungan
Tujuan pengadaan atap atau naungan adalah untuk memfasilitasi permainan pasif selama cuaca cerah untuk permainan aktif selama cuaca buruk. Atap/naungan harus dirancang agar memungkinkan masuknya udara dan matahari secara maksimum.
2. Mengatur Tata Letak Kelas yang Menarik
Prinsip penataan kelas (Evertson, Emmer & Worsham, 2003) diantaranya adalah:
1. Kurangi kepadatan tempat lalu lalang
2. Pastikan bahwa guru dapat dengan mudah melihat semua murid. Tugas manajemen yang penting adalah memonitor siswanya secara cermat.
3. Materi pengajaran dan perlengkapan murid harus mudah di akses
4. Pastikan murid dapat dengan mudah melihat semua presentasi kelompok, missal: Pasanglah poster di tinggi mata anak sehingga bisa diakses oleh mata anak.
3. Kunci Pengelolaan Kelas yang Efektif
a. Faktor terpenting dalam mengatur sebuah kelas adalah keamanan. Bila ada peralatan, material, atau permainan di kelas yang tidak aman, segera singkirkan
b. Saat anak-anak terlihat bosan atau gelisah dan berlalu lalang tanpa tujuan dalam kelas, itulah waktunya untuk menambahkan beberapa mainan baru, atau memperkenalkan sebuah mainan baru pada anak-anak, atau mengubah setting kelas.
c. Beberapa anak memberikan respon negatif terhadap warna-warna cerah, terutama anak-anak yang memiliki kebutuhan khusus. Apabila kelas terlalu berwarna dan ramai, perlembutlah skema warna untuk mencegah anak-anak terganggu karena cerahnya ruangan tersebut.
4. Mengatur Area-area Bermain
Beberapa tips untuk membantu pemilihan acara bermain:
a. Batasi jumlah anak yang dapat memilih sebuah area
b. Beritahu anak-anak bahwa mereka harus tetap berada di area pilihan mereka sepanjang permainan masih berlangsung
c. Apabila anak-anak berperilaku menyimpang selama acara bermain, ajak mereka keluar area untuk beberapa saat, dan jelaskan mengapa mereka dibawa keluar. Beri kesempatan untuk kembali ke permainan mereka. Bila perilaku mereka tetap berulang, mereka perlu berpindah area
d. Bila cukup banyak area yang tersedia, jadwalkan anak-anak untuk meninggalkan area pilihan mereka, dan berpindah ke area lainnya dengan menggunakan “Papan Acara Bermain.”
5. Menerapkan Peraturan di Kelas
Berikut beberapa contoh peraturan kelas:
1) Mendengarkan ketika guru sedang berbicara
2) Mendengarkan pendapat teman
3) Mengikuti arahan atau aturan permainan
4) Menggunakan suara yang lazim digunakan didalam kelas seperti tidak berteriak terlalu kencang
5) Berjalan di dalam kelas dan tidak berlarian
6) Tidak boleh memukul teman
5. Pengelolaan yang menyangkut siswa/anak didik
Suharsimi Arikunto dalam bukunya yang berjudul Pengelolaan Kelas dan Siswa mengatakan pengelolaan siswa/anak didik adalah Pengaturan suasana belajar di sekolah sedemikian rupa sehingga setiap siswa mendapat pelayanan menurut kebutuhan dan mencapai hasil pendidikan yang maksimal secara efektif dan efisien.
Di dalam kelas manapun, sebaiknya anak mendapat kesempatan beberapa tanggungjawab yang merupakan tugas dalam kelas, misalnya, menyimpan atau meletakkan kembali pada tempatnya alat permainan atau materi yang baru saja dipergunakan, serta tetap menjaga kebersihan dan kerapian kelas.
D. Pertemuan 12, 13 dan 14
Apa itu pendekatan saintifik?
Pendekatan saintifik dalam kurikulum 2013 PAUD –Pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif membangun kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan melalui tahapan mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, menalar, dan mengomunikasikan.
Mengapa perlu menggunakan pendekatan saintifik?
Pendekatan saintifik di PAUD perlu diimplementasikan karena akan :
- Mendorong anak agar memiliki kemampuan berpikir kritis, analitis, dan memiliki kemampuan memecahkan masalah.
- Memberikan pengalaman belajar yang lebih bermakna kepada anak dengan mendorong anak melakukan kegiatan mengamati,menanya, mengumpulkan informasi,menalar/mengasosiasi,dan mengomunikasikan.
- Mendorong anak mencari tahu dari berbagai sumber melalui observasi dan bukan hanya diberitahu.
5 Proses Pelaksanaan Pendekatan Saintifik PAUD
Bagaimana pelaksanaan pendekatan saintifik?
Pendekatan saintifik dilaksanakan dengan cara/ proses sebagai berikut:
– Mengamati
– Menanya
– Mengumpulkan informasi
– Menalar/Mengasosiasi
– Mengomunikasikan
Learning Outcomes
Pertemuan 1-4
1. Mahasiswa memahami dan dapat mengaplikasikan pengertian, tujuan dan fungsi pengelolaan kelas.
Pertemuan 5-8
2. Mahasiswa memahami dan dapat mengaplikasikan faktor yang mempengaruhi pengelolaan kelas dan dasar psikologis dalam pengelolaan kelas.
Pertemuan 9-11
3. Mahasiswa memahami dan dapat mengaplikasikan pengelolaan lingkungan kelas (indoor), Mengatur Tata Letak Kelas yang Menarik, Kunci Pengelolaan Kelas yang Efektif, Mengatur Area-area Bermain, Menerapkan Peraturan di Kelas, Pengelolaan yang menyangkut siswa/anak didik
Pertemuan 12-14
4. Mahasiswa memahami dan dapat mengaplikasikan pengertian saintifik dan mengapa perlu saintifik.
ReferencesDePorter, Bobby. (2001). Quantum Teaching. Bandung: Kaifa.
Djamarah, Syaiful Bahri. (2005). Guru Dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif: Suatu Pendekatan Teoritis Psikologis, Jakarta: Rineka Cipta.
Mariyana,Rita.dkk. 2009. Pengelolaan Lingkungan Belajar. Jakarta : Kencana Prenada Media Group.
Mudasir. (2011). Manajemen Kelas. PekanBaru: Zanafa.
Mulyono. (2009). Manajemen Administrasi & Organisasi Pendidikan, Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.
Patmonodewo, Soemarti. (2003). Pendidikan Anak Pra Sekolah, Jakarta : Rineka Cipta.
Rahmawati,Rita. Nugraha, Ali dan Rachmawati, Yeni. (2010). Pengelolaan Lingkungan Belajar. Jakarta: Kencana.
Buku Pedoman K13 PAUD
Details ...
A. Pertemuan 1,2,3 dan 4
A. Pengelolaan Kelas
1. Pengertian Pengelolaan Kelas
Menurut Nugraha (2010:16) pengelolaan kelas terdiri dari dua kata, yaitu “pengelolaan” dan “kelas”. Pengelolaan merupakan terjemahan dari kata management berasal dari kata “to manage” yang berarti mengatur, melaksanakan, mengelola, mengendalikan, dan memperlakukan. Namun kata manegement sendiri sudah diserap ke dalam bahasa Indonesia menjadi kata manajemen yang berarti sama dengan istilah “pengelolaan”, yakni sebagai proses mengoordinasi dan mengintegrasikan kegiatan-kegiatan kerja agar dapat diselesaikan secara efisien dan efektif.
2. Konsep Utama Pengelolaan Kelas
a. Penataan Ruang Kelas
Ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan oleh guru dalam menata lingkungan fisik kelas menurut Loisell (Winataputra, 2003: 9.22) yaitu:
1) Visibility ( Keleluasaan Pandangan)
2) Accesibility (mudah dicapai) barang-barang yang dibutuhkan selama proses pembelajaran.
3) Fleksibilitas (Keluwesan)
4) Kenyamanan
5) Keindahan
b. Fungsi Pengelolaan Kelas
1) Merencanakan
Penerapan di aplikasikan di dalam kelas oleh guru untuk mendukung tujuan belajar yang hendak dicapainya
2) Mengorganisasikan
menyusun hubungan perilaku yang efektif antar personal, sehingga mereka dapat bekerja secara efisien dan memperoleh keputusan pribadi dalam melaksanakan tugas-tugas dalam situasi lingkungan yang ada guna mencapai tujuan dan sasaran tertentu.
3) Memimpin
Seorang pemimpin dalam melaksanakan amanatnya dapat menjadi pengarah yang didengar ide dan pemikiranya oleh para anggota organisasi. dibarengi dengan memiliki kepribadian yang dapat dijadikan suri tauladan.
4) Mengawasi
Mengawasi (controling),kmenentukan apakah fungsinya dalam mengorganisasikan dan memimpin di atas telah berhasil dalam mewujudkan tujuan yang telahdirumuskan
c. Tujuan Pengelolaan Kelas
1) Untuk menciptakan suasana kelas yang menyenangkan bagi anak
2) Penyediaan fasilitas bagi macam-macam kegiatan belajar anak dalam lingkungan sosial, emosional, dan intelektual dalam kelas. Fasilitas yang disediakan itu memungkinkan anak belajar dan bekerja.
3) Terciptanya suasana sosial yang memberikan kepuasan, suasana disiplin, perkembangan intelektual, emosional, dan sikap serta apresiasi pada anak.
4) Membina dan membimbing anak dengan latar belakang sosial, ekonomi, budaya serta sifat individunya.
B. Pertemuan 5,6,7 dan 8
Faktor yang Mempengaruhi Pengelolaan Kelas
1) Faktor Kurikulum
2) Faktor gedung dan sarana kelas
3) Faktor lingkungan fisik
Dasar Psikologis Dalam Pengelolaan Kelas
1) Masalah motivasi
2) Masalah belajar
3) Masalah individu atau pribadi
C. Pertemuan 9,10 dan 11
Aplikasi Manajemen Kelas di PAUD
1. Merancang Lingkungan Kelas
a. Pengelolaan lingkungan dalam kelas (indoor)
Dalam hal ini umumnya terdapat beberapa pusat kegiatan, diantaranya :
1) Pusat kegiatan seni dan pekerjaan tangan
2) Pusat bermain drama
3) Pusat penyusunan balok
4) Pusat memanipulasi materi
5) Pusat musik
6) Pusat pameran
Pusat-pusat tersebut dapat disesuaikan dengan minat anak atau tema yang ada.
b. Pengelolaan lingkungan di luar kelas (outdoor)
1) Penataan Lokasi kegiatan dengan berbagai sarananya
Tempat aktivitas outdoor diharapkan tidak dirancang mengelilingi bangunan sekolah.
2) Ukuran
Ukuran pada umumnya 2,5 m2 per anak.The Child Welfare league merekomendasikan sekitar 6 m2 per anak. Untuk tempat naungan atau teras harus ditambahkan minimal 4,5 m2 per anak.
3) Penataan Pagar sekolah secara tepat
Penggunaan pagar membebaskan anak dari rasa khawatir, dan mencegah binatang masuk kedalam..
4) Pengelolaan tanah lapang
tanah datar yang lapang relatif membosankan dan kurang bervariasi, sedangkan tanah yang bergelombang dapat memiliki beberapa keuntungan.
5) Pengelolaan dan penanganan permukaan tanah
Permukaan tanah untuk anak usia dini pada dasarnya harus berumput atau menggunakan kayu, pasir atau tanah yang lembek dan memiliki tempat yang paling cepat kering didekat bangunan.
6) Pembuatan atap atau naungan
Tujuan pengadaan atap atau naungan adalah untuk memfasilitasi permainan pasif selama cuaca cerah untuk permainan aktif selama cuaca buruk. Atap/naungan harus dirancang agar memungkinkan masuknya udara dan matahari secara maksimum.
2. Mengatur Tata Letak Kelas yang Menarik
Prinsip penataan kelas (Evertson, Emmer & Worsham, 2003) diantaranya adalah:
1. Kurangi kepadatan tempat lalu lalang
2. Pastikan bahwa guru dapat dengan mudah melihat semua murid. Tugas manajemen yang penting adalah memonitor siswanya secara cermat.
3. Materi pengajaran dan perlengkapan murid harus mudah di akses
4. Pastikan murid dapat dengan mudah melihat semua presentasi kelompok, missal: Pasanglah poster di tinggi mata anak sehingga bisa diakses oleh mata anak.
3. Kunci Pengelolaan Kelas yang Efektif
a. Faktor terpenting dalam mengatur sebuah kelas adalah keamanan. Bila ada peralatan, material, atau permainan di kelas yang tidak aman, segera singkirkan
b. Saat anak-anak terlihat bosan atau gelisah dan berlalu lalang tanpa tujuan dalam kelas, itulah waktunya untuk menambahkan beberapa mainan baru, atau memperkenalkan sebuah mainan baru pada anak-anak, atau mengubah setting kelas.
c. Beberapa anak memberikan respon negatif terhadap warna-warna cerah, terutama anak-anak yang memiliki kebutuhan khusus. Apabila kelas terlalu berwarna dan ramai, perlembutlah skema warna untuk mencegah anak-anak terganggu karena cerahnya ruangan tersebut.
4. Mengatur Area-area Bermain
Beberapa tips untuk membantu pemilihan acara bermain:
a. Batasi jumlah anak yang dapat memilih sebuah area
b. Beritahu anak-anak bahwa mereka harus tetap berada di area pilihan mereka sepanjang permainan masih berlangsung
c. Apabila anak-anak berperilaku menyimpang selama acara bermain, ajak mereka keluar area untuk beberapa saat, dan jelaskan mengapa mereka dibawa keluar. Beri kesempatan untuk kembali ke permainan mereka. Bila perilaku mereka tetap berulang, mereka perlu berpindah area
d. Bila cukup banyak area yang tersedia, jadwalkan anak-anak untuk meninggalkan area pilihan mereka, dan berpindah ke area lainnya dengan menggunakan “Papan Acara Bermain.”
5. Menerapkan Peraturan di Kelas
Berikut beberapa contoh peraturan kelas:
1) Mendengarkan ketika guru sedang berbicara
2) Mendengarkan pendapat teman
3) Mengikuti arahan atau aturan permainan
4) Menggunakan suara yang lazim digunakan didalam kelas seperti tidak berteriak terlalu kencang
5) Berjalan di dalam kelas dan tidak berlarian
6) Tidak boleh memukul teman
5. Pengelolaan yang menyangkut siswa/anak didik
Suharsimi Arikunto dalam bukunya yang berjudul Pengelolaan Kelas dan Siswa mengatakan pengelolaan siswa/anak didik adalah Pengaturan suasana belajar di sekolah sedemikian rupa sehingga setiap siswa mendapat pelayanan menurut kebutuhan dan mencapai hasil pendidikan yang maksimal secara efektif dan efisien.
Di dalam kelas manapun, sebaiknya anak mendapat kesempatan beberapa tanggungjawab yang merupakan tugas dalam kelas, misalnya, menyimpan atau meletakkan kembali pada tempatnya alat permainan atau materi yang baru saja dipergunakan, serta tetap menjaga kebersihan dan kerapian kelas.
D. Pertemuan 12, 13 dan 14
Apa itu pendekatan saintifik?
Pendekatan saintifik dalam kurikulum 2013 PAUD –Pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif membangun kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan melalui tahapan mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, menalar, dan mengomunikasikan.
Mengapa perlu menggunakan pendekatan saintifik?
Pendekatan saintifik di PAUD perlu diimplementasikan karena akan :
- Mendorong anak agar memiliki kemampuan berpikir kritis, analitis, dan memiliki kemampuan memecahkan masalah.
- Memberikan pengalaman belajar yang lebih bermakna kepada anak dengan mendorong anak melakukan kegiatan mengamati,menanya, mengumpulkan informasi,menalar/mengasosiasi,dan mengomunikasikan.
- Mendorong anak mencari tahu dari berbagai sumber melalui observasi dan bukan hanya diberitahu.
5 Proses Pelaksanaan Pendekatan Saintifik PAUD
Bagaimana pelaksanaan pendekatan saintifik?
Pendekatan saintifik dilaksanakan dengan cara/ proses sebagai berikut:
– Mengamati
– Menanya
– Mengumpulkan informasi
– Menalar/Mengasosiasi
– Mengomunikasikan
Learning Outcomes
Pertemuan 1-4
1. Mahasiswa memahami dan dapat mengaplikasikan pengertian, tujuan dan fungsi pengelolaan kelas.
Pertemuan 5-8
2. Mahasiswa memahami dan dapat mengaplikasikan faktor yang mempengaruhi pengelolaan kelas dan dasar psikologis dalam pengelolaan kelas.
Pertemuan 9-11
3. Mahasiswa memahami dan dapat mengaplikasikan pengelolaan lingkungan kelas (indoor), Mengatur Tata Letak Kelas yang Menarik, Kunci Pengelolaan Kelas yang Efektif, Mengatur Area-area Bermain, Menerapkan Peraturan di Kelas, Pengelolaan yang menyangkut siswa/anak didik
Pertemuan 12-14
4. Mahasiswa memahami dan dapat mengaplikasikan pengertian saintifik dan mengapa perlu saintifik.
ReferencesDePorter, Bobby. (2001). Quantum Teaching. Bandung: Kaifa.
Djamarah, Syaiful Bahri. (2005). Guru Dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif: Suatu Pendekatan Teoritis Psikologis, Jakarta: Rineka Cipta.
Mariyana,Rita.dkk. 2009. Pengelolaan Lingkungan Belajar. Jakarta : Kencana Prenada Media Group.
Mudasir. (2011). Manajemen Kelas. PekanBaru: Zanafa.
Mulyono. (2009). Manajemen Administrasi & Organisasi Pendidikan, Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.
Patmonodewo, Soemarti. (2003). Pendidikan Anak Pra Sekolah, Jakarta : Rineka Cipta.
Rahmawati,Rita. Nugraha, Ali dan Rachmawati, Yeni. (2010). Pengelolaan Lingkungan Belajar. Jakarta: Kencana.
Buku Pedoman K13 PAUD
Details ...
Mata kuliah ini berisi :
Wawasan pengelolaan PAUD , dasar pengelolaan lingkungan , wawasan belajar penataan indoor / outdoor , teknik penataan ruangan dan perlengkapan belajar di PAUD , penjelasan kegiatan pengembangan / inovasi di PAUD , pengelolaan standar layanan PAUD , standar SARPRAS , standar layanan STPPA ,standar isi ,standar pengelolaan dan standar pembiayaan
Learning Outcomes
Setelah menyelesaikan mata kuliah ini diharapkan mahasiswa mampu
- Menjelaskan wawasan pengelolaan PAUD
- Menjelaskan sarana pengelolaan lingkungan PAUD
- Menjelaskan penataan indoor di PAUD
- Menjelaskan penataan outdoor di PAUD
- Menjelaskan pemilihan perlengkapan indoor dan outdoor yang standar baik
- Menjelaskan teknik penataan ruangan dan perlengkapan ruang belajar di PAUD
- Menjelaskan pelaksanaan kegiatan tengah semester
- Menjelaskan pelaksanaan kegiatan pengembangan / inovasi
- Menjelaskan standar layanan PAUD STPPA
- Menjelaskan standar isi
- Menjelaskan standar proses
- Menjelaskan standar penilaian
- Menjelaskan standar pendidik dan tenaga kependidikan
- Menjelaskan standar sarana dan prasarana
- Menjelaskan pengelolaan dan standar pembiayaan
- review
Coughlin, Pamela A et.al. (2000). Menciptakan Kelas yang Berpusat
pada Anak 3-5 tahun. Washington DC: CRI
Mariyana, Rita. (2005). Strategi Pengelolaan Lingkungan Belajar di
Taman Kanak-Kanak. Jakarta: Departemen Pendidikan
Nasional DIKTI
Details ...
Mata kuliah ini berisi :
Wawasan pengelolaan PAUD , dasar pengelolaan lingkungan , wawasan belajar penataan indoor / outdoor , teknik penataan ruangan dan perlengkapan belajar di PAUD , penjelasan kegiatan pengembangan / inovasi di PAUD , pengelolaan standar layanan PAUD , standar SARPRAS , standar layanan STPPA ,standar isi ,standar pengelolaan dan standar pembiayaan
Learning Outcomes
Setelah menyelesaikan mata kuliah ini diharapkan mahasiswa mampu
- Menjelaskan wawasan pengelolaan PAUD
- Menjelaskan sarana pengelolaan lingkungan PAUD
- Menjelaskan penataan indoor di PAUD
- Menjelaskan penataan outdoor di PAUD
- Menjelaskan pemilihan perlengkapan indoor dan outdoor yang standar baik
- Menjelaskan teknik penataan ruangan dan perlengkapan ruang belajar di PAUD
- Menjelaskan pelaksanaan kegiatan tengah semester
- Menjelaskan pelaksanaan kegiatan pengembangan / inovasi
- Menjelaskan standar layanan PAUD STPPA
- Menjelaskan standar isi
- Menjelaskan standar proses
- Menjelaskan standar penilaian
- Menjelaskan standar pendidik dan tenaga kependidikan
- Menjelaskan standar sarana dan prasarana
- Menjelaskan pengelolaan dan standar pembiayaan
- review
Coughlin, Pamela A et.al. (2000). Menciptakan Kelas yang Berpusat
pada Anak 3-5 tahun. Washington DC: CRI
Mariyana, Rita. (2005). Strategi Pengelolaan Lingkungan Belajar di
Taman Kanak-Kanak. Jakarta: Departemen Pendidikan
Nasional DIKTI
Details ...